MFL ~4~

0 0 0
                                    

Dunia
Kau tahu aku kini mulai lelah
Fisik & batin ku mulai memgikis rapuh
Aku takut, tidak bisa mengengam tangannya sebelum ku memiliki
Jika takdir mempersatukan ku dengannya,akan ku gengam tanpa ku lepas kan!

###

    Pagi ini cerlin menaiki mobil abangnya, setelah perdebatannya dengam sang bunda dan papah,mereka memutuskan agar setiap hari gio lah yang menjadi supir dadakannya,sebenarnya cerlin gak mau, namun tatapan orang tuanya membuat dirinya mengalah.

"bang tar turunin gw di halte" ucap cerline menoleh ke arah abangnya, namun tidak ada sahutan dari abangnya.
"bang dengerin cerline gk sih" kesal cerline, namun hanya deheman yang cerlin dengar

"ngutuk abang sendiri,dosa gk sih" gerutu cerline, dalam hati gio ingin sekali tertawa,namun dia urungkan, lebih baik dia melanjutkan perjalananya.

"bang, itu haltenya kelewat, abang ishh dasar manusia sok es, si beruang kutub" omel cerlin, lihat lah aang abangnya dengan santai dia masuk ke gerbang sekolah, dan melajukan ke parkiran mobil, bagaimana nasibnya ini.

"lo mau diem kek patung,atau mau keluar" ucap abangnya, dasar pencitraan 
"ini semua juga gara gara lo, noh liat gw serasa jadi santapan harimau"

    Banyak sekali orang-orang melihat gw dengan tatapan gk sukanya, dan lagi gw hanya menunduk.

" lambe turah"

"sok kecakepan, mending gw deh"

"geli gw, ada ya kampungan masuk mari"

"enak bat ya duduk di mobil cowok ganteng, harga diri neng"

Begitulah kata-kata mulut cabe mereka, sabar belum saatnya mereka mengetahui gw siapa, ets dan lagi gw nabrak punggung seseorang.

Brukk

"m... Maaf kak, cerlin gk sengaja" ucap cerlin.

"LO TUH YA, mata lo dimana anjing, kalo jalan liat mata bukan aspal, punya mata gk guna mending tuh mata copot kasih ke orang yang berguna" bentak erkan, dengan hentakan erkan mendorong cerlin sampai punggung cerlin terbentur tembok, sakit? Biasa aja, namun hatinya lebi sakit.

      Cerlin melihat abangnya hendak menolong,namun cerlin mengelengkan kepalanya pertanda dia baik-baik saja, lalu abangnya pergi meninggalkanya.

...

      Kini cerlin sudah berada di kelsnya, di tatap wajah sahabatnya, hel apa yang dia lihat, diana menangis ada apakah gerangan sahabatnya ini.

"di,lo kenapa" ucap cerlin mengusap bahu cerlin untuk menenangkannya.

"cer, fa.. Hiks.. Fatan mutusin aku" kini tangis cerlin semakin menjadi, sungguh tega fatan menyia-nyikan sahabatnya, lihat lah nanti akan cerlin balas

"kamu tenang ya di, nanti aku coba bicara sama fatan, kenapa dia mutusin kamu, kamu sabar ya" ucap cerline terus menenangkan diana.

"gk.. Hiks usah hiks cer.. Aku hiks gk apa-apa" ucap diana lalu mengusap wajahnya tak lupa senyum yang sulit di arrikan.

"yaudah kamu yang sabar ya di, jangan nangis lagi donk jelek tau" entahlah kerasukan darimana cerline ini bicara dengan panjang biasanya satu dua empat kata aja.

"bentar deh cer, aku mau ngitung dulu kamu ngomong berapa kata ya" ucap diana sambil menghitung dengan jari

"tau ah" ucap cerlin lalu melanjutkan membacanya, cerlin bukan tipe cewek yang ngejar cowok berlebihan, dia lebih suka cara bersih, walaupun sering dapet bentakan dari seorang serkano.

    Cerlin tau hidupnya kini sudah berubah 180°derajat karena seorang erkano, namun tidak dengan sikap dinginnya dan kadang bisa menjadi lemah lembut, karna dia titisan dari sang papah dan bundanya.

"cer, tau gk soal no 3 ini" ucap diana

"cari judul" singkat cerlin

"udah, terus apa lagi"

"pahami"

"cer, gw nanya ama manusia apa ama patung sihh" gerutu diana, cerliine nengok, dengan berat hati dia menjelaskan ke sahabatnya dengan teliti, namun dengan singkat padat tak mengurangi kedinginannya.

     Cerline sangat cantik,dia sangat natural tanpa make up, namun dia sering mempolesnya sedikit kucel, karna dia enggan menunjukan wajah aslinya kepada banyak orang, dia gk mau menjadi pusat peehatian banyak orang.

"cer, nanti lo pulang ama siapa" ucap diana, oh ya bel masuk sudah dari tadi hanya saja guru sedang rapat mengenai ultah sekolah.

"abang" ucap cerline masih sibuk dengan novelnya, ya diana memang sudah tau kalau bang gio adalah abangnya toh mereka sudah sahabatan dari kecil.

"gw nebeng ya, sekalian mau ketemu bunda boleh kalo di suruh nginep" ucap diana.

"gk usah basa basi" ucap cerline,diana terkekeh mendengar penuturan sahabatnya ini.

###

Bosen gk, Ceritanya terlalu mononton ya
Maaf ya author kurang pro, apalagi dengan keadaan hp author yang hancur, tapi kalau hp author udah sembuh insyaallah bakal di revisi

Jangan lupa vote&coment
Salam hangat author

    

MY FIRST LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang