MFL ~3~

1 2 0
                                    

Dunia
Kapan aku bisa mengengamnya
Rasaya aku terlalu jauh untuknya
Kadang kumerasa dunia ku sangat berbeda denganya
Ingin sekali aku terus bersamanya, namun banyak hal yang harus ku hadapi,
Takdir?

###

"eugh"

" bangun lo, kan gw dah bilang, kenapa sih lo gk ngaku aja, tauk gk lo gw khawatir? Kenapa sih lo buta bat? Dia dah nolak lo! Kenapa gk mundur aja sih? Sekarang gini kan lo jadinya, lo jadi korbannya kan, ck harus gimana lagi sih gw bilang ke lo" ucap bang gio, bukanya sembuh pala gw malah makin sakit denger ocehannya melebihi bunda dirumah.

"berisik lo kek emak emak" ucap cerlin memegangi kepalanya.

"bener-bener udah gila lo" ucap bang gio.
"ngapain lo disini, masuk kelas sono bang, tar ketaun sama yang laen" usir cerline, sungguh cerline pengen ketawa ngeliat muka abangnya yang melotot.

"laknat lo, gw udah nolongin plus nemenin, dengan enaknya lo ngusir gw, dasar adek laknat" ucap bang gio, lalu berlalu meninggalkan cerline yang kembali terlelap karna rasa sakit di kepalanya yang begitu dahsyat.

***
    Bel pulang sudah berbunyi, cerline bangkit lalu menuju kelas, cerline terus menunduk, bukannya takut hanya saja risih terus ditatap kek gitu, tanpa sadar cerlin menabrak dada seseorang.

Brukk

"aws, eh ma maap ceelin gk liat" ucap cerlin gugup, ya yang di tabrak cerlin adalah erkan, cowok pertama yang membuat cerline jatuh cinta.

"PUNYA MATA GK LO, MURAHAN" bentak serkan, seperti biasa cerline hanya diam dan menunduk takut menatap wajah erkan,lalu erkan dkk pergi berlalu lalang gitu aja, abangnya juga ikut pergi namun matanya menyorot meminta maaf, dan di angguki cerline.

      Setelah mengambil tas, cerline menuju ke parkiran tempat sepedanya, dan seperti biasa harinya sungguh sial, sepedannya yang biasanya hanya di kempiskan bannya kini, malah di hancurkan, baiklah mungkin dia harus olahraga jalan.

***
      Sesampai dirumah, cerline menghempaskan tubuhnya, sangat lelah, karna harus jalan kaki, sekolahnya dengan rumahnya memang lumayan jauh, namun jika berjalan kaki, jaraknya makin jauh.

"ya allah cerline, kamu abis lari marathon dimana,sampe baju kamu basah gini" teriak bunda, cerlin yang sangat kelelah tidak menjawab pertanyaan bundanya melainkan memejamkan matanya.

"cerlin, kalo bunda tanya jawab " ucap bundanya tegas walau pun nadanya lembut.

"sepeda celin ada yang rusakin bun, makanya celin jalan" lirih cerlin bundanya membelakan matanya.

"Siapa yang berani rusakin sepeda kamu, pokoknya besok bunda gk izinin kamu naek sepeda lagi, pokoknya besok kamu di antar jemput sama mang diding atau gk bareng sama abang kamu, pokoknya bunda gk terima penolakan" ucap bunda, cerline pasrah kalo jadinya kek gini biarlah bunda bersuka macam apa, yang intinya cerlin cape.

      Setalah aksi perdebatan, cerlin memilih masuk kedalam kamar, memandang dirinya di pantulan cermin, kucel itulah yang cerlin lihat di cermin

"begitu buruknya aku dimata mereka?"

setelah itu cerlin menghempaskan tubuhnya di ranjang dan terlelap dalam dunianya.

###
460 kata
Gimana part kali ini, ngebosenin
Maklum masih amatiran authornya

@sffaf
@_carramaelll_
Follow ig aku yah

Jgn lupa vote&coment

MY FIRST LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang