Lyodra’s point of view
[1st January 2019]
"NUC!" cegatku. "Gua mau ngomong sama lo."
"Nggak ada lagi yang perlu kita omongin," jawab Nuca dingin.
"LO BILANG NGGAK ADA, NUC?" Suaraku meninggi. "Lo bisa-bisanya bilang kayak gini, setelah apa yang lo lakukan ke gua? Tega lo!"
Nuca menatapku dengan tatapan meremehkan, sampai dia pun berdecak. Kelihatan sekali bahwa dia tidak mau lagi berurusan denganku.
"TATAP MATA GUA!" Aku menarik tangannya, menahan lengan kirinya dalam cengkeramanku, hingga dia meluruskan badannya menghadapku. "Siapa cewek itu tadi?"
"BUKAN URUSAN LO!" Nuca menepis kasar tanganku yang dari tadi mencengkeramnya. Dia mendekatkan wajahnya ke arahku, hingga jarak kami hanya sebatas kira-kira satu sentimeter. "Dengerin gua! Pertama, gua nggak suka cewek yang agresif kayak lo. Kedua, ..."
Nuca mengacungkan jari telunjuk kanannya. Jari tersebut dengan lancangnya mendorong dahiku hingga beberapa sentimeter ke belakang dengan kasar. "... lo nggak punya attitude, tau?" bentaknya, dengan mata tajam yang menatapku.
Aku menggigit bibir dengan tujuan menahan jatuhnya air mataku. "Lo yang bikin gua kayak gini, dasar laki-laki bangs*t!" makiku dengan geram, lurus menatap wajahnya.
Nuca memutar bola matanya malas. Ketika dia melanjutkan jalannya, aku segera menahan tubuhnya lagi.
"LEPASIN GUA, CEWEK MURAHAN!" Lagi-lagi Nuca menepis kasar tanganku tanpa akhlak, hingga aku jatuh terdorong ke lantai.
🌀🌀🌀
Sedikit iseng membuat cerita Lyoca yang seperti ini,
tapi kalau kalian suka,
boleh vote dan komen, ya.
Apa sebaiknya ceritanya dilanjut atau tidak ke chapter one dst, karena ini masih chapter zero alias masih prolog.
Terima kasih, hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
PEOPLE NEARBY | Lyoca
Fiksi PenggemarTentang Nuca dan Lyodra yang bertemu lewat fitur People Nearby di aplikasi LINE. Hope you guys enjoy.