Jeffrey mengetuk beberapa kali pintu kamar berwarna coklat milik Dirga, hingga tidak lama kemudian munculah sang pemilik kamar datang dengan wajah datar dan masih memakai pakaian rumahan.
"Idih buluk amat lu, gak punya sabun apa gimana?" Sahut Jeffrey sambil melenggang masuk ke dalam kamar milik Dirga.
Dirga yang melihat hal tersebut kemudian melempari Jeffrey dengan bantal kepala miliknya. "Kalau masuk rumah orang salam dulu jangan teriak-teriak. Gak diajarin agama lu?!"
Jeffrey hanya membalas dengan cengiran khasnya. "Emang kalau gak salam kenapa?"
"Berarti lu anak setan." Balas Dirga dengan asal.
"Anjing emang."
Jeffrey kemudian memilih untuk pindah dan merebahkan diri di atas karpet kemudian menyalakan televisi milik Dirga. "Kenapa sih, lagi rarungsing banget lo?"
Sedetik kemudian Jeffrey menjentikan jarinya, "Gue tau nih, gara-gara cewe yang tadi gue tabrak ya? Lo naksir kan?"
Dirga berdecak pelan. "Mana ada!! Ngawur lo."
"Ah yang benul? Cangtip kok dia, pepet aja." Goda Jeffrey sambil menaik turunkan alisnya.
"Gentle dong, jangan lembek kaya yupi mau lo?" Tambah Jeffrey.
Dugh!
"Sakit woy anjir lo kekerasan nih gue bilangin nyokap lu mampus diusir lo jadi gembel." Protes Jeffrey setelah Dirga menendang pantatnya.
"Lo sok bener banget ngomongin yupi, gak ngaca di kamar lo waktu itu gue liat ada yupi satu toples."
Jeffrey yang merasa tersudutkan hanya bisa cemberut sambil memeluk bantal kepala yang tadi dilempar oleh Dirga.
PUZZLE PIECE, Staring by,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
