Masa Lalu

6 0 0
                                    

Marcus bisa dikatakan lahir di keluarga yang terpandang, ayahnya seorang perwira tinggi di militer dan ibunya seorang pengacara terkenal. Marcus adalah anak ke dua dari dua bersaudara, akan tetapi Marcus tidak terlahir normal seperti kakaknya. Dia terlahir dengan kelainan saraf yang mengakibatkan dia tidak bisa mengendalikan emosinya, kelainan saraf itu baru diketahui kedua orang tuanya saat Marcus berusia tujuh tahun. Saat di usia tujuh tahun Marcus sering mengamuk bahkan ketika di sekolah dia sering menghajar teman-teman di sekolahnya tanpa sebab yang jelas. Orang tua Marcus mengetahui bahwa anak mereka memiliki kelainan setelah memeriksakannya ke dokter.

"Dasar aneh"

"Jangan mau dekat-dekat dengan orang aneh"

"Jangan mau berteman dengan orang aneh"

Kalimat-kalimat seperti itu sudah tidak asing lagi bagi Marcus. Sejak itu pula dia tidak memiliki teman bahkan ibunya sendiri pun pergi meninggalkannya karena tidak tahan menghadapi Marcus.

Ayah Marcus memutuskan untuk pensiun dini dari militer agar bisa fokus mengurus anak-anaknya, ayahnya pun memutuskan untuk membawa Marcus dan kakaknya pindah ke China. Di sana Marcus dan kakanya tidak lagi mengenyam pendidikan formal, ayah merekalah yang menjadi guru di rumah. Mereka juga berlatih bela diri dengan seorang ahli bela diri china.

"Latihan hari ini sudah cukup" ujar pelatih

"Belum lanjutkan lagi !" jawab ayah

"Kau tidak lihat anak-anakmu sudah kelelahan dan babak belur, mereka tidak akan sanggup untuk melanjutkannya" lanjut pelatih

Ayah mereka pun berdiri dari kursi dan melihat kondisi Marcus dan kakaknya sambil berkata "Aku yang memutuskan mereka sanggup atau tidak sanggup, aku ingin tahu seberapa jauh kemampuan anak-anakku. Mereka harus berlatih dan belajar dengan keras supaya mereka bisa bertahan di dunia yang keras ini"

"Tidak apa-apa, lanjutkan saja" potong Kakak

Perlahan tapi pasti, Marcus mulai bisa mengendalikan emosinya, dia tidak pernah lagi mengamuk tanpa alasan dan sudah mulai bisa bersosialisasi.

Saat berusia 16 tahun Marcus dan kakaknya mulai berlatih menembak dibawah bimbingan langsung ayah mereka. Kemampuan mereka berdua dalam menembak bisa dikatakan luar biasa, mereka bisa menyesuaikan diri dengan semua jenis senjata. Sang kakak sangat handal menggunakan senjata api jenis rifle sedangkan Marcus cenderung ke jenis senapan runduk atau sniper. Sampai sekarang pun Marcus selalu menggunakan sniper dalam menjalankan pekerjaannya.

Tiga tahun kemudian ayah Marcus meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Setelah kematian ayah mereka, Marcus dan kakaknya memutuskan untuk hidup masing-masing. Marcus sendiri memutuskan untuk Kembali ke Amerika Serikat dan tinggal di Kota New York.

PEMBURU YANG DIBURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang