3. Suasana baru

4K 59 12
                                    

Saat diperjalanan sama seperti halnya kemarin, tidak ada sepatah kata pun yang terdengar dalam mobil.

   Setelah menghabiskan satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah komplek perumahan yang dibilang sangat sederhana tapi mewah. Rio dan Viola turun dari mobil, mereka langsung menuju pada rumah yang sedari tadi mereka cari. Saat sampai didepan pintu, rio tiba tiba menghentikan langkahnya

"Duluan, saya meninggalkan beberapa berkas penting dalam mobil, nih kuncinya" ucap rio sembari memberikan kunci itu pada vio.

"Oh i.. iya pa" jawab viola gugup

Lalu viola membuka pintu rumah itu, saat pintu sudah terbuka, viola sangat terkejut dan tidak menyangka betapa mewahnya rumah yang terlihat sederhana tetapi dalamnya sangat jauh dari tampilannya, lalu ia duduk di sebuah sofa yang berada di ruang tamu. 

       Sembari menunggu pa rio, ia sedikit berkeliling dalam rumah itu, dan melihat bebera pajangan yang tertempel dalam dinding.

"Astaga kemarin malam aku mimpi apa sih, sampe dijodohin sama orang yang jauh lebih tinggi dari level aku" ucapnya dalam hati saat melihat sebuah foto rio yang saat itu sedang memegang piala.

Saat sedang asik-asiknya berkeliling ia dikejutkan dengan suara yang memanggil namanya.

"Vio" ucap seseorang yang memanggil namanya

"Ah iya pa? Ada apa memanggil na..nama sa..saya?" Seru viola

"Saya ingin mengatakan sesuatu" ucap rio

"A...apaa?" Jawab viola gugup

"kamu jangan terlalu berharap bahwa saya akan sama seperti suami-suami lain pada umumnya, ingat ini hanya perjodohan untuk perusahaan, saya menyetujui ini karena adanya paksaan, dan pernikahan ini hanya sebuah kontrak dalam waktu 2 tahun saja, jadi kamu jangan berharap jika semua ini kemauan saya" ucap rio sambil menjelaskan semuanya pada viola

"O..ohh i..iya pak, sa..saya pun sa..sama tidak berharap u..untuk bersama pak guru" jawab viola semakin gugup

"Bagus jika pemikiranmu seperti itu" ucap rio dengan raut wajah dingin sembari meninggalkan viola diruang tamu

"Nyebelin banget sih jadi orang, kalo bukan karena ayah mana mau aku sama guru killer ini" ucapnya dalam hati

Tak lama kemudian rio kembali menghampiri viola sambil membawa selimut dan bantal.

"Nih, kamu tidur disofa" ucap rio

"Disofa? Kan ta..tadi saya lihat ka..kamarnya ada dua?" Tanya viola

"Itu ruang kerja saya, kamu jangan coba-coba untuk masuk kesana!" Jawab rio dengan raut muka dinginnya

"Oh yasudah, kalau begitu" ucap viola

Lalu rio kembali masuk pada kamarnya dan meninggalkan viola diruang tamu

"Astaga tuhkan bukan wajahnya aja yang nyebelin, tapi kelakuannya juga yang bikin orang pengen mutilasi dia idup idup" ucap viola dalam hatinya

"Huftt untung sofanya seempuk kasur dikamarku" gumam viola  sambil merebahkan tubuhnya

Fajar pun tiba dan sinarnya mengisi seluruh ruangan dirumah. Saat mengenai muka viola ia langsung terbangun.

My Perfect HoneymoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang