Desah gelisah menerpaku
Jeritan ranting patah berserakan
Tatananku berantakan
Aku rapuh bagai sayap kupuSorak halilintar menyambar-nyambar
Menerkamku tanpa samar
Garis guratan tawamu menyingkap satir suryaku
Aku kehilangan penglihatan atas segalamuMengapa tak kau hujamkan saja perisai darahmu
Biarkan menerobos langit dadaku
Aku letih menopang duka
Aku tertatih menahan lukaAku menagih janjimu
Katamu akan datang kemari
Kala bulan tak sabit lagi
Kala laut pasang dan airnya sampai permukaan kakimuAku hanya mampu selalu menziarahi rinduku
Tanpa petikan tasbihmu
Tanpa getar dzikirmu
Tanpa "Yaa Rabb yaa Rabb" muKu baca Kalam surga
Dan katanya engkau tinggal di bintang sana
Berbahagia dengan jamuan-jamuan
Kekasih, kirimi aku undanganKu harap malam ini
Tak kembar seperti kemarin lagi
Dimana tangisku berhamburan
Cintaku menuntut terbayarnya kerinduan
Nana Bazigha
Lampung, 29 - Mei -2020