I

25 1 2
                                    

Aku selalu menunggu pelangi sehabis hujan,karna pelangi identik dengan kak Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selalu menunggu pelangi sehabis hujan,
karna pelangi identik dengan kak Nana.
Mereka sama,
Sama indahnya.

°°°

Hari ini, pukul 7 pagi kak Nana sudah berdiri di depan pintu kamarku.

Bersandar, melipat tangan di dada, memperhatikan aku yang baru saja selesai mandi. Hari ini hari sabtu, tentu saja aku libur.

aku menoleh, tak paham kenapa ia masih saja berdiri.

"kenapa kak?" sepertinya ia melamun, karna saat suara ku sampai ia tersentak.
lalu ia berjalan pelan kearah ku sambil tersenyum lebar.

"sini kakak sisirin rambutnya" ia mengambil alih sisir ku. Aku menatapnya dari cermin, ia terlihat lebih segar.

"kak Nana udah sarapan sama minum obatnya?" tanyaku sambil sesekali melirik wajahnya dari pantulan cermin.

Ia mengangguk,
"Sudah, kamu lama sekali padahal hanya mandi" ucapnya sambil terkekeh kecil.

aku merengut, hei! tentu saja, perempuan mana yang mandi pagi di hari libur? aku terlalu malas untuk mandi, makanya lama.


"Ayo jalan, jangan dirumah terus" aku terkejut, apa apaan? aku sudah merencanakan akan seharian dirumah saja.

banyak yang bisa aku lakukan, membantu bunda membuat kue pesanan, memasak bersama bunda, menonton berita bersama ayah, bahkan movie marathon bersama kak Nana.

"kenapa tiba tiba ingin jalan? biasanya kakak movie marathon bersama ku" aku membalikkan tubuhku menghadapnya. Ia tersenyum, mengusap kepalaku dengan sayang.

"kenapa memangnya? kamu gak mau?" katanya dengan wajah menyebalkan.

aku menghela nafas, ck. kak Nana ini selalu bisa membuatku berfikir dua kali.

"iya iya! tentu aku mau!" ucapku sambil memeluk pinggangnya.

Ia tertawa, tawa yang selalu jadi favorit ku. tawa yang merdu. Ia balas memelukku.

"kakak tunggu dibawah ya? kita naik sepeda" ia meninggalkan kamarku. aku bergegas kebawah juga. Tapi, saat aku sampai di anak tangga terakhir aku mendengar suara bunda.

aku menghampiri nya
"bunda kenapa?" bunda menoleh, jelas sepertinya bingung

"ini dek, bunda bingung. donat disini kemana hilangnya? padahal itu rasa strawberry buat kamu" alis ku menyerit heran. tiba tiba aku teringat kak Nana. Tapi tidak mungkin kan? Kak Nana terlalu membenci strawberry. Ia bisa muntah, karna menurutnya terlalu menjijikkan.

keheningan ku dan bunda terkaget karna suara kak Nana.

"Bunda! ini strawberry?! ah, gak enak banget. bundaaaa" Kak Nana merengek, wajahnya seperti ingin muntah. dan itu lucu sekali.

bunda menghampiri kak Nana,
"Astaga nak, kenapa dimakan? itu kan donat Sunny!" bunda dengan panik mengambil tisu agar kak Nana bisa melepehkan donat itu dari mulutnya.

aku segera mengambil air putih, memberinya kepada kak Nana. Kak Nana langsung meminumnya hingga tandas. Aku menahan tawa, ekspresi nya benar benar lucu sekali! aku bersumpah!

Setelah insiden itu, aku dan kak Nana akhirnya pergi bersepeda. Hanya sekitaran komplek. Kak Nana bilang ia benar benar merindukan udara segar. Aku tersenyum, aku akan merindukan ini.

Tapi sayang, pagi hari itu tiba tiba mendung. Dan tanpa di sengaja juga hujan turun dengan deras. Aku berteriak, memanggil kak Nana untuk berteduh di halte depan komplek.

"kenapa berhenti? lanjut aja dek, abis ini kamu kan mau bantu bunda" aku mengangguk, memang. tapi aku tak akan mengambil resiko dengan hujan hujanan bersama kak Nana. biar ku ingatkan, kak Nana tidak akan bisa kena hujan karna imun tubuhnya.

"gak, aku bisa bantu bunda nanti. kita berteduh dulu, nanti kak Nana sakit" aku menariknya untuk berteduh, kak Nana diam saja.

Hening, tidak ada yang membuka percakapan sampai kak Nana membuka nya lebih dulu.

"Apa iya kakak gak bisa jaga kamu? aku terlalu buruk untuk menjadi kakak kesayangan mu Sunny" ia berucap tanpa menoleh sedikit pun padaku, aku diam. sungguh itu tidak benar.

"Sakit ini harusnya dari dulu saja menyebar. Agar bisa menyelesaikan ini dengan cepat, lalu kakak gak akan melihat mu menangis lagi" ia masih memperhatikan hujan dengan sendu, senyuman miliknya entah kenapa terasa begitu menyakitkan untukku lihat.

"kakak ngomong apa sih? kakak selalu bisa jaga aku. kakak itu hebat untukku. kakak sempurna, karna sempurna versi aku itu benar benar beda" aku menoleh, melihatnya dengan hati teriris.

aku menangis dalam diam, kenapa kak Nana sama sekali tak mengerti aku? kenapa terus saja membuatku memikirkan ia akan pergi dan ingin sekali pergi dariku. aku berdiri, menerobos hujan dengan berjalan kaki. tentu saja sepeda itu ku bawa.

aku benar benar tak habis fikir, ada apa dengan pikiran kak Nana?

aku sampai dirumah, hal pertama yang kulihat adalah bunda berdiri dengan cemas. ia menghampiri ku,
"dek? kakak mana? kamu kenapa hujan hujanan? kakak itu kan gak bisa kena hujan dek" bunda memegang bahuku. seketika aku merasa bersalah karna meninggalkan nya. suara pagar membuat aku dan bunda menoleh. Mendapati kak Nana basah kuyup dengan bibir membiru. aku tertegun, kak Nana mengikuti ku pulang.

bunda berlari masuk, lalu kembali dengan handuk kering. menghampiri kak Nana dan membalutnya dengan handuk.
"kamu ini kenapa sun? mau liat kakak mu sakit? kamu tega? apa apaan kamu ini?" bunda menatapku tajam sekali, rasanya sakit. hatiku rasanya ditusuk oleh benda tumpul.

aku hanya diam berdiri di depan pintu, menatap kak Nana yang sudah dibawa masuk oleh bunda. aku tau aku salah, tapi aku tak bermaksud begitu sungguh!

aku terlonjak kaget saat mendengar teriakan bunda.
"Ayah! kejang kejang nya kakak kambuh!" aku membeku. kak Nana sakit, dan itu karna aku.

pagi itu, aku menangis lagi dalam keadaan basah kuyup di depan pintu rumah. rasanya sakit sekali, bukan. bukan karna bunda membentakku tapi karna kak Nana sakit dan itu ulahku. aku bersalah sekali.

untuk pertama kalinya, aku benar benar merasa bodoh teramat sangat.

kak Nana, maaf.

°°°

halo!
udah chapter 3 aja, menurut kalian jaemin itu gimana? dia soft banget gak sih? aku beneran mau nangis huhu

senyumnya tuh, beneran manis banget😭😭 seindah itu gais. tolong beri banyak cinta untuk Nana dan Nct ya!❤️❤️

-love,hovan.

Smile, Na Jaemin. [Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang