8. Jealous or Scared ( 2 )

877 60 2
                                    

TAY TAWAN

X

NEW THITIPOOM

••°°••°°••
TAYNEW
°°••°°••°°

^°HAPPY READING°^




"Kit makasih ya udah anterin aku, makasi juga udah ngajak jalan-jalan. Aduhh tambah sayang deh jadinya" Tay yang saat ini berada di kamar New yang terhubung dengan balkon keluar mendengar suara New.

Tay melihat New memeluk pria yang tadi dia lihat di sekolah. Tay menajamkan telinganya berusaha mendengar percakapan mereka. Karena saat ini Tay di balkon jadi suara New terdengar samar-samar.

"Iya sama-sama, lagian kan aku jarang main sama kamu. Btw mau nggak besok aku ajak main kerumah ketemu mama sama papa, " Apa! orang itu ingin mengajak kak New untuk bertemu dengan orang tuanya, dan apa-apaan itu dia menggenggam tangan kak New.

Tay melihat New mengangguk kan kepalanya dengan senang hati menerima tawaran itu. Hahh senyuman itu rasanya Tay ingin segera menghampiri New dan menonjok pria itu. Tapi Tay tau jika dia melakukannya bisa-bisa New akan marah kepadanya.

Jadi Tay harus sabar. Tapi Tay tidak bisa lagi, pria itu memberikan pelukan singkat dan mengelus rambut New, tidak bisa, ini tidak bisa di biarkan, dengan segera Tay berlari turun dan menunggu New di depan pintu.

.

Perlahan New membuka pintu rumah dan langsung mendapati Tay yang berdiri di depannya dengan raut wajah dingin dengan menusuk.

"Dari mana saja?" Tanya Tay, melipat kedua tangannya di dada. Berbicara dengan nada rendah dan sangat datar.

Melihat Tay yang seperti itu membuat New yang notabene nya kakak menjadi takut dan gugup dengan tatapan menusuk Tay.

"Hemm..... t-tadi da-dari" belum sempat New menjelaskannya,

"Cepat katakan New! jangan membuat ku menunggu" Tay membentak New, tentu saja membuat sang kakak merasa takut.

"Ohh aku tahu kau berkencan kan denagan pria tadi" tuduh Tay yang melihat New di antar Krist tadi dan pake acara peluk-pelukan segala. Tay berbicara seperti itu, karena di tidak mengetahui siapa Krist bagi New.

New menatap Tay dengan terkejut, ketika ingin menjelaskan tiba-tiba Tay menarik tangan New kasar  dan mencengkeram nya dengan erat.

"Tay, lepasin kamu apa-apaan sih. Tayyyy sakit Tayy, Tayyyy" teriak New yang merasa Tay sudah keterlaluan, yang di teriaki menulikaan pendengaran nya dan malah mengencangkan cengkraman nya.

Clekkk..Brukkkk

Tay membanting New di pintu, membuat pintu otomatis tertutup dan Tay menahan kedua tangan New di kedua sisinya dan menempelkan nya pada pintu.

Tay menatap New dengan tatapan sulit di artikan namun terkesan menusuk. "T-tay k-kamu kenapa?" tanya New takut-takut karena baru kali ini dia melihat sikap Tay yang seperti ini.

"Kamu tanya aku kenapa? Kak lihat aku, apakah kau tidak bisa merasakan nya. Lihat aku kakk, aku masih disini, apa kau tidak bisa melihat nya" Tay mengungkap kalimat yang sedari dulu dia pendam seketika tatapan Tay berubah menjadi tatapan nanar.

New bingung dengan kalimat Tay, apa yang sebenarnya Tay pikirkan, "Tay kamu kenapa sih? Coba jelaskan ada apa dengan mu?" ucap New yang tadi takut berubah menjadi lembut.

"K-kak hikss~" belum sempat Tay melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba New melihat Tay menitikkan air mata nya dan New bisa melihat pandangan Tay terhadapnya. Tay melepaskan cengkraman nya dan memeluk New erat sambil terisak.

"Tay kamu kenapa?" Tanya New yang merenggut badan Tay lalu memeluknya dan mengusak rambut belakang nya lembut berusaha menenangkan.

Tay yang mendengar pertanyaan lembut yang keluar dari mulut New semakin terisak dan New bisa merasakan punggung Tay bergetar hebat.

"Hikss..." Seandainya kak New tau kalau aku sangat mencintainya mungkin dari saat ini aku sudah memilikinya. Namun aku tidak ingin membuat semuanya menjadi rumit dengan aku mengungkapkan perasaan ini, batin Tay

"Tayy, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu? Coba ceritakan sama kakak"

"Iya kamu lah yang menggangu pikiran ku, balas Tay dalam hati.

"Tay kakak minta maaf ya karena tidak menghubungi mu setelah meninggal kan mu sendiri, tapi kamu jangan nangis terus kakak janji nggak bakalan ngulangin lagi" ucap New mencoba untuk menghentikan tangis Tay yang menjadi semakin keras.

"Hikss" seperti nya malam ini Tay menuangkan semua air matanya karena dia sangat takut jika New akan di miliki orang dan Tay tidak akan bisa pernah bertemu atau melihat kakak tercintanya ini. Ahhh pokonya menurut Tay semua ini begitu rumit.

"Tayyy udah dong nangis nya, kalo Tay nangis terus entar ganteng nya hilang loh" New tetap berusaha untuk meredakan tangisan Tay, sambil menepuk-nepuk punggung Tay dengan pelan.

Perlahan tangisan Tay menjadi isakan-isakan kecil, belum sepenuhnya berhenti sih. Tapi lumayan lah dari pada yang tadi.

New tersenyum karena baru kali ini dia melihat Tay menagis dan lemah seperti ini, karena biasanya Tay yang ceriah, periang, tempramental, emosian, tiba-tiba menjadi seperti ini hanya karena New lupa memberi kabar.

(Apakah New yakin kalau Tay menagis hanya karena itu, sepertinya New tidak ngeh dengan kalimat Tay yang tadi)

"Kak New jangan seperti itu lagi yah, Tay takut kalau kak New pergi ninggalin Tay sendiri dan hidup bahagia, bersama dengan orang tadi dan berakhir Tay jadi jahat" penjelasan Tay seketika membuat New tertawa keras dan mengusak rambut Tay dengan gemes. (Lagi-lagi New tidak ngeh dengan kata terakhir Tay)

"Yang kamu maksud itu Krist, hahah. Tayyyy dengerin yah" New mengangkat wajah Tay dari pundaknya dan menatap Tay dengan gemas.

"Krist itu sahabat aku, dan aku nggak bakalan ninggalin kamu" jelas New sambil berusaha untuk tidak tertawa.

"Janji" Tay berucap seperti anak kecil.

"Janji" New kembali memeluk Tay dengan sayang, "Duhh sayang banget sama Tay"

"Tay juga sangat menyayangi kak New," dan "juga sangat mencintai mu" 

"Nah kan sekarang nangis nya sudah nih, mendingan sekarang Tay mandi, aku juga ingin mandi soalnya badan aku lengket banget" mereka saat ini masih berpelukan.

"Kak mandi bareng yah" pinta Tay dan New hanya mengangguk.

.

.

.

Selepas mandi. Saat ini Tay berada di dekapan New, membenamkan wajahnya di dada dan memeluk erat pinggang nya.

"Tay kakak seneng deh punya adek seperti kamu, pengertian, baik, pokoknya sayang banget sama kamu"

"Tay juga seneng punya kak New, kak New itu selalu bikin aku nyaman, bikin aku selalu ngerasa bahagiaaaa banget" Tay mendongak menatap wajah New dalam, mereka saling menyelami satu sama lain sampai akhirnya.

Cupp. New mengecup kening Tay sayang dan menarik wajah Tay kembali ke dadanya. Tay memejamkan matanya, mencari posisi nyaman untuk tidur.

"Kak New udah janji tidak akan meninggalkan Tay. Jadi kalau kamu mengingkari janji itu, kak New akan menanggung akibatnya" gumam Tay pelan, namun masih biasa di dengar oleh New. 

"Akan ku usahakan" balas New pelan dan ikut memejamkan matanya, kepala New menyender di atas kepala Tay.




TBC
Jangan lupa tinggalkan
vote and coment
Love you guys ❤️💙💚

.

Mr. Possessive ( TayNew )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang