Sehun sudah selesai mandi dan menggunakan baju yang telah disiapkan oleh Kai. Pria manis itu berjalan ke nakas samping ranjang untuk mengambil ponselnya. Ia menghela nafas bahwa tidak ada sinyal di tengah hutan begini. Sehun jadi berpikir bagaimana Kai dengan adiknya itu bisa bertahan disini tanpa adanya koneksi internet.
"Dimana dia?"
Sehun keluar kamar dan tidak mendapati siapa-siapa disana. Hari sudah sore dan keadaan hutan makin mencekam menurut Sehun. Ia bergidik saat angin berhembus lewat jendela menerpa kulitnya.
"Kenapa makin mengerikan sih disini?" Gumam Sehun
Ia berjalan ke dapur untuk menghilangkan rasa dahaga nya. Saat ingin mengambil air dingin dalam kulkas, ia melihat banyak sekali botol dengan cairan merah di dalamnya. Pria manis itu mengerutkan dahinya dan dengan rasa penasaran yang tinggi ia mencoba membuka salah satu botol itu lalu menciumnya.
"Huek"
Amis.
Sehun mau muntah setelah mencium bau cairan itu. Sudah jelas bahwa itu darah. Dengan cepat ia menutup kembali botol itu dan meletakkan nya di tempat semula. Seharusnya ia tidak perlu terkejut seperti ini karena sekarang ia berada di rumah keluarga vampir. Tapi, ia masih tidak terbiasa dengan vampire stuff.
"Kau sedang apa, hyung?"
Taeyong masuk ke dapur dan menuangkan air dingin ke gelasnya. Ia sangat haus setelah pergelutan panasnya dengan Jaehyun.
"A-aku haus, jadi aku kesini"
"Aku tebak bahwa kau sudah melihat asupan kami."
"Huh?"
Taeyong melihat jelas bahwa pria manis di depannya ini sedang gugup dan terlihat agak takut.
"Kau tidak perlu takut, hyung."
"Aku tidak takut, hanya terkejut."
Pria dengan surai pink itu tertawa lalu duduk di kursi mini bar.
"Kami tidak menggigit manusia untuk meminun darah. Kami tidak setega itu untuk membunuh manusia hanya karena nafsu belaka."
"Lalu, darah itu?"
"Kami membelinya dari seseorang yang menjual darah manusia untuk kaum seperti kami. Yang aku tau, cara mereka mengambil darah itu adalah dengan membuka pendonoran darah keliling menggunakan mobil van."
"Itu namanya penipuan atas nama pendonoran darah." Omel Sehun
Taeyong mengedikkan bahunya, "Tapi semua pendonor sudah menyetujui bahwa darah mereka akan di donorkan untuk orang yang membutuhkan."
"Tapi tetap saja-"
"Yang penting kita tidak membunuh orang, Sehun. Dan kita adalah 'orang yang membutuhkan itu' "
Kai tadi mencari Sehun setelah berburu di dalam hutan, ia melihat Sehun dengan Taeyong di dapur dan berniat menyusul mereka tapi diurungkan karna mendengar percakapan mereka.
"Kai"
Pria tan itu menepuk bahu Sehun dan tersenyum, "Ternyata kau disini, aku mencari mu tadi."
"Kau yang kemana? Aku tadi mencari mu tapi kau tidak ada dimana-mana"
"Aku baru selesai berburu"
"Berburu?"
"Kali ini pastikan kau dapat rusa dan bukan babi hutan lagi, hyung."
"Tentu saja, aku sudah menyimpannya di belakang. Sekarang bagian kau dan Jaehyun untuk membersihkannya." Titah Kai yang langsung dipatuhi oleh adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
FanfictionSehun sudah muak dengan hidupnya. Ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya saja toh tidak ada yang peduli dengannya. Tetapi, terkadang takdir suka mempermainkannya.