1 | Raina

47 5 0
                                    

Libur setelah penerimaan lapor kenaikan kelas. Raina Dewi ,cewek 17 tahun ,berkulit kuning Langsat dengan rambut hitam disanggul Cepol berponi rapi sudah berdiri menghadap sekolahnya. Dia menggendong tas berwarna biru dongker kesukaannya, tersenyum tipis menatap pintu masuk dengan hati berdebar. Berharap segera bertemu dengan kekasihnya.

Raina dengan langkah ringan memasuki  SMA Censa, Cendana Bangsa. Sekolah sederhana yang memiliki gedung 2 lantai dan dominan berwarna cream sudah ramai di hari pertama masuk sekolah.

Melihat lapangan basket Raina berhenti. Matanya mengarah pada lapangan dimana banyak anak-anak berkumpul disana memainkan bola basket. Raina hanya fokus pada satu cowok yang beberapa bulan ini menjadi kekasihnya. Cowok yang menurut Raina memiliki wajah super cool, dengan tinggi 178 cm. Memiliki model rambut  Middle Part yang serasi dipakaikan ikat kepala, dan sedang bermain basket di tengah lapangan dengan seragam atasan putih dan bawahan coklat muda kotak-kotak.

Dia mengenal Aska pertama kali saat di kelas sepuluh dan dihukum diluar kelas karena lupa membawa Peta. Raina jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya.

" Ambil." Aska memberi peta miliknya kepada Raina yang tengah dihukum, berdiri tegak didepan kelas.

" Lah, inikan punya lo." Raina menolak peta yang diberi Aska.

" Gpp, pakai aja." Balas Aska.

" Makasih, nama lo siapa?"

Aska memperlihatkan nametag yang berisi nama dirinya.

Aska Wijaya

Tercetak jelas di nametag tersebut.

" Gue Raina." Serunya.

" Udah tau." Balasnya dengan senyum tipis.

Sejak peristiwa itu Raina jadi berdebar tiap melihat dan dekat dengan Aska.

" Lagi ngapain sih lo Ri. " Seru Raina pada teman sebangkunya.

" Gak liat lo, gue lagi pacaran?" Balasannya.

Tari penggemar K-POP akutt, apa lagi sama EXO. tiap pagi aktivitas nya Streaming dan ngobrol sendiri sama boneka doll nya.

" Pagi-pagi udah zinah mata aja Lo yaa."

" Idihh sirik amat lo."

" Ehh Btw, tumben nggak bareng Aska?" Sambungnya.

" Emang kenapa?" Tanya Raina.

" Lah, kok malah balik nanya,ngeselin lo. masih pagi nih."

" Gak mungkin gue tiap pagi nempel ke Aska mulu."

" Jan-jan  lagi renggang nih " seru Tari tersenyum jahil.

" Gak lah. "

" Kalo putus kabarin ya." Candanya.

" Kok malah di doain!."

Gemes, Tari mencubit pipi Raina.
"Gemes banget sih."

" Ih jangan dicubit. Sakit tau." ocehnya.

" Gue suka banget sama pipi lo ni Rai, gemess Ampe pen gue amplas jadi bantal."

" Yang boleh nyubit pipi gue cuma Aska," balas Raina, tersenyum dan bikin Tari geram.

Senyum Raina melebar saat sosok Cowok berikat kepala berjalan santai sambil membopong bola basket di tangan kanannya Melawati kelasnya.

" Gue pamit ya," ucap Raina lalu berjalan menyusul Aska tanpa menunggu jawaban Tari.

" Pagi Iron Man-nya Ina.." sapanya manja.

" Pagi Ina nya Aska." Balasannya.

"  Ehmm Iron man-nya Ina kok bau ya?"

RAINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang