CHAPTER TWO : DIA SIAPA?

40 15 118
                                    

Ada aura berbeda darimu sehingga aku terhipnotis akan parasmu.

(Kyrashel Japalina)

🍁 JEHAN 🍁

RAUT wajah Kyrashel sangat kusut dan tertekuk setelah kejadian tadi. Aura wajah cewek itu semakin dingin ketika kembali ke ruang tari. Jehan, cowok bule itu memang sangat laknat. Sudah merusak mood baiknya dan sudah mengambil gelang milik Abangnya. Kyrashel bersumpah mengutuk Jehan agar tidak ada perempuan satupun yang mau dengannya.

Cewek itu kembali ke kursi semula, tepat di sebelah Maura. Maura langsung menoleh ke arah Kyrashel dan terkejut melihat wajah kusutnya.

"Ngapa muka lo kusut? Balik dari toilet  muka lo lecek? Ngapa dah lo? Susah ngeden?" tanya Maura berentet. Posisi duduknya agak berubah menjadi sedikit mengarah ke Kyrashel.

"Apaan sih lo, Mau. Gue pipis bukan pup," jawab Kyrashel cemberut.

"Nah kalau bukan pup, trus kenapa lo sekarang jadi gak bersemangat? Pipis lo kesembelit?"

"Apaan sih, Mau. Ini gak ada hubungannya sama pipis gue, plis." Kyrashel berusaha sabar menghadapi sifat salah satu temannya ini.

"Ya terus gara-gara apa dong?" Maura nyatanya masih kepo. Karena tak biasanya Kyrashel cemberut seperti itu. Pasti ada masalah dengan perempuan itu. Memang sih, karakter Kyrashel memang dingin dan cuek, tapi tidak lesuh dan angker seperti ini.

"Gue lagi kesel," cetus Kyrashel.

"Hah? Kesel kenapa?" Maura mengerjap-erjapkan matanya berulang kali.

"Kesel kenapa lo gak bisa berhenti kepo ke gue? Pusing gue dengernya," ucap Kyrashel jengkel.

"Hah? Kok jadi lo yang kesel sama gue sih, Ky?" tanya Maura protes.

"Lo belum paham juga?" tanya Kyrashel, dan Maura menggeleng dengan polosnya. Kyrashel menghela napas lelah melihat jawaban Maura. "Ck. Gue kesel lo nanya terus. Lo bukan Dora, Mau. Tolong jangan kepo."

"Gue kepo karena gue penasaran kenapa lo balik dari toilet muka lo kusut kayak gitu? Ya gue sebagai temen lo takutlah lo mendadak kayak gitu. Takutnya lo kerasukan setan toilet, gimana?" ucap Maura berlebihan. "Lagian setan mana yang berani masukin lo? Wah pasti ini setan punya nyawa sepuluh nih makanya batu masuk ke tubuh lo."

"Kalaupun gue kerasukan, gue sumpahin lo ikutan," ucap Kyrashel tambah kesal kepada Maura.

Maura ini memang salah satu teman Kyrashel yang heboh, pecicilan, dan suka melebih-lebihkan sesuatu. Tentu lemot juga. Kyrashel terkadang seringkali kesal ketika menghadapi sikap Maura. Namun, dilain sisi Maura bisa menjadi teman yang perhatian dan peduli terhadapnya. Perempuan itu akan terus mencercanya dengan segala pertanyaan jika melihat sesuatu yang tidak beres dengan Kyrashel.

"Yah jangan dong anjir. Gue mau hidup tenang-tenang aja tanpa gangguan," protes Maura.

"Yaudah diem kalau gak mau dirasukin," dengus Kyrashel. Sebetulnya Kyrashel sudah sangat malas mendengar celotehan Maura yang tak akan ada habisnya. Ditambah mood-nya sekarang sedang buruk. Ia sedang tidak mau diganggu oleh siapapun dan butuh waktu untuk menenangkan mood-nya agar bagus lagi.

Untungnya, Maura cepat mengerti. Perempuan itu langsung diam dan bermain ponsel. Kyrashel menghela napas pelan, saat melihat pergelangan tangannya kosong, tak ada gelang hitam yang biasanya melingkar di tangannya Kyrashel jadi kesal lagi kepada Jehan. Cewek itu menyesal tidak langsung membenarkan kaitan gelangnya agar tidak rusak, tentunya agar tidak akan jatuh dan sekarang tidak dipungut oleh Jehan. Si cowok bule nyasar sialan itu.

JEHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang