L

35 1 0
                                    

katanya sempurna itu tidak adanamun siapa ini? manusia bernama Navendra,manusia paling sempurna versi ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

katanya sempurna itu tidak ada
namun siapa ini? manusia bernama Navendra,
manusia paling sempurna versi ku.

°°°

Pagi ini, aku masih tidak bicara dengan bunda. Bunda menutup rapat bibirnya, seakan enggan sekali berbicara. Aku hanya menghela nafas berat, salahku. Jadi ya sudah.

Aku tak pernah menangis di depan Bunda, Ayah apalagi kak Nana-- pengecualian jika itu berhubungan dengan Kak Nana sakit.

Beban apapun, masalah sekolah tentu saja selalu aku pendam sendiri. Aku hanya akan menangis sendiri di jam jam malam sampai akhirnya subuh menyapa.

Aku berjalan, duduk di ayunan depan rumah. Menikmati angin pagi yang padahal masih dingin, mungkin habis hujan seharian kemarin. Aku memandang langit, ah.. mendung, apa kak Nana sedang redup?

Ya, mendung selalu identik dengan kak Nana. Lagi, aku menghela nafas berat. Ingin menangis, tapi tidak ada guna nya. Sejak kemarin aku belum berani masuk ke kamar kak Nana. Selain karna bunda yang terus terusan ke kamar kak Nana, juga karna aku merasa bersalah.

Sakit sekali, aku meremat dadaku pelan. Hah, ternyata menyakiti kak Nana membuatku sakit juga.

"dek" suara bunda mengagetkan ku, aku menoleh. Raut wajah bunda masih sama, masih datar dan dingin. Aku tersenyum

"kenapa bunda?" tanyaku, mataku pedih sekali. lemah, begitu saja sudah ingin menangis. tidak keren.

"gak, ngapain kamu pagi pagi disini?" aku berdehem.

"bosan aja, gak ada yang bisa diajak ngobrol" ku lihat bunda tersentak, lalu melihat ku. Aku tidak bermaksud menyindir bunda, memang benar. Tidak ada yang bisa ku ajak bicara disini. Ayah selalu berangkat pagi dan pulang saat sore, bunda sibuk mengurusi kak Nana dan kue pesanan, Kak Nana sedang sakit. Lalu siapa yang akan ku ajak bicara? tembok?

kukira respon bunda akan sehangat dulu, ternyata yang keluar dari bibirnya hanya 'oh yasudah' Lalu bunda beranjak, meninggalkan ku lagi sendiri.

sejak kemarin pula, kepalaku pusing. aku juga menjadi bersin bersin terus. mungkin akibat sejak aku kehujanan, aku tidak mandi. malah langsung masuk kedalam selimut.

Aku memutuskan untuk masuk ke kamar ku. saat melewati kamar kak Nana, ku liat pintunya terbuka membuatku bisa melihat Kak Nana tidur dengan nyaman. Aku tersenyum, syukurlah kalau begitu. Aku tidak perlu begitu khawatir.

Aku memasuki kamarku, menguncinya lalu duduk di balkon. menikmati angin sambil berpikir. kalian pernah? berpikir sampai akhirnya takut teramat sangat. kalian gak tau pikiran apa, sangking di kepala sudah penuh.

Sekolah ku tak semulus itu, aku tidak pintar, aku juga tidak cepat tanggap, orang-orang banyak membicarakan kak Nana. Dengan kata kata kasihan, atau malah mengejek. Aku sih tidak masalah di bilang bodoh, tapi untuk semua dalam konteks kak Nana tentu aku bermasalah tentang itu. Kak Nana itu hidupku, sosok yang selalu bisa membuatku tenang. Kenapa orang orang selalu memandang kekurangan?

Aku ingin menangis, sungguh. aku berjalan menuju meja belajar, duduk. tidak, aku tidak mau mengerjakan tugas. yang ku lakukan hanya memandangi setiap foto dan sticky notes ya, memang banyak foto foto kak Nana dan aku. Lalu sticky notes yang isinya kata kata semangat dari kak Nana.

Aku menangis, sesak sekali rasanya. Aku menangis sedikit keras ku rasa, tapi semoga bunda atau siapapun tidak mendengarnya. Aku memukul dadaku pelan, menyakitkan. Aku menangis pilu, entahlah. aku juga tidak tau apa yang aku tangisi. aku hanya merasa ini semua berat, dan yang dapat ku lakukan hanya menangis.

sudah sejam, aku hanya menangis sambil meremat kuat dadaku. memandangi foto kak Nana tersenyum ternyata bukan membuatku tenang. Malah membuatku menangis lebih keras. Kak, aku rindu.

Aku mengatur nafas, akhirnya aku selesai. Aku bangkit mencuci muka ku dengan air lalu berkaca. Ah, mataku sembab. semoga tidak kelihatan. Aku beranjak, berjalan ingin ke dapur untuk menetralkan suaraku sehabis menangis. Tapi, saat ku buka pintu.. Ayah dan Bunda berdiri dengan tatapan sendu. Aku tertegun, apa mereka mendengarku menangis? semoga tidak.

yang ku lakukan hanya tersenyum,
"kenapa bun? yah? aku mau minum dulu" ah suaraku jelek sekali, serak.

aku turun, meninggalkan Ayah dan Bunda yang menatap punggung ku sedih.

aku bahkan tidak melirik ke arah pintu kamar kak Nana yang terbuka. aku bahkan tidak tau, bahwa kak Nana melihatku lalu berkata dengan suara yang tidak keluar

"jangan nangis lagi, SunnySun"

°°°

hai peeps!

gimana? ngefeel gak woi? hahahaha. kalian tuh komen gitu, apa yang kurang. apa yang aneh. aku tuh lebih suka liat komen daripada vote. kalo kalian komen aku kasih Nana nih.

 kalo kalian komen aku kasih Nana nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HSHSHSHS SENYUMNYAAA😭😭

gais mau nanya, kalian lebih mau aku update amburadul gini apa pake jadwal?  serius nih. aku tipe yang ada ide langsung nulis, selesai langsung up. makanya amburadul update nya hahahaah

yaudah gais, jangan lupa cuci tangan. pake masker kalo keluar. stay safe!

-love,hovan

Smile, Na Jaemin. [Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang