Pembuka

3.7K 142 8
                                    

September, 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

September, 2019


Suara ketukan pada meja kerja Serena membuyarkannya dari fokusnya pada layar komputer. Matanya melebar melihat sosok dihadapannya.

"Sayang? Kok sudah datang?" ucap Serena sambil membereskan barangnya.

"Biar kamu gak kelamaan nunggunya" lelaki berwajah khas blasteran dengan logat uniknya itu membuat siapapun akan terpesona berada didekatnya.

Serena berjalan menghampiri Narendra, "Kamu malam ini sangat tampan" ucap Serena dengan wajah menggoda Narendra. Lelaki itu terkekeh sembari merangkul pinggang Serena berjalan keluar ruang kerja kekasihnya itu. 

Sungguh hanya dengan melihat mereka berdua bisa meningkatkan minat ingin memiliki pasangan. Bahkan semua rekan kerja Serena sering berandai-andai memiliki pasangan setampan dan selembut Narendra. Sampai-sampai mereka berdua dinobatkan sebagai couple goals tahun 2017 dalam acara tv nasional, aneh tapi memang begitu kenyataannya.

Narendra Raiden yang merupakan seorang model kelas atas itu berhasil mengambil hati seorang Serena yang ber-profesi sebagai dokter hewan dan sudah menjalin kasih selama dua tahun, walau sebelumnya mereka adalah sabahat sejak dibangku sekolah menengah pertama. 

"Malam ini kita akan menghabiskan malam indah bersama. Aku dan kamu Serena" Naren meraih tangan Serena lalu mengecupnya lembut, masih sambil mengemudikan mobilnya menuju pelabuhan tempat kapal pesiar keluarga Raiden bersandar. 

Suasana malam itu begitu memikat, dengan langit yang cerah dan bintang-bintang yang bertabur bersama cahaya rembulan yang memantulkan cahaya pada air sungai malam itu. Serena dan tunangannya, Narendra, menikmati waktu bersama di atas dek kapal pesiar mewah yang berlayar di sungai pusat kota. Mereka merayakan hari jadi mereka, penuh cinta dan harapan untuk masa depan yang cerah. Alunan musik klasik mengisi suasana malam penuh khidmat itu. Keduanya tengah menikmati hidangan makan malam yang sudah di sajikan.

Sesekali Narendra menatap wajah Serena, cantik. Hanya kata itu yang bisa lelaki itu ucapkan untuk kekasihnya. Karena sungguh dia benar-benar terpesona oleh sosok Serena yang kini duduk dihadapannya.

"Serena, menurutmu. Jika suatu hari nanti aku telah tiada apa kamu baik-baik saja? Hmm..., Maksudku apa kamu akan menjalani hari-hari dengan bahagia dan menemukan orang yang baru?" Serena yang tengah menikmati hidangan pun spontan terhenti. Dia menatap lekat wajah Narendra seolah tengah merekam wajah indah sang kekasih itu.

"Kenapa bicaramu seperti itu? Tentu saja aku akan terus bersamamu Naren dan aku akan menjalani kehidupanku denganmu. Cukup dengan pertanyaan anehmu" ucap perempuan itu tidak ingin melanjutkan pembicaraan yang cukup sensitif baginya. Serena menyudahi makannya dan berjalan menghampiri Narendra.

"Serena, maukah kamu berjanji satu hal denganku?" Narendra kembali terlihat serius. Serena menghela nafasnya dan mengangguk mengiyakannya.

"Jika, nanti aku sudah tidak ada. Tolong, jangan bermusuhan atau pun asing dengan saudaraku ya? Terutama Iansa dia sangat baik" Serena menatap dengan bibir mengerucut kesal karena lagi-lagi Narendra berbicara aneh.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang