Sebulan berlalu sejak kejadian Zee bertemu dengan pemuda yang dicarinya. Hingga sekarang mereka belum pernah bertemu kembali. Zee sendiri disibukkan dengan ujian tengah semester dan program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa yang diikutinya.
Zee juga sudah mulai melupakan kejadian di kereta, kegiatan kampus sangat menyita perhatiannya. Apalagi klub olahraga yang diikutinya akan mengadakan acara perlombaan antarfakultas. Acara ini memang sudah direncanakan sejak beberapa bulan yang lalu.
Menjadi salah satu panitia inti membuat Zee harus meluangkan waktunya untuk rapat dan mengkoordinir persiapan acara.
"Woi gue duluan y balik. Mau nge-date sama doi." Mew tersenyum menyeringai seraya berpamitan kepada dua sohibnya yang saat ini sedang kumpul di pelataran fakultas hukum. Duduk-duduk santai.
"Bangke pacaran mulu. Bilang ke Gulf jangan lupa dateng buat rapat ntar sore." Zee, Gulf, dan Jimmy memang bergabung di klub yang sama. Jika berbicara mengenai organisasi, Zee cukup aktif di kampusnya. Mengisi waktu luang —katanya.
Setelah kepergian Mew, Jimmy mengajak Zee untuk nongkrong di perpustakaan sambil menunggu waktu rapat klub nanti sore karena jika mereka pulang bisa-bisa malas untuk datang ke kampus lagi.
Bentar, jangan mengira Jimmy anak rajin yang hobinya baca buku di perpustakaan. Itu hanya alasannya untuk menggoda cewek-cewek cantik yang sedang belajar atau hanya sekadar tidur.
Kan lumayan kalo lo dapet pacar yang pinter, bisa dimanfaatin buat bantu nugas —ini jawaban Jimmy jika ditanya kenapa dia tertarik dengan anak-anak rajin. Jangan lupakan bahwa dia tertarik dengan Tommy pun karena dia gak sengaja bertemu di Coftof dan melihat Tommy sedang serius belajar. Sampai sekarang Jimmy belum berani berkenalan dengan pemuda bernama Tommy itu, ia hanya suka datang berkunjung ke Coftof untuk melihat pemuda itu belajar bersama teman-temannya.
Sampai di perpustakaan, mereka segera pergi mencari tempat duduk di lantai empat. Di sana terdapat banyak meja panjang yang dapat menampung delapan orang yang biasanya digunakan untuk diskusi kelompok. Zee dan Jimmy memutuskan untuk duduk di meja paling ujung karena memang hanya itu meja yang kosong, hari ini perpustakaan tampak ramai.
Zee segera menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya yang ia taruh di meja. Ia mengantuk dan ingin tidur.
Seorang pemuda datang ke meja mereka, menyapa Jimmy yang sedang bermain ponsel, "Sorry. Ini mejanya kosong kan?"
"Iya kosong, tempatin aja."
•🐛•
Saint menghela napasnya lega setelah mata kuliah berakhir. Diliriknya Tommy yang tertidur di sampingnya.
"Tommy bangunnn." Saint menggoyangkan pelan bahu Tommy hingga akhirnya sang empunya badan terbangun.
"Eh, kelasnya udah selesai ya?" Tommy menggaruk pelan lehernya seraya tersenyum menyadari dirinya tidur dengan pulas.
"Tidur teruss! Enak banget hm!"
"Hehe. Jadi ketemu Plan?"
"Iya jadi, nih Plan udah ngechat"
Mereka pun berjalan keluar kelas menuju perpustakaan. Hari ini Tommy dan Saint janjian dengan Plan untuk membantu tugas Plan yang menumpuk.