SATU✨

342 48 13
                                    

~Happy Reading~
|
|
|
|
|

Author POV

Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah. Tapi tidak dengan wajah Nararya Leonara. Wajahnya cemberut dan bibirnya yang sedari tadi menggerutu kesal. Nara yang semalam terlalu asyik chattingan dengan temannya, Elvina Shabira Khairani. Nara sangat senang karena ia bisa sekelas kembali dengan Vina. Dan karena  itu pula ia menjadi kesiangan seperti ini. Belum lagi motornya yang juga ikut-ikutan mogok membuatnya tambah kesal.

Nara melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 6.40 WIB. Ia hanya memiliki waktu 5 menit lagi sebelum pagar ditutup. " Pak cepetan dikit dong. Saya 5 menit lagi telat nih! " ucapnya pada driver ojek online.

" Waduh, iya neng, iya.. " driver ojek online tersebut menanbah kecepatan sepeda motornya.

Nara sangat tidak suka dengan hari senin. Karena upacara dan yang pasti ia akan terlambat. Padahal jika tidak upacara kelas akan dimulai pukul 7.00 WIB. Nara masih bisa bersantai dengan sarapannya tadi.

Motor ojek online yang Nara naiki berhenti pas didepan pagar sekolahnya, SMA PELITA BANGSA. " Sampe neng.. "

Nara pun turun dan membayar ojek online tersebut. " Nih ya pak. Makasih banyak pak! "

" Loh neng, saya gak ada kembaliannya ini. Uang pas aja gak ada neng? "

" Aduh gak usah deh pak. Buat bapak aja kembaliannya, itung-itung makasih dari saya karena bapak mau ngebut tadi hehe.. "

" Aduh makasih banyak loh neng! "

" Iya sama-sama pak! "

Nara pun berlari masuk kedalam sekolahnya. Pagar depan sekolahnya memang masih terbuka lebar, tapi pagar dalam sekolahnya hampir saja ditutup oleh satpam. " Aduh si eneng kebiasaan nih! "

" Hehe iya pak.. "

Saat masuk, baru lah terlihat lapangannya yang ramai oleh ratusan siswa-siswi SMA PELITA BANGSA. Nara pun langsung bergegas menuju kelasnya yang semalam.sudah dibagikan di grup angkatan.

Saat memasuki kelas, Nara kembali menggerutu kesal karena kursi yang tersisa hanya dua dibagian belakang. Mau tak mau ia harus memilih salah satu kursi tersebut.

Nara memilih kursi nomor 2 dari belakang. Entahlah siapa nanti yang akan duduk dibelakangnya nanti. Nara mengambil topi  dari dalam tasnya. Lalu ia segera menuju lapangan untuk upacara bersama siswa-siswi lainnya.

✨✨✨

Saat sampai dilapangan pun Nara kembali pasrah untuk berbaris dibagian belakang. Untung saja Nara termasuk siswi yang lumayan tinggi, jadi ia tak masalah dibelakang. Nara masuk kedalam barisan dan tak lupa memakai topinya. Nara melihat barisan kelasnya dan menemukan Vina, temannya itu berbaris di bagian tengah.

Upacara pun dimulai.

Semua murid hening dan mengikuti upacara dengan tenang.

10 menit berlalu.

Siswa-Siswi yang mulai panas karena kepala sekolah yang berpidato lama. Ah Nara sangat sebal saat guru berpidato. Sangat lama. Belum lagi matahari yang sangat terik membuatnya gerah. Nara menundukkan kepalanya dan menarik topinya untuk menutupi wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang