Beneren Ketemu

20 9 9
                                    

Hi guys! Thanks buat vote+comment nya
Btw ini cerita ku yang kesekian tapi cerita-cerita sebelumnya udah di unpublish karna nulisnya amatiran naudzubillah

Dan ini story ter niat yang pernah gue buat. Enjoyyyyyyyyyy

~~~~~~~~~~~~~

Tok tok tok

Suara ketukan pintu oleh bunda Arnila bermaksud menyuruh anaknya itu untuk cepat keluar kamar karena ini sudah jam 19.30

"Ir! Irgan! Cepetan ini udah jam setengah delapan! Kamu ngapain aja sih? Kayak anak perawan aja" omel bunda pada anaknya itu. Walaupun bunda tengah sakit tapi ia tak lelah sedikitpun untuk mengomel pada dirgan

"iya bun, bentaran"
Dirgan bersiap untuk bertemu calon istrinya itu dengan memakai celana bahan warna navi, atasan baju kaos putih dipadukan dengan jas warna senada yang tidak di kancingkan. Menambah kesan casual pada dirinya. Ia segera mengambil hp dan kunci mobilnya dan turun menemui bunda

"dandan aja sejam gan, gitu doang"
Celetuk bunda

Sebenarnya dirgan orang yang biasa saja ketika hendak pergi ke suatu tempat (gak neko-neko) tapi yang membuatnya lama adalah memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan ketika berhadapan dengan anak itu? Apakah ia harus membuat perjanjian sebelum menikah? Apakah ia harus dengan sepenuhnya menerima pernikahannya? Atau malah memilih kintan yang sedari tadi menelpon dan mengirimkan pesan padanya namun sengaja ia tidak hiraukan

"yuk bun"

Diperjalanan dirgan hanya diam mendengarkan bunda Arni berbicara, bunda terus saja membicarakan kebaikan rinjani padanya, dari ia orangnya supel, ramah, cantik, pinter masak, dan yang paling bunda kagumi adalah rinjani bisa bikin ketupat

"Aku juga kalo balajar bisa bun" ujar dirgan

"heh kamu nih, emang kamu lupa banget ya sama rinjani? Itu loh yang suka ngantar ketupat dan opor ayam kerumah kalau lebaran, dan kamu tau? Itu semua dia yang masak"

"masa sih"

"gann gann, bunda jadi kasian sama rinjani bakal ngadepin orang se ngeselin kamu. Mama dulu ngidam apa ya?"

"yaudah, batalin aja bun"

Pletakkkkk

Bunda dengan sengaja menjitak kepala anaknya

"awwww" ringis dirgan

"sekali lagi kamu ngomong bunda tendang kamu"

Sedang disisi lain Rinjani dan mamanya terlihat menunggu di salah satu restoran di Gandaria City Mall.
Rinjani dengan wajah kesalnya dan mama dengan wajah yang sesekali senyum-senyum melihat roomchat nya dengan tante Arni

Rinjani menggunakan outfit dengan dengan gamis warna abu sampe mata kaki dengan dalaman warna pink soft dipadukan dengan pashmina warna senada, tas simple warna hitam dan sneakers

Rinjani menggunakan outfit dengan dengan gamis warna abu sampe mata kaki dengan dalaman warna pink soft dipadukan dengan pashmina warna senada, tas simple warna hitam dan sneakers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Skenario MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang