STUCK ON YOU BY LIONEL RICHIE>>>
..............................................................................
MATTHEW'S POV
Aku dan Aiden hanya berdiam di dalam mobil dalam suasana canggung. Kami baru saja memulangkan Emily ke apartemennya dan para bodyguard yang menggunakan mobil lain membuntuti di belakang mobil milik Aiden, segera mengikuti Emily begitu wanita itu turun dari mobil. Aku bisa mengingat dengan jelas wajah Emily yang tampak khawatir, meninggalkanku dan Aiden dalam satu mobil.
Apartemenku dan Emily hanya berjarak sepuluh menit jika dilalui dengan mobil. Dan, maksudku meminta ikut mobil Aiden karena aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
"Aku menyukai Emily," ucapku memecahkan kesunyian dalam mobil.
Aiden mengerem mobilnya secara tiba – tiba dan menatapku dengan terkejut. Segera terdengar mobil lain yang membunyikan klakson mobil lainnya yang bersahutan karena acara berhenti Aiden yang tiba – tiba. Aiden segera menjalankan mobilnya kembali. Dia terdiam dan tampak berpikir. "Mengapa kau mengatakannya kepadaku?"
"Karena pertama, Emily menceritakannya kepadaku jika dia menyukaimu dan kau menolaknya. Aku merasa harus menegaskan perasaanku kepada Emily kepada pria yang disukainya. Kedua, karena kau adalah sahabat Emily dan dia sangat menghargaimu."
"Lalu, apa yang kau inginkan?"
"Aku hanya ingin agar kau tidak mengganggu hubunganku dengan Emily," ucapku dengan tenang.
"Aku tidak pernah mengganggumu..."
Aku memotong perkataannya. "Aku ingin kau menjauhi dia untuk sementara waktu. Keberadaanmu hanya akan membuatnya semakin terluka. Tenang saja, aku akan menjaganya."
Aiden tertawa mendengarkan perkataanku. "Mengapa aku harus menurutimu? Aku dan Emily sudah bersahabat dari dulu. Mengapa aku harus menjauhinya."
Aku mendengus pelan. "Berarti kau tidaklah sebaik yang dikatakan oleh Emily maupun Dani. Kau hanyalah pria egois. Kau menolak perasaan Emily tapi tidak ingin melepaskannya."
"Aku tidak seperti itu!" ucapnya dengan marah.
"Tapi, itulah kenyataannya!" balasku kepadanya. "Aku dengar jika Emily tidak muncul dihadapanmu saat kau berkencan dengan Rebecca agar wanita itu tidak cemburu dengan kehadiran Emily. Apa salahnya kau melakukan hal yang sama untuk sahabatmu? Sesuatu yang pernah dilakukan Emily untukmu."
Aiden terdiam dan meremas setir. Dia berhenti tepat di depan lobby apartemenku. Dia menatapku dengan tatapan mata berapi – api. "Aku tidak akan membiarkan kau memisahkan Emily dariku."
Aku tersenyum mendengarnya. "Ya, aku hanya berusaha. Tapi kalau kau menolaknya – aku tidak bisa berbuat apapun." Aku melepaskan sabuk pengamanku dan menatapnya. "Terpenting adalah aku sudah mengatakannya kepadamu, jika aku menyukai Emily Winter dan aku berniat untuk membuatnya membalas perasaanku."
***
Mulutku terbuka ketika menemukan Emily Winter berdiri di depan pintu kamarku. "Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku dengan bingung.
"Apakah kau tidak akan memperilahkan diriku untuk masuk?" tanyanya dengan wajah datarnya. Aku menghembus nafas panjang dan mempersilahkan dia masuk. "Mengapa kau tidak terlihat senang melihatku datang?"
"Kau tidak membalas pesanku selama lima hari," ucapku dengan jengkel. "Dan, kau tiba – tiba kau muncul di hadapanku tanpa memberitahuku. Kukira kau telah melupakanku."
Emily tampak tidak malu dengan sindiranku. "Ya? Jika kau lupa Mr Spring, aku kehilangan handphoneku saat masalah itu terjadi," ucapnya tersenyum kepadaku. "Dan, aku mengganti nomerku karena detektif Todd mengatakan lebih baik aku tidak menggunakan nomer yang sama. Aku baru mendapatkan nomermu dan alamat apartemenmu dari Dani tadi siang. Adikmu sangat sulit dihubungi. Aku sudah berusaha menghubungi sejak lima hari yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready For Love (EDITING)
Teen FictionEmily Winter sudah menyukai sahabat masa kecilnya, Aiden Blake sejak sepuluh tahun yang lalu. Tapi, semuanya berubah sejak kemunculan Matthew Spring yang mengajarinya arti mencintai. Apakah perasaannya selama ini kepada Aiden hanyalah ilusi? Apakah...