2. The first day

120 46 144
                                    

FLASHBACK ON

🌱

"Kakaaa... ayo cepaaat!!" Suara lengkingan yang keluar dari mulut seorang Gadis kecil terdengar dari lantai satu.
"Nanti ketinggal-"

"Shhht!" Sebuah suara dari arah ruang makan menginterupsi Teriakan gadis tersebut.

Ia spontan diam.
"Eeuhh.. maaf bun"

Keheningan antara ibu dan anak ini terjadi selama beberapa saat. Tidak ada yang dapat memulai perbincangan. Seperti layaknya orang asing.

Tak lama seorang lelaki yang lebih tua dari Gadis itupun turun. Ia telah menyelamatkan gadisnya dari zona tidak nyamannya.

"Ayo...-" ajak anak lelaki itu sambil mengulurkan tangan.

Gadisnya pun menyambutnya dengan senang hati.

Mereka berdua pun berpamitan kepada bundanya yang sedari tadi menontoni pergerakan adik dan kakak ini sambil mengunyah roti bakar.

"Bun, kita pamit dulu" kata si lelaki sambil memeluk bundanya.

"Jangan manjakan bocah ini dyo!"
Bisik bundanya. Yang tentu saja didengar oleh Gadis itu.

Senyuman yang sudah tertata rapih di wajahnya seketika luntur. Gadis itu menunduk.
" bun, a- aku juga pamit"

"...."
Yang hanya dijawab dengan tatapan.

🍀

Suara bisingnya jalanan dan teriakan anak-anak dalam bus tak akan membuyarkan lamunan Gadis ini. Ia yang sedari tadi memasang muka tak sedap, sambil memainkan jarinya. Entah Apa yang ia pikirkan saat ini.

Tentu lelakinya menyadari kelakuan gadisnya sedari tadi.
"Dek..-"

Baru lah lamunannya terbuyar.
Ia menengok ke arah sumber Suara sebagai jawaban.

" ucapan bunda yang tadi , Jangan dimasukin ke hati" pinta lelakinya.

"Ya" singkat gadisnya.perkataan itu tak akan menaikkan mood nya.

"Dek"
Lelaki ini merusak niat melamunnya yang akan ia mulai lagi.
"Lihat deh snowman nya lucu banget... hidungnya menggunakan wortel!"
Ia mencoba menepis kesedihan adiknya.

Gadis itupun segera menaikkan pandangannya ke luar jendela bus.
Ia pun terkekeh.wajahnya berseri.
"Iya! badannya pun sudah hampir hilang."

"Musim salju sudah mau berakhir,Dek"
Sambil mengelus kepala lawan bicaranya. Ia tersenyum.

🍀

"Dek ayo! Sudah sampai nih!"
Semangat lelaki itu.

Lamunannya buyar kembali. Entah sejak kapan setelah percakapan snowman Gadis itu melamun dan kembali memainkan jari nya.
"Mmm..."
Ia terdiam di dudukannya.

"Kenapa?"
Belum gadisnya menjawab, lelakinya sudah menebaknya.
"Takut?"

Gadisnya menganggukan kepala.

Dengan mudah lelaki itu menebaknya. Ia sangat mengetahui adiknya. Lebih dari siapa pun.

"Ayo!" Ajak lelaki itu lagi.

⒈ Furciferous  || nct Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang