Zekiel yang penasaran dengan reaksi para siswa siswi itu pun bertanya. "Mengapa kalian terkejut?" Tanya nya.
Salah satu siswi yang mendengar pertanyaan Zekiel pun berbicara pada Zekiel dan kedua saudara kembarnya. "Apakah kalian tidak mengetahui para descendent?" Tanya seorang siswi itu lantas ketiga anak kembar itu pun mengerutkan kening dan karena peka terhadap wajah bingung mereka bertiga ia mengatakan.
"Hey kalian darimana saja huh?! Jadi begini Descendent merupakan sebuah keluarga bangsawan yang terdiri dari 5 klan dari klan Zeiroun, klan Wilda, klan Tynetta, Klan Ravalno dan klan Frey tetapi klan Frey sudah lama dinyatakan punah dan warna merah yang dan dengan ada nya warna tersebut maka dinyatakan bahwa Klan Frey masih mempunyai keturunan itu yang membuat kami bingung dan apakah kalian bertiga kembar?" Jelas siswi itu panjang lebar.
Trio kembar hanya manggut-manggut tanda nya mengerti dan mengatakan secara langsung bahwa mereka bertiga kembar.
"Apakah sisiwi itu tidak melihat sejuta kemiripan pada wajah mereka bertiga?" Batin mereka bertiga secara bersamaan yah ikatan kembar itu memang terbukti nyata dan kuat.
Ms.Austryn pun mengumumkan bahwa di setiap kamar mereka nanti nya akan terdapat sebuah lemari dan di dalam nya terdapat seragam yang akan para murid pakai nanti nya dan juga para murid diberi ponsel sudah terhubung dengan email sekolah dari sana para siswa dan siswi bisa melacak apapun yang terkait masalah sekolah.
Kembali ke kamar Athalia ia memang sekarang sedang tidak mempunyai room mate, sedangkan Zekiel dan Kairav mereka satu kamar, seperti nya keberuntungan kali ini hanya berpihak pada Athalia dan Zekiel.
Keesokan harinnya
Zekiel dan Kairav dikejutkan dengan Athalia yang menunjukan sebuah email khusus langsung dan resmi dari kepala sekolah mereka Ms.Austryn pesan itu berbunyi.
"Selamat pagi Athalia, Zekiel dan Kairav saya ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan kalian temui saya di ruang kepala sekolah pukul 7 pagi, terimakasih." Athalia mengernyit bingung dalam benak nya.
"Apakah Kiara menuntut nya karena ia berbicara kasar pada nya?"Tapi Athalia tidak berani mengatakan masalah itu pada kedua abang nya mereka bisa marah besar. "Tamatlah sudah belum sehari sekolah disini udah mau dikeluarin aja."
Athalia sudah membayangkan Zekiel ketika ia marah ia akan menceramahi mu habis-habisan dan Kairav ya dia hanya irit bicara namun kata kata nya sangat pedas sampai sampai menusuk hati dan bekas nya tak akan hilang sampai berberapa waktu.
Untung saja mereka berdua gagap berteknologi sehingga tidak melihat forum kampus karena disitu ada dirinya dan Kiara sedang beradu mulut yah kedua abang Athalia memang kurang update tadi pagi saja Athalia yang memberi tahu mereka bahwa mereka disuruh pergi ke ruang kepala sekolah.
Tepat lima menit sebelum waktu ditentukan ketiga kembaran itu sudah berada di depan pintu ruang kepala sekolah yang terbuat dari kayu yang sangat tebal.
Walupun mereka bertiga lebih tepat nya Athalia dan Zekiel harus bertanya pada berberapa orang yang lewat dimana letak kantor kepala sekolah tapi untung nya mereka tiba tepat waktu, Kairav yang merasa diri nya tidak bermasalah pun dengan berani mengetuk pintu kepala sekolah lalu masuk dibelakangnya mengekor kedua adik nya dan hanya Athlaia lah yang gugup dan sedikit pucat.
Kepala sekolah menyambut mereka dengan senyum yang mengembang dan memberikan mereka satu persatu secangkir teh, seperti nya mereka sedang menungu seseorang dan benar setelah berberapa menit munculah para Descendent.
"Apakah ini masalah Kiara?"
"Belum saja satu bulan aku bersekolah disini, ya masa harus mengecewakan papa dan mama?" Tanya Athalia dalam batinnya, sunguh sekarang ia merasa sangat gugup, semoga saja ia masih diberi toleransi.
.
.
.
APAKAH INI MASALAH KIARA? ATAU MASALAH LAIN?
SEPERTI BIASA MAKASI UDAH BACA!
HIKS SEDIH NIH AYO VOTE AND COMMENT DONK
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA ( •̀ .̫ •́ )✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
Teen Fiction(PROSES REVISI) Apa tugas kalian sebagai salah satu anggota keluarga? Bukankah menyenangkan mengukir kisah diatas sebuah kenangan? Namun bagaimana jika kenangan tersebut hampa? Berbagai cara sudah dilakukan agar muncul pelangi diantara suramnya h...