"Kelebihan memanglah susah di dapat, sekalinya di dapat menjadi rumit. Kelebihan ku membuatku tersiksa." || Rosallena
+++
Rosallena, gadis bar-bar yang mempunyai kelebihan dalam hal bisa melihat masa lalu, bisa berkomunikasi dengan makhluk halus, bi...
Maaf ya kalau Fantasinya belum terasa. Ini baru awal mula saja belum akhir wkwk :v
Happy reading!!
•FANTASI - HOROR•
+++
“Selamat Pagi dunia aneh!” ucap Lena.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lena bangkit dari tidurnya, lalu melangkah mengambil handuk. Setelah handuk kesayangannya yang bergambar si Mpus itu ada di tangannya, Lena mengayuh kakinya ke dalam kamar mandi.
Tidak butuh waktu banyak, Lena selesai dengan acara mandinya. Ia membuka lemari, lalu mengambil seragamnya sesuai hari. Lena menggantinya di kamar mandi.
Setelah selesai berganti pakaian. Lena turun dari lantai atas menuju lantai bawah.
Ternyata di sana sudah ada Silvi, Roy, David dan... Fino? Kenapa setan itu sudah ada di sini pagi-pagi? Bencana besar kalau Fino ada di sini pagi-pagi.
“Hai semuanya!” sapa Lena.
“Hai Rosa sayang!” mulai lagi deh manggil Rosa.
Kali ini Lena tak menggubrisnya, dia hanya ingin ketenangan pagi ini bukan kerusuhan. “Ma ambil in Lena ayamnya ya.”
“Punya tangan buat apa kamu dek?” sindir David.
Lena hanya melirik David dengan datar, lalu tak menggubrisnya pula. Entah kenapa mood Lena pagi ini sangat aneh.
Tiba-tiba Fino menghampiri Lena. Fyuh... Fyuh... Hantu itu mulai lagi, kebiasaan Fino jika ia ingin mengatakan sesuatu tapi, hantu itu selalu saja meniup telinga Lena. Sebenarnya sangat risih dan geli tapi, Lena tidak mau mengganggu acara makan paginya saat ini.
Yang lain makan, dia malah asik-asikan ngobrol sama si Fino.
Fino tak henti-hentinya mengganggu Lena. Karena kesabaran Lena sudah mulai habis, Lena pun menggebrak meja makan.
Silvi, Roy dan David seketika berhenti mengunyah. Mereka menengok ke arah Lena.
“BISA DIEM GA SI LO! UDAH TAU GUE LAGI MAKAN MAIN TIUP-TIUP AJA TELINGA GUE!”
Bukan Fino namanya jika tidak tertawa kalau Lena sedang marah. Rasanya Fino ingin sekali menyubit tuh pipi yang chubby.
“Setan ga ada akhlak lo! Gue lagi marah malah ketawa!” ucap Lena.
“Fino... Nanti dulu ya ganggu Rosa nya. Kasihan dia mau makan. Kamu main sana sama si Mpus.” tutur Silvi.
