📖📖📖
"Eomma..."
Lelaki berperawakan tampan dengan jaket kulit berwarna coklat itu tengah berjalan sembari melambaikan tangan pada wanita yang dipanggil eomma olehnya tadi.
"Oh kau datang"
sang ibu tersenyum pada putranya itu, sejenak ia menghentikan aktivitas memilih-milih bunga.
"em eomma" Lelaki itu melihat sekilas ke arah bunga yang dipegang oleh ibunya. "Bunganya cantik, apakah ini untuk dibawa ke acara itu?"
Ibunya mengangguk,tapi raut wajahnya seketika menjadi sendu.
"Kau yakin? mau mengantarkan bunga-bunga ini kesana? Tidak usah dipaksa, ibu bisa menyuruh dongpyo pergi sendiri, dia bisa mengurusnya"
Sang anak hanya diam tertunduk lesu,namun sesaat ia mengangkat kepalanya sembari tersenyum.
"Tidak apa eomma, biar aku ikut dengan dongpyo,dia bisa kerepotan jika sendiri..lagipula aku ingin melihat sendiri calon tunangan gadis itu" Ia tersenyum.
Iba,tatapan itu lah yang diberikan pada ibu pada putra pertamanya itu.
Sebelum ia melirik ke arah rangkaian-rangkaian bunga tadi."Kau tau nak, dulu ketika ia sering berkunjung ke toko bunga kita ini, ia selalu membantu ibu..dia juga pernah mengungkapkan keinginannya pada ibu..mau mau tau apa itu?"
Sang anak hanya diam menatap mata ibunya. Wanita itu hanya tersenyum dan kembali melirik bunganya.
"dia bilang, ketika nanti dia bertunangan atau menikah, ia ingin seluruh bunga yang menghiasi pestanya nanti berasal dari toko bunga kita ini.. dan sekarang hal itu terwujud,ibu senang, hanya saja.. Ibu tidak menyangka kau yang jadi pengantar bunga-bunga ini dan bukan orang yang mendampinginya" Air mata perempuan itu menetes.
"Maafkan aku bu, jika saja saat itu aku..."
"Ah sudahlah nak, ibu hanya merindukan dia tapi takdir berkata lain,kau dan dia harus.. ah maafkan ibu nak, ibu tak bermaksud membuatmu sedih"
Cepat-cepat ia mengusap air matanya dan menepuk pundak sang anak..tidak ada yg bisa dilakukam oleh sang anak selain mengeluarkan senyumnya walaupun hatinya terasa pilu.
"oh iya istrimu tau kau disini?"
Diam sesaat, raut malas sedikit terlihat dari mimik wajah sang anak.
"Em dia tau bu""Baguslah kalau begitu, bagaimanapun dia istrimu, kau harus baik padanya" Ibu tersenyum lagi dan dibalas anggukan oleh anaknya.
"Ya sudah sana berangkat, adikmu sudah menunggu di mobil, biar kuminta karyawan lain untuk membawakan bunga ini ke mobil"
"Baik bu..aku pergi"
***
"Hyung kau yakin mau ikut mengantarkan bunga ini ke dalam?" Tanya dongpyo sang adik.
Saat ini mereka sibuk menurunkan karangan bunga dari bak mobil terbuka yang mereka kendarai tadi.
"Iya aku yakin, memangnya kenapa?"
"emm tidak sih, tapi kan, kau pasti akan bertemu dengan noona"
Lelaki itu terlihat berpikir.
"Aku memang ingin melihatnya..jika bisa aku juga ingin menyapanya""Baiklah..Terserahmu hyung"
Dengan mengangkat beberapa ikatan bunga di tangan, keduanya berjalan memasuki ballroom hotel yang sangat megah dan mewah.
Dongpyo sempat terperangah melihat kemegahan ruangan itu, tapi tak lama ia tersadar saat manik matanya menangkap sosok seorang perempuan yang bisa dibilang sangat akrab dengannya itu..
"Oh itu dia.. Yuju noonaaa..."
Perempuan yang dipanggil namanya itu sontak menoleh dan terlihat senang, seketika itu juga ia berlari kecil menghampiri anak berumur 16 tahun itu.
"Dongpyo-ya.. uhh aku merindukanmu, kau merindukan noona tidak?" Gadis itu memeluk dongpyo erat.
Dongpyo hampir menangis "Tentu saja noona, kau tidak pernah datang lagi semenjak hari itu, dan aku sangat merindukanmu"
"Maafkan noona, aku terlalu sibuk dengan banyak hal" Yuju melepas pelukannya lalu mengusap-usap pipi gemas dongpyo.
"Dengan siapa kau kesini? siapa yg membantumu mengantar bunga? ibu kah? Atau karyawan lain?"Dongpyo menggeleng pelan. "Bukan noona tapi dengan.."
"Lama tidak bertemu.. Yuju"
Yuju tersentak mendengar suara itu..Ia sangat-sangat hapal dengan vocal khas tersebut. Dengan ragu ia melirik ke arah belakang dongpyo dan benar saja...
"Em lama tidak bertemu juga..
Jungkook"***
Hahaha setelah sekian purnama..
Im back yeorobun 🤣
Gimana? Gimana?
maaf ya kalo chapter 1 nya biasa aja, kelamaan gak nulis jadi kaku gini.. Wkwk
Next gak nih??
Inget..
Vote and Comment nya ya..Kamsahamnida ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower
Fiksi PenggemarSelamat tinggal sekarang.. Layaknya bunga yang pernah kita tanam bersama, dia masih hidup.. Begitupun dirimu, yang saat ini masih hidup di hatiku...