Part 3

8 1 0
                                    

Waktu itu dia menguatkan dalam setiap keputusasaan

waktu itu dia menjadi obat untuk setiap rasa sakit

Waktu itu dia menatap ku dengan teduh

Waktu itu dia berkata aku berharga,sangat berharga

Tetapi kenapa semudah itu semua berubah?

Waktu itu.... Ya waktu itu


Eh tunggu dulu tatapan lembut?berarti bukan Dia yang kumaksud yang ada di depan ku saat ini

"Assalamualaikum Rumi"

"Waalaikumussalam Bang"

"Eh tumben ketemu kamu disini? "

"Oh i-ini Bang...

Tidak bertemu dengan dia yang ku maksud pun tetap saja membuat ku deg-degan jika bertemu dengan duplikat nya

"Rumi baru nyelesain administrasi buat duta fakultas Bang"

"Akhirnya jadi juga ya?"
Dia kembali bertanya dengan senyum ramah nya itu

"Haha iya Bang mau jadi mahasiswi akif sekarang"

Jangan tanya kenapa dia bisa tau,dia tetangga depan rumah ku,Ummi nya best friend Umma ku dari jaman SMP Abi nya teman nonton bola nya Abi ku
Dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat keluarga kami sangat akrab

"Haha keren-keren, udah mau balik Mi?"

"Belum Bang mau nyari buku dulu ke perpus"

"Oh oke deh abang duluan kalau gitu"

"iya Bang"

Secara fisik mereka kembar identik tapi untuk kepribadian yang satu ini lebih menyenangkan

-

"Rumi, Umma sama Abi mau ke majlis komplek dulu ya nak, jangan lupa kunci pintu"

"Oke Umma, tapi nanti Rumi nitip nasgor depan komplek dong kayak biasa"

"Oke cantiknya Umma"

-

"Nasi goreng nya 1 ya pak untuk Rumi"

"Oke bu,nasgor pedes telur mata sapi setengah mateng banyakin bawang goreng gak pake daun bawang"

"Haha detail banget ya pak"

Tidak lama Umma dan Abi Rumi menunggu datang lah salah satu dari kembar kebanggaan komplek ini
Arfa

"Assalamualaikum Umma Abi"

"Waalaikumussalam sholeh nya Ummi Fatimah"
Umma menjawab dengan senyum lebar nya
"Afa mau beli nasi goreng juga nak?" Umma bertanya dengan nama kecil nya Arfa

"Iya Umma untuk Arfan lagi demam dia"

"Ya Allah kecapekan mungkin si Afan"

"Iya Umma dia emang kebut skripsi biar bisa lulus tahun ini plus cumlaude nya"

"Umma udah tau dari Ummi mu kalau dia emang udah gak fit beberapa hari ini,pantes Ummi mu gak ikut majlis tadi"

"Iya Umma Afan kan emang gitu orang nya semua harus sesuai planning"

"Haha iyaa gak berubah dari jaman bocah nya"

Lumayan lama mereka ngobrol sambil menunggu nasgor masing-masing sampai akhirnya bapak tukang nasgor menyerahkan nasgor milik Rumi itu

"Oke deh Umma sama Abi duluan ya nasi goreng Rumi udah selesai"

"Iya Umma Abi wassalamualaikum"

"Waalaikumsalam nak"

-

Sesampainya Umma dirumah"Ini nasgor sesuai pesanan sholeha nya Umma"

"Hehe makasi cantiknya aku"

"Oh iya Mi Afan demam lho"

"Ya terus?"

"Ya Umma besok mau bikin bubur kesukaan Afan kamu bantu anterin yaa"

"Oke cantik"walaupun dalam hati Rumi sangat tidak ingin bertamu kerumah depan itu apalagi dengan tujuan demi pria bertatapan tajam itu

Eh tapi dia lagi sakit kan ya?










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang