2. flashback

5 0 0
                                    

Pagi itu mamah membangunkan ku seperti biasanya. Memang kekuatan ibu ibu saat membangunkan anaknya itu sangat luaaaarrr biiiiasssaaa.

Nana!!! Bangun ini sudah pagi" teriak mamahku.

"Iyaiyaa" sambil lesu akupun segera menuju kamar mandi.

Sebelum ke kamar mandi aku sempat memikirkan asal muasal kekuatan ku ini. Aku memikirkan kemungkinan kemungkinan yang dapat menjadi faktor penyebab kekuatanku muncul. "Pasti ada sebabnya!" Gumamku dalam hati

Kalau diingat ingat kembali pada saat itu, saat ulang tahun ku yang ke 7 tahun saat itu cuaca sangat buruk. Terdapat badai salju disekitarku, yang menyebabkan ulang tahun ke 7 ku hanya dirayakan bersama mamah dan papah.

Sebelum mamah dan papah memberiku kejutan saat itu aku merasa ada kejanggalan. Aku juga sedih karena tidak bisa merayakan hari ulang tahun ku dengan teman teman. Aku duduk disudut kamar ku yang berjendela cukup besar. Pandanganku tertuju pada badai diluar sana. Awalnya aku tidak merasakan apapun namun tiba tiba aku melihat sebuah pohon yang terbuat dari es tiba tiba tumbuh hingga mencapai jendela kamarku. Bentuk pohon itu indah dan sedikit transparan seperti di cerita dongeng. Seperti mimpi rasanya kejadian itu berlangsung begitu saja tepat di depan mata ku.

Diusiaku yang masih kecil itu aku malah takjub dan mengganggap itu mimpi. Lalu ada seekor kelinci yang keluar dari pohon itu dan mengetuk jendela kamarku.

Akupun membuka jendela kamarku karna aku pikir kelinci itu sangat lucu.

"Eehhh ada kelinci lucu sekali. Jadi ingin punya peliharaan deh.. nanti aku minta mamah papah ah sebagai kado ulang tahun ku ini ckckck" aku yang sedang takjub melihat seekor kelinci itu.

Lalu setelah aku membuka jendela kamarku segera aku bawa kelinci itu masuk.

"Aduhh kasian yaa kamu kedinginan hmm?" Aku mencoba berbicara pada kelinci sembari menggendong nya.

Lalu tiba tiba kelinci itu menggit telapak tanganku. Namun anehnya tidak terasa sakit atau apapun hanya seperti dikelitik namun menghasilkan bekas kecil seperti bekas luka lama. Lalu tiba tiba aku bisa berbicara dengan sang kelinci itu. Sungguh saat itu aku merasa kan itu adalah mimpi.

"Haii Nana aku Rabbito Rarota" kelinci yg lucu itu berbicara padaku.

"Kamu bisa bicara? Hebat!!! Dan kenapa kamu tau namaku? Tanyaku antusias.

"Karna kau sudah kugigit maka kau akan mengerti apa yang aku bicarakan. Dan aku mengetahui mu karna aku telah mengawasi mu sejak satu tahun lalu." Kata Rabbito

Nana heran dan melihat bekas luka ditangannya.

"Tidak apa apa itu tidak sakit karna aku membuatnya agar tidak terasa sakit" Rabitto menjelaskan.

"Lalu maksudmu mengawasiku sejak satu tahun lalu? Kau ingin bermain denganku?" Tanya Nana polos.

"Tentu saja. Aku ingin bermain denganmu. Namun dibalik itu aku punya misi di dunia ku untuk menemukan anak berusia 7 tahun yang cerdas dan berani dan memiliki hati yang baik, lalu aku menemukanmu. Tapi saat itu usiamu baru 6 tahun. Aku menyaksikan saat kau mencoba untuk menyelamatkan seekor kelinci seperti ku yang akan di terkam anjing liar. Sungguh aku tidak percaya apa yang aku lihat ketika usia mu masih berusia 6 tahun."

"Hehe aku menyukai binatang dan aku tidak mau melihat mereka saling menyakiti" Sambung Nana.

"Karena kebaikan hati mu aku memilihmu untuk menyelamatkan duniaku. Karna dunia ku butuh orang berhati mulai dan pemberani untuk melawan seseorang disana. Dan ini hadiah untuk mu dariku semoga kau menyukainya" Ucap Rabitto sembari memberikan sebuah hadiah berupa permata biru yang sangat kecil ukurannya.

"Gunakan ini. Simpan di kalung mu karna ini sangat kecil. Satu lagi jangan beritahu tentang ku pada siapapun." Ucap Rabbito.

Memang kebetulan aku sedang memakai kalung perak yang memiliki rongga kecil yang bisa dimasuki permata kecil itu. Aku pun menuruti perintah Rabitto.

"Baiklah. Terimakasih Rabitto" ucapku sembari memeluknya.

"Baiklah sampai bertemu kembali Nana. Ingat jaga rahasia kita yaa" ucap Rabitto yang kemudian pergi menghilang dengan pohon es itu.

Lalu tak lama kemudian mamah dan papah memasuki kamar ku dan memberikan surprise dengan membawa bolu dengan lilin angka 7 yang telah menyala.

"Happy Birthday Nana.. Happy birthday Nana.. Happy Birthday Happy Birthday Nana." Mereka menyayi sambil membawa kue ulang tahun ku.

Aku pun sontak memeluk mereka dan mengucapakan "terimakasih mah pah"

Skipp

Setelah aku meniup lilin dan berfoto dengan mamah papah aku menanyakan hadiah ku.

"Mah pahh mana hadiah Nana?" Ucapku memelas.

"Semoga kamu suka na mamah dan papah telah mempersiapkan sesuatu yg kamu inginkan" gumam mamah dalam hati.

Ehhh tunggu mamah tidak bicara tapi kenapa aku bisa mendengar suara mamah?

"Aku tidak sabar melihat ekspresi Nana melihat sepeda barunya" gumam papah.

"Apa? Sepeda?? Bukannya aku selama ini tidak boleh menggunakan sepeda? Dan tunggu kenapa mamah atau papah tidak bicara tapi aku mendengar suara mereka?" -Nana.

Mereka pun membawa ku ke ruang keluarga dengan menutup mataku dan ternyata benar hadiah ku sepeda. Aku tidak menyangka. Kenapa aku bisa mendengar mereka padahal mereka tidak berbicara sedikitpun. Disamping itu aku sangat bahagia waktu itu karna hadiah dari mamah dan papah.

Skipp

Setelah aku mandi aku langsung turun ke dapur untuk sarapan lalu berangkat sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang