-dua-

8 1 0
                                    

Kringg...kringg

Bel pulang sekolah berbunyi, ana segera membereskan buku dan alat tulis yang berserakan di atas mejanya.

"mau nebeng gak" kata diara yang menawarkan tebengaan kepada ana

"Gak ra, gue di jemput bang alex" jawab ana yang menolak ajakan risa

"Yaudah kedepan bareng yu" ucap diara

Ana, diara, dan jenna keluar dari kelas, langkah mereka beriringan di koridoor. Sesampai di depan gerbang diara dan jenna ke arah parkiran sedangkan ana di depan gerbang sambil menunggu alex.

Sudah 20 menit ana menunggu alex, tapi tak kunjung datang yang membuat ana mengendus kesal.

Tingg

Bunyi notif pesan masuk di ponsel ana membuat ana mengambil ponsel di saku baju. Lalu membuka room chat, terdapat pesan masuk dari alex

Abang laknat
Online

1 unread message

sorry, gue gak bisa jemput lo. Gue ada pelajaran tambahan

Ana mengendus sangat kesal, lalu ia membalas pesan dari alex

gue udah nunggu lo dari tadi!!

sorry, sebagai permintaan maaf, gue belikan lo coklat yang banyak

'bodo amat' batin ana

Ana kebingungan pulang dengan siapa selain di jemput alex atau nebeng dengan risa, kalau alex memberi tau dari awal jika dia tidak bisa menjemput nya mungkin ana menerima tawaran risa, Jika saja ana menerima nya mungkin ana sudah di kasur yang sangat empuk saat ini.

Mata ana tertuju kepada seorang lelaki yang mengendarai motor ninja dengan helm full face yang akan keluar dari parkiran, ana segera menyusul lelaki itu, meminta pertolongan. walaupun ana tidak mengenali lelaki itu, bagaimana bisa mengenali?wajah lelaki itu tertutup dengan helm.

"Berhenti!!" ucap ana yang menjegat lelaki itu "tolong antar gue pulang" kata ana dengan memohon.

Lelaki itu membuka helm full face yang membuat ana terkejut "lo siapa?" tanya gevan, iya itu gevan

"Alana miquel, kelas XII IPA-1" Ucap ana sembari menyodorkan lengan tangan, tetapi gevan tidak membalas lengan tangan ana

"Gue gak pernah liat lo" ucap gevan

'Bukan gak pernah liat, lo aja jarang perhatikan orang-orang di sekitar lo' batin ana

"Mungkin gue jarang keluar kelas, jadi lo gak pernah liat gue" jawab ana berbohong

Jelas-jelas ana sering keluar kelas, gevan nya saja yang tidak mengenali ana, bahkan tidak pernah lihat ana. Jelas-jelas ana sering sekali memperhatikan gevan dari jarak jauh

"Tolong antar gue pulang" kata ana

"Gue bukan gojek lo" jawab gevan, lalu memasang helm full face di kepala nya

Gevan menyalakan mesin motor, lalu ana tidak diam sama ia segera menahan gevan yang membuat gevan mematikan mesin motor nya lagi.

"Tolong gue"

"Naik"

Ana tidak percaya atas ucapan gevan yang membuat ia masih terdiam di tempat. "Gak mau?"

Ana tersadar dari melamun nya, lalu melamunya lalu menaiki motor gevan. Perlahan motor gevan meninggal gerbang sekolah. Sepanjang perjalanan, tak ada yang berbicara apapun. Ana masih tak percaya ia merasakan di gonceng dengan gevan.

"Rumah lo dimana?" tanya gevan

"Jalan kemang" jawab ana

Tak terasa gevan menghantarkan ana dengan selamat, motor nya berhenti tepat di depan rumah gadis itu "lo nggak turun?" tanya gevan, memandang ana dari spion motornya.

"Eh, udah sampe ya"

"Turun"

"Mekasih"

"Gue balik" ucapanya lalu menyalakan motornya meninggalkan area rumah ana

Ana tersenyum dalam hati sepanjang jalan tadi, tapi ana tidak memperlihatkan senyuman itu di hadapan gevan. Ana sangat tidak menyangka bahwa yang menghantarkan ana pulang gevan.

Ana membuka gerbang rumahnya yang di kunci dari dalam. Setelah membuka gadis itu menutup kembali gerbangnya. Ana melemparkan tasnya asal ketika sudah memasuki rumahnya lalu duduk dk sofa dengan wajah yang sangat bahagia.

raudry yang hendak memasuki kamarnya itu mengernyitkan dahinya bingung, kenapa putrinya bersikap seperti itu?. Akhirinya raudry berjalan mendekati lalu duduk di samping ana.

"Ya ampun, putri mama kenapa? Senyum-senyum sendiri" tanya raudry yang membuat ana semakin tersenyum lebar

"Seneng ana tuh"

"Seneng kenapa? coba cerita sama mama"

"Ana di antar pulang sama gevan ma, yang cowok yang ana suka. Ganteng ma terus baik, tapi sombong"

Raudry menggangguk paham maksud putrinya itu. Tak lama wanita itu tersenyum lebar sambil menatap ana.

"Mama kenapa senyum-senyum?"

"Ana udah dewasa, jadi ana harus tau mana cowok yang baik dan mana cowok yang tidak baik buat ana"

Ana menatap raudry senyum. Sambil membawa raudry ke dalam pelukannya, hati ana sangat senang mamanya yang sangat peduli kepadanya

Raudry dan ana sama-sama melepaskan pelukannya "ana harus tetap tersenyum setiap hari" ucap raudry

Ana merasakan elusan tangan raudry di pipinya "iya ma"

"Kapan-kapan ajak ke rumah coba mama mau liat cowok ganteng"

"Jangan suka sama gevan"

"Mama gak doyan sama yang muda" ujar raudry membuat ana tertawa

***

Gevan mengusap rambutnya yang basah menggunakan handuk berwarna hitam lalu menyampirkan handuk itu di leher. Kini ia hanya menggunakan celana pendek berwarna hitam dan kaos polos putih.

Pria itu berjalan ke arah meja belajarnya untuk mengambil ponselnya yang menganggur di sana. Setelahnya ia menarik kursi belajarnya lalu duduk. Jemarinya mulai menari di atas layar ponselnya saat sudah di aktifkan, pria itu membuka aplikasi wattshap.

Gevan melihat ada pesan masuk dari nomer yang tidak di kenal, lalu ia segera membukanya

Alana miquel
Online

3 unread message

gevan
save nomer gue ya, alana
makasih udah mau tolong anter gue pulang

ya

Hanya itu balasan gevan. Gevan yang sudah menyimpan nomernya lalu mematikan ponsel dan melemparnya ke arah kasur.

Soal gevan menghantarkan ana itu hanya sekedar membantunya, bukan hal lain yang ia inginkan. Kenal dengan ana pun tidak. Memang benar gevan tidak mengenali ana melihat wajah anapun baru tadi

***


Yes akhirnya aku update lagi, semoga kalian suka smaa prt ini yapssss... Kalau mau lnjt komen di bawah biar aku tambah semangat dan jangan lupa ksih votenya itu saat penting bagi aku, Terimakasih

Salam sayang: imah

Ig: imah.hlm

GevanalanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang