IMAN YANG BENAR

10 0 0
                                    

Seringkali kita terjebak dan keliru meletakkan dasar iman kita. Seringkali secara tidak sadar kita mendasari iman kita bergantung pada apa yng kita lakukan. Iman tidak ada kaitannya dengan perbuatan kita. Tidak ada perbuatan kita yang dapat menambah atau mengurangi iman kita. Iman tidak timbul dari perbuatan kita.

Seringkali kita sangat percaya sesuatu yang kita harapkan pasti terjadi dan kita menyebut itu sebagai iman. Akan tetapi, ternyata kita salah percaya. Kita sebenarnya sedang percaya dengan perbuatan kita. Kita berkata kita beriman karena merasa sudah melakukan yang terbaik dan mempunyai kemampuan diri. Itu bukanlah iman!

Pernahkah kita seolah-olah sedang merasa tidak percaya Sesutu akan terjadi, tetapi akhirnya malah apa yang tidak kita percayai malah terjadi? Ya, itu karena kita telah berhenti mempercayai diri sendiri dan beralih untuk mempercayai Tuhan.Saat kita berhenti mempercayai diri kita kemudian beralih untuk tetap datang kepada Tuhan dan tetap percaya Dia mau menolong kita, itulah iman. Iman hanya akan timbul saat kita percaya pada apa yang telah Yesus selesaikan untuk kita (Roma 10:17). Saat kita memandang Yesus dan perbuatanNya, iman akan timbul, sebab kita telah menjadi percaya bahwa Yesus mau menolong bahkan Dia telah selesaikan itu semua untuk kita.

Oleh karena itulah mengapa sangat penting kita terus mendengar kabar baik tentang Yesus. Sebab saat kita mendengar tentang Yesus, iman pun timbul dan semakin percaya dan bergantung pada perbuatan Yesus, bukan lagi perbuatan kita.

Pembaharuan KarakterWhere stories live. Discover now