{4} E L G A

27 13 4
                                    

“Disaat semuanya berubah menjadi perasaan aneh, kamu akan merasa tidak rela ditinggalkannya.”

-lampujalan13.

Bella menoleh ke arah Agam “ada apa ya ka?”

“Lo daftar OSIS juga kan?”

“Iya ka, oh iya ka mau nanya pendaftaran OSIS masih bisaa ga ka? Soalnya teman saya ada yang mau daftar”

“Masih bisa kok”

“Oh oke. Makasih ka”

“Iya” Agam langsung menuju ke kelasnya.

Bella dan Dira segera kembali ke kelasnya karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

💮💮💮💮

Bel pulang sudah berbunyi Bella menumpang di motor Navya hingga di jalan raya. Ia dan Navya berbeda arah pulang lagipula Navya sedang ada jadwal les sekarang yang awalnya ingin mengantar Bella menjadi tidak jadi.

“Bel Lo gapapa gue tinggal? Soalnya gua mau les”

“Yaudah gapapa bentar lagi juga angkot lewat”

“Beneran?”

“Iya udah sana Lo udah telat juga”

“Gue pergi ya” Bella hanya menganggukkan kepalanya

Bella sudah menunggu lebih dari 10 menit tetapi angkot yang menuju ke ruangnya masih belum lewat. Memang angkot yang jurusan kerumahnya susah dicari. Bella mulai bosan di pinggir jalan sendirian, tidak lama kemudian datang sesorang dengan menaiki moge-nya.

“Bella Lo ga pulang?” tanyanya

“Eh ka Agam, belum ka angkotnya ga lewat-lewat”

“Yaudah bareng gue aja”

“Ngga usah ka”

“Udah gapapa lagian arah rumah kita searah ko”

“Lah ko Kaka tau rumah saya?”

“Gue liat formulir pendaftaran lu tadi” Bella mengerti dan mulutnya ber'oh' sambil menganggukkan kepalanya.

“Udah naik aja, lumayan hemat ongkos”

“Ngga ka gapapa” Bella menolak dengan senyumnya

“Eh ka ngapain?” tanya Bella kebingungan karena Agam turun dari motornya dan berdiri di samping Bella.

“Lo kan nunggu sendirian makanya gue mau nungguin Lo sampai dapet angkot”

“Gausah ka mending kakak pulang”

“Gue bakal pulang kalau Lo ikut gue” Bella yang hanya diam membuat Agam gemas dan langsung menarik pergelangan tangan Bella menuju motornya.

“Nih pake” ujar Agam dengan memberikan helm kepada Bella. Bella mengambil helm tersebut dan segera menaiki motor Agam.

Di perjalanan hanya ada kecanggungan antara mereka. Bella bingung ingin memulai bicara apa kepada Agam karena mereka belum terlalu dekat. Tetapi kecanggungan itu berhenti saat Agam bukan mengarahkan motornya kerumah Bella melainkan ke sebuah tempat kuliner.

“Ka kita mau ngapain?”

“Temenin gue beli kucing”

“Oh kaka mau beli kucing. Emang disini ada yang jual? Kan disini tempat kuliner makanan”

“Nah itu lo tau, berarti?”

“Berarti?” tanya aca kembali

“Ya berarti mau makan dong Bel, Lo gimana sih hehe” Agam gemas dengan kepolosan Bella dan ujung bibirnya tak sadar tertarik saat lihat kaca spion.

E L G ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang