Aku tak pernah menyangka bahwa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghilangkan dirimu dari pikiranku barang sedetik saja.
Namun kini kau sudah pergi. Dan aku sangat- benar benar merindukanmu. Dirimu yang menjadi rumahku, tempat berkeluh kesah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketemu lagi sama Mr. Park, semoga ga bosen ya😊
Happy reading dears!
•••
Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Sudah seminggu yang lalu sejak terjadi kesalahpahaman antara aku, Park Jimin, dan Anne. Gila memang. Mana mungkin aku menyukainya?
Well, ia tampan, mapan, dan menggoda, kuakui, namun sebatas kagum saja. Tidak lebih. Kuharap.
Sejak saat itulah Jimin tidak menemuiku. Entahlah, mungkin ia gengsi?
Aku pun tak tahu.
Hei, kenapa terdengar seperti aku mengharapkannya? Tidak, tidak seperti itu.
Setidaknya Anne percaya kata-kataku bahwa aku dan bosnya memang tidak ada hubungan apa-apa.
Ngomong-ngomong, lusa adalah Hari Natal. Tak heran udara semakin dingin dan mencekat. Ah, diriku yang sudah mulai menua pun belum menemukan seorang penghangat alias tidak punya pasangan.
Ditambah saat hari Natal pun keluargaku tidak akan datang karena ayahku mempunyai pekerjaan di Daegu. Menyebalkan.
Berarti aku harus merayakan Natal dengan Kim Taehyung? Nyaman sih, hanya saja pria Kim itu berisik sekali.
Anne? Ia pastinya akan pulang ke kampung halamannya. Berangkat malam ini.
Ah, salahkan diriku yang susah bergaul.
Kring kring
Siapa yang menelepon jam segini? Ini sore menjelang malam namun siapa yang akan menelepon?
"Berhenti basa-basi, Park. Langsung to the topic saja." Jimin terkekeh mendengar penuturanku.
"Hmm, kudengar dari Tae bahwa kau tidak akan kemana-mana dan tidak punya teman saat Natal. Ia mengajak kita untuk dinner dan berkumpul bersama. Hanya bertiga. Kau... bisa?" Jimin ragu. Takut tertolak, sepertinya.
