Kai mengajak Sehun untuk duduk di salah satu bangku yang ada di sana.
"Kenapa kau malah mengajak ku duduk? Aku tidak sedang mood untuk mengobrol." Kata Sehun datar
Kai hanya memandang sekitar. Ia menggunakan insting nya untuk mewanti-wanti apakah ada yang mendekat atau tidak. Tempatnya sekarang ini dikelilingi oleh pohon-pohon pinus tinggi yang indah.
"Hei, apa kau mendengarkan aku?" Sehun kesal karna merasa terabaikan oleh vampir tampan di sampingnya.
"Hm? Kau mengatakan sesuatu?"
"Huh, sudahlah lupakan. Aku mau melanjutkan kegiatan ku yang tertunda."
Sehun sudah ingin beranjak tetapi tangannya ditahan oleh Kai.
"Apa lagi? Kau sudah berubah pikiran dan ingin memakan ku sekarang?" Desis Sehun sambil berbalik menghadap pria tan yang menahannya.
"Pulanglah." Ucap Kai lembut
"Ya, aku ini mau pulang."
Kai menaikkan sebelah alisnya, Sehun memutar bola matanya jengah lalu menyentak tangannya dari genggaman vampir tampan itu.
"Aku mau pulang ke rumah Tuhan. Jadi kau vampir, jangan menghalangi ku."
Kai mengehela nafasnya. Manusia pucat ini sangat berbeda dengan manusia-manusia lain yang pernah ia temui. Yang satu ini sangat bersikeras untuk mati sedangkan yang lain menghindari kematian.
Kai berdiri lalu menarik pundak Sehun agar berhadapan dengannya. Pria manis itu hanya menatap datar ke arag vampir di depannya. Ia kesal karena rencananya dihambat olehnya.
"Pulanglah ke rumah mu. Jangan main-main dengan kematian, kau tidak tau apa yang akan kau hadapi nanti setelah mati." Ucap Kai dalam membuat Sehun merinding.
"Cih, aku tidak peduli. Hidup di dunia atau pun di neraka sama saja menurut ku." Balas Sehun
Kai menatap Sehun lelah, "dimana rumah mu? Aku akan mengantar mu."
Entah kenapa Kai mau melakukan hal semacam itu. Baru kali ini ia mau mengantar seorang manusia pulang alih-alih menghisap darahnya.
"Aku tidak punya rumah." Gumam Sehun
Sehun menurunkan pandangannya ke bawah. Ia ingat sejak semalam ia keluar dari rumah tanpa membawa apapun dan memang sudah berniat untuk mengakhiri hidupnya hari ini tapi rencana itu digagalkan oleh vampir yang tiba-tiba saja muncul.
"Aku menyelamatkan mu dari rencana buruk mu itu."
"Kau membaca pikiran ku?" Sehun mendongak dan menatap Kai sengit
Kai mengendikkan bahunya kemudian tangannya dimasukkan ke saku celananya.
"Tidak sopan." Ketus Sehun
Kai terkekeh, "ayo ikut aku."
"Kemana?"
"Rumah ku."
Sehun menaikkan alisnya, "kenapa aku harus ikut dengan mu?"
"Sudahlah, ikut saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
FanfictionSehun sudah muak dengan hidupnya. Ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya saja toh tidak ada yang peduli dengannya. Tetapi, terkadang takdir suka mempermainkannya.