[Follow and voment sebelum membaca karna itu berarti bagi autor]
Happy Reading❤
.
.
."Buruan Ca."
"Sabar elah."
Dengan terburu-buru Carisa menyalin catatan Viola, karna sahabatnya yang satu ini sedari tadi tak henti-hentinya menyuruhnya untuk cepat.
"Gak ke kantin?" tanya seorang lelaki yang baru saja menghampiri meja Carisa dan Viola.
"Nah, kebetulan ada lo Bim. Ya udah Vi, lo ke kantin duluan aja bareng Bima," usul Carisa, daripada sahabatnya yang satu ini terus mendumel karna menunggunya, kan kasihan.
"Emang lo gak papa gue tinggal?" tanya Viola, yang kini berubah menjadi kalem.
Gimana gak mau kalem coba? Kan si doi lagi di hadapannya.
"Sans aja kali," jawab Carisa dengan nada yang sedikit mengejek.
"Ya udah, yuk Bim," ajak Viola.
"Bentar..." Bima menatap seorang lelaki yang tengah tertidur di salah satu bangku, "ck-ck baru juga hari pertama."
Memutuskan untuk melangkah mendekati bangku tersebut. Bima pun mengguncang lengan lelaki itu, mencoba untuk membangunkannya.
"Woi Ka," panggilnya, tetapi nihil. Rupanya Bima perlu cara lain untuk membangunkan kebo yang satu ini.
Mengedarkan pandangannya, akhirnya ia menemukan sesuatu yang bisa ia gunakan.1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Dan...
"AAAAA!!! TOLONGGG!!! ADAA BANJIRRRR!!!!"
"Bwahaha," ngakak Bima, Viola, dan Carisa. Untung saja di kelas hanya ada mereka berempat yang tersisa, jika tidak entah bagaimana nasib si kebo satu ini.
"Bangke," umpat Raka, saat menyadari ia telah di kerjai oleh Bima.
"Haha komuk lu," tunjuk Carisa pada wajah Raka.
Raka yang melihat Carisa tertawa sembari menunjuk-nunjuk dirinya ikut tertawa juga. Padahal tadi ia merasa sangat kesal karna akibat Bima baju nya menjadi basah.
"Hehe... Komuk gue kenapa? Ganteng ya Ca," ucap Raka dengan menyugar rambutnya ke belakang, ala-ala cogan di tv. Padahal mah emang cogan.
"Dih narsis banget lo," cibir Bima.
"Iri bilang boss."
"Ngapain juga gue iri ama karyawan, apalagi yang modelan kek lo gini."
"Gaya lo--"
"Jadi ke kantin gak sih?!" potong Viola.
Melihat raut wajah Viola yang tampak mulai kesal, Bima langsung berjalan menghampirinya.
"Jangan ngambek. Ayo," bujuk Bima, lalu menggandeng tangan Viola keluar kelas.
"Yee si bambang, gue di tinggal," gerutu Raka.
Menatap ke arah Carisa yang tampak sibuk. Raka bangkit dari duduknya lalu melangkah mendekat.
"Masih banyak yang mau di catat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RaSa [On Going]
Teen Fiction-Entahlah, Rasa ini tiba-tiba hadir begitu saja bahkan tanpa alasan yang jelas- Raka Senja Aldebaran. Lelaki berparas tampan yang merupakan siswa baru SMA Pelita Bangsa. Pertemuan pertamanya dengan seorang gadis yang tak sengaja ia lihat di taman te...