ILYaIKY.3

85 62 8
                                    

"Mas Nichol apa apaan sih? Maksudnya apa Mas sayat tangan saya sampai berdarah?!" Indah tak terima.

"Kenapa kamu menghindar dari aku?" Nichol hendak kembali menyayat Indah, sebisa mungkin Indah menghindar dari sayatan Nichol.

"Jangan gila, Mas!" Indah berteriak, pisau lipat Nichol nyaris kembali menyayat kulitnya.

"Indah, aku suka sama kamu." Nichol dengan gamblang mengatakan bahwa dirinya menyukai Indah.

Indah melongo. Tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan Nichol.

Nichol menyukai Indah? Yang benar saja?

"Nggak mungkin! Ini nggak mungkin. Bagaimana bisa? Kalau memang Mas beneran suka sama saya, Mas nggak akan menyakiti saya seperti ini." Ringisan perih masih terpancar di wajah Indah.

"Aku suka kamu sejak pertama kali aku lihat kamu menginjakkan kaki di kafe milikku dan teman-temanku, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya mendekatimu. Lalu aku berpikir, jika aku harus menyakitimu supaya aku berhasil mendapatkanmu, maka akan ku lakukan."

Indah dibuat tak percaya karenanya. Nichol menyakiti Indah supaya bisa mendapatka dirinya? Sungguh, ini adalah hal yang gila untuk Indah.

"Saya mohon Mas Nichol sadar atas apa yang baruan Mas lakukan terhadap saya. Oh, atau jangan-jangan Mas Nichol ini seorang psikopat?" Pertanyaan pedas terlontar dari mulut Indah.

"Kalau aku memang psikopat, memangnya kenapa? Justru aku rela menjadi psikopat supaya kamu berhasil ku dapatkan, hahahahahaha...." Nichol tertawa seram.

Gue harus lari dari sini, gue gak mau dimiliki cowok kayak dia.

Indah nekat mendorong Nichol hingga tersungkur dan langsung keluar dari gudang. Nichol seketika marah dan mengejar Indah yang sudah keluar.

Masih di dalam rumah kosong, Indah berlari secepat mungkin dari Nichol. Deru napas Indah begitu cepat.

Brukk!!!

Sial, Indah terjatuh sebelum keluar dari rumah kosong. Apa yang terjadi selanjutnya? Nichol datang menghampiri Indah, tangan kanannya membawa pisau lipat yang tadi ia gunakan untuk menyayat tangan Indah.

"Kamu mau ke mana, Indah?"

Indah yang masih dalam posisi terjatuh, sontak ketakutan melihat raut wajah Nichol yang tersenyum seram.

"M-mas Nichol ... Ja-jangan habisi saya, Mas. Saya mohon...."

Indah mulai menangis. Bayangan keluarganya seketika muncul dalam benak Indah. Bagaimana nasib mereka nanti jika Indah tewas di tangan lelaki ini? Apalagi dirinya anak sulung dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Tolooonnnggggg!!!!!"

Indah teriak sekencang mungkin supaya ada orang di luar yang mau menolongnya.

"Tolong saya! Saya akan dibunuh seseorang di rumah ini!"

"Nggak akan ada satupun orang yang menolong kamu, Indah."

Tak tahan dengan sikap Nichol, gadis itu berani menendang Nichol dengan satu kakinya dan hendak lari kembali. Sayangnya, sebelum Indah lari, kaki kirinya ditahan Nichol hingga Indah tak bisa bangkit.

"Lepaskan saya, Mas! Lepaskan!"

Nichol menaikkan ujung celana jeans Indah kemudian mengarahkan pisau lipat ke kaki Indah, lalu....

Sretttt!!!

Giliran kaki Indah yang disayat. Indah meraung dibuatnya. Tak hanya sekali, Nichol menyayat kaki Indah sebanyak hampir lima kali.

I Love You and I Kill YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang