*kasih tau aku ya kalau ada kesalahan kata terimakasihSuasana pagi yang begitu cerah membuat gadis manis ini begitu bersemangat untuk berangkat sekolah tidak seperti sebelumnya terlambat.
"Pagi ma," sapa Gerin dengan wajah datar seperti biasanya.
"Pagi. Tumben kamu bangun cepet Ta," jawab Mawar sambil menuangkan susu putih kesukaan Gerin.
Hanya Mawar yang memanggilnya dengan sebutan Ta yaitu mengambil dari nama panjangnya Artalyta.
"Aku telat salah ga telat salah," ucap Gerin sambil mendaratkan pantatnya ke kursi makan.
Setelah selesai makan Gerin segera beranjak dari duduknya untuk berangkat sekolah.
"Ma aku berangkat assalamualaikum," ucapnya sambil mencium punggung tangan mamanya.
"Hati hati sayang."
Di samping pagar ternyata ada Gavin yang sudah siap dengan seragamnya yang di keluarkan dan menyisakan kaos putih polos yang pas di tubuhnya.
"Berangkat aja masih jalan lo," ledek Gavin saat mereka bertemu di pinggir jalan itu memang di sengaja oleh Gavin.
"Berangkat bareng gue aja biar ga telat," ujarnya saat Gerin tidak menjawab ucapannya lagi.
Dan Gerin masih tidak menjawab pertanyaan Gavin, dia lebih memilih berjalan cepat lalu segera memasuki pintu BRT.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit akhirnya Gerin sampai di pintu gerbang sekolah yang belum tertutup.
"Pas," batinnya dalam hati.
"Gerin tunggu gue," ucapnya tetapi tidak di hiraukan oleh si empunya karena ia tahu itu suara Gavin.
"Gerin!" bentak Gavin di lorong kelas.
"Lo bisa ga si dengerin gue bentar," ucap Gavin menaikan satu oktaf nada suaranya.
"Lo sama gue udah temenan lama masih aja lo ketus sama gue mana judes lagi."
"Blablabla brisik banget sih lo hidup gue kenapa lo yang ribet," ujar Gerin ketus.
"Permisi boleh minta waktunya bentar ga," ucap salah seorang siswa yang entah dari mana datangnya.
Di lihat dari bet nya dia baru kelas sepuluh dan sepertinya lugu lugu manis.
"Ada apa?" jawab Gavin seadanya dan setelah itu Gerin memilih pergi karena tidak ada kepentingan di antara mereka.
Setibanya di kelas.
"GERINNN," teriak Kaleya.
"Diem diem jangan teriak teriak oke," ujar Gerin sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya.
"Hehe peace," jawab Kaleya sambil mengangkat jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V.
"Apa," tanya Gerin saat ia sudah duduk di kursinya.
"Kan kemaren ada tugas fisika nah gue kelupaan tuh."
"nih," potong Gerin yang mengerti inti pembicaraan Kaleya.
"Lo emang temen yang paling ngerti gue," ucap Kaleya sambil memeluk tubuh samping Gerin.
"Pagi pagi udah peluk pelukan gue juga mau kali," goda Ervin teman sekelas mereka.
Bug!
"Aw sakit Rin," rintih Ervin yang mendapat pukulan di lengan atasnya.
"Otak benerin," ujar Gerin judes.
Kring kring kring....
"Pagi anak anak," sapa ramah Bu Nindi guru Fisika kelas IPA2.
"Pagi buu," jawab serentak.
"Tugas hari ini tidak jadi di kumpulkan dan di kumpulkan minggu depan."
"Yah bu gimana si kita udah susah susah ngerjain malah ga di kumpulin."
"Iya bu gimana si."
"Sudah sudah keluarkan buku kalian kita lanjut materi."
"Aw sakit pak sakit," rintih seseorang dari balik pintu.
"KALIAN INI BUKANNYA MASUK KELAS MALAH NGINTIP NGINTIP AJA," omel Pak Warjo guru kiler yang sangat galak dan ganas apa lagi saat berhadapan dengan anak anak bandel seperti Gavin dan teman temannya.
"Ada apa pak?" tanya Bu Nindi yang mendengar kegaduhan di depan kelasnya.
"Ini Bu bukannya masuk kelas malah ngintip ngintip."
Semua murid mengintip dari kaca jendela melihat apa yang sedang terjadi dan ternyata Gavin yang berulah.
"Rin itu kan Ravan bukan?" tanya Kaleya.
"Hm," jawab Gerin seadanya.
"Lo kenapa Le? Sakit?" tanya Gerin yang melihat muka Kaleya memerah.
Saat melihat arah pandang Kaleya ia menjadi tahu bahwa Kaleya sedang tersipu malu.
"Bego lo Le," ucap Gerin sambil menjitak kepala Kaleya.
"Aw sakit Rin," rintihnya.
AN💙:
HEIYO
ASSALAMUALAIKUM
/WAALAIKUMSALAM
GIMANA SAMA CERITANYA?
HEHE MAAF YA NAMANYA UDAH SERING DI PAKE
GA TAU AKU SUKA AJA GITU SAMA NAMANYA
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
👇JEMPOLNYA DIPAKE JANGAN DIANGGURIN WKWK
SALAM :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin
RandomBenci dan cinta itu beda tipis. Dua orang yang telah berteman sejak lama dan terpisah karena keadaan kampung halaman kurang baik lalu pergi merantau entah kemana. Cerita ini di tulis agar kalian mengenang masa masa di mana sahabat jauh le...