#03 Surat

14 2 6
                                    

Kalau waktu bisa diulang aku tidak mau mengulangnya. Aku tidak mau mengalami kejadian tadi. Orang-orang memang mau mengulangnya tapi aku berbeda.

Vania
19.00 Re, besok temuin gua di kantin ya.

Revan sangat malas kalau berurusan dengan Vania. Bawaanya bikin ilfeel.

Revan
Ya. 20.00

Sudah biasa Vania diperlakukan seperti itu, sifat dinginnya itu tidak berubah sama sekali. Masih tetap sama seperti sebelumnya.

♡♡♡

"Pagi Revan," sapanya ketika sedang berpas-pasan dengan Revan

Tak ada balasan dari Revan, ia sibuk memainkan ponselnya.

"Ehm. Nanti jangan lupa temuin gue di kantin. Bye." Vania segera pergi menuju kelas

"Le. Nanti tinggalin gua sendiri di kantin ya gue ada perlu sama Revan," ucap Vania

"Ada urusan apa lo sama dia? Bisnis?" sibuk menata rambutnya

"Kepo nih ye! Haha." menyentil pinggang Lea

"Anying, Van!"

"Santai kali masih pagi nih woy!"

Mereka berdua saling kesal satu sama lain. Wajar la.

— — —

"Buru."

"Nih," mengeluarkan amplop kecil yang sudah di hias dan memberinya. "Bacanya nanti aja, semoga lo bisa ngerti ya. Gue tinggal," lanjutnya

"Cih. Lo nyuruh gue ketemuan cuma buat ngasih ginian doang? Waktu gue ke buang 5 menit buat hal ga penting doang tau ga!"

"Iya sorry, daripada lo harus ngobrol sama gue lama mending gue kasih aja surat ini biar lo baca sendiri. Gue tau lo malas kan kalo ngobrol lama-lama sama gue?" ucap Vania tak salah

Vania berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Revan sendirian di kantin.

Cih.

Revan memerhatikan suratnya, kemudian memasukkan nya ke dalam kantung sakunya.

"Gimana tadi?" tanyanya

"Gimana apanya? Biasa aja."

"Kok cepet banget?"

"Gue cuma ngasih surat doang. Biar dia ga lama ngobrol sama guenya," kata Vania

"Oh. Gitu toh."

— — —

Kebetulan semua murid sedang sibuk beristirahat di kantin. Vania punya banyak kesempatan untuk melihat-lihat buku catatan Revan.

"Le. Lo jaga pintu gue mau lihat ini dulu."

"Siap, Van!"

Vania mulai merogo-rogo tas nya Revan.

Nice.

Vania pun menemukannya dan segera membacanya, Vania tahu itu karena ia suka melihat Revan menulis di buku catatannya.

Huwaaa...

"Napa lu?"

"Takjub!"

"Hah?" ucapnya tak mengerti

"Sini lo liat. Ternyata dia orangnya kalo diliat-liat baik cuma ya gitu sifatnya. Jago gambar pula, cita-citanya mau jadi penulis webtoon. Mau nangis gue rasanya ╥﹏╥."

"Wuah. Daebak!"

Vania sesegera mungkin memasukkan kembali buku catatannya ke dalam tas Revan. Vania dan Lea langsung keluar kelas setelah Revan masuk.

Jam pulang sekolah pun tiba. Semua anak mulai meninggalkan kelas.

"Gue mau ke rumah Azka, mau ikut? Tawar Vania

"Ngga. Lo aja gue mau titip salam aja ya," menepuk pelan pundak Vania

"Yauda lo duluan gue mau nyamperin si Revan."

"Oke bye muah."

"Hm."

Vania segera keluar kelas dan mengunci pintu kelas karena kebetulan Vania memegangnya. Ia menuju parkiran motor untuk menemui Revan.

"Van. Suratnya jangan lupa dibaca, gue tau lo bakal baca surat gue. Gue cuma mau ingetin aja!"

"Penting?"

"Penting ga penting lo harus tetap baca titik ga pake koma!" jelas Vania

"Emangnya lo siapa? Hah?"

"Pacar lo suatu saat nanti. Haha."

"Dengerin gue ya! Sampai kapan pun lo end gue gak bakal jadi satu. Inget kata-kata gua! Lo tuh selalu jadi benalu buat gue jadi jangan ngarep!" mulai memakai helm dan segera menyalakan mesin motornya

"LIAT AJA NANTI!"

♡♡♡

Dari Vania Xavella
Buat Revan seorang^^

Gimana? Akhirnya lo baca juga kan surat dari gue. Jangan emosi gitu dong mukanya gue bisa liat nih dari jauh haha, bercanda deng. Gua buat surat ini biar lo ga berduaan sama gue lama-lama takut lo baper nanti sama gua. Jangan dimasukin hati cuma bercanda. Kali ini gue mau ngomong serius. Gue suka. Gue sayang. Gue udah bucin. Semuanya itu buat lo! Sorry kalo gue pernah buat lo ilfeel, tapi lo suka kan? Wkwk. Jangan senyum-senyum sendiri ya senyum kamu manis aku meleleh nih. Aduh lebay banget si Vania. Udah surat gue gini aja isinya karena cuma mau bilang maaf doang ga lebih, kalo lebihnya itu cinta gue ke lo! Maap Vania emang tukang gombal. Dah ya sampai ketemu besok. Tidur yang nyenyak, nanti gue bakal masuk ke mimpi lo mangkanya tidur dari sekarang biar bisa ketemu gue lebih lama lagi^^. Bye, simpen suratnya. Ini surat pertama gue buat lo gatau nanti bakal ada lagi atau kaga, semoga habis baca ini lo bisa seneng, ngarep. Dah ya bye, kita ketemu di mimpi. Dan satu lagi aku selalu berdoa semoga kamu itu jodoh aku. ♡♡

Jujur Revan sangat tidak tertarik dengan isi surat itu, tambah ilfeel? Banget.

Baru saja ia ingin membuangnya tapi, pikirannya tiba-tiba berubah.

Arggghhh..

Revan memilih tidur daripada harus memusingkan surat itu.

nanti gue bakal masuk ke mimpi lo, Revan sejenak teringat kata-kata itu. Mengingat kata itu malah membuat Revan tidak bisa tertidur nyenyak. Fix, Revan memilih tidak tidur daripada harus bertemu dengan Vania. Malas!

Terus baca cerita ku yah. Kalo abis baca jangan lupa di
Vote terus biar aku makin semangat bikin ceritanya.
Comen nya juga yang banyak.
Share juga ke temen-temen kalian barangkali ada yang suka sama ceritanya.
Kritik juga yang banyak biar aku bisa belajar lebih banyak lagi. Tengkiu. Love yu.

Fall In Love With Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang