Part 1

218 5 0
                                    



Kicauan burung di pagi hari terdengar begitu berisik dikuping pria mungil tersebut sehingga membuatnya terbangun. Pria mungil itu meraih ponselnya yang ia letakkan di meja, tepat disamping tempat tidurnya. Saat ia melihat ke layar ponselnya, ia mendapatkan notifikasi pesan dari sang kekasihnya.

"Tae aku tau kamu masih tertidur
saat ini. Jika kamu bangun tolong
balas pesanku.."
08.15

"Hei, aku baru saja terbangun, ada apa ?"
08.26

"Bersiap siaplah, aku akan menjemputmu,
aku ingin membicarakan suatu hal"
08.27

"Oke, aku akan mandi terlebih dahulu"
08.28

"Lee Taeyong.. pasti kamu sangat jelek
sekarang hahahaha"
08.29

"Walaupun seperti ini aku tetap kekasihmu
Kim Doyoung!!"
08.30

"Hahaha baiklah, cepatlah.
Aku akan menjemputmu tepat
jam 09.00 tidak ada penolakan"
08.31

"Iya bawel"
08.32

"Sampai bertemu nanti, cantik"
08.33

Pria mungil yang bernama Lee Taeyong itu hanya terkekeh melihat tingkah kekasihnya yang bernama Kim Doyoung itu. Ia langsung menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak untuk mandi.

Selesai dengan urusannya di kamar mandi, Taeyong segera mengambil setelan baju yang pas menurutnya untuk di gunakan. Saat semua urusannya sudah selesai, ia segera memberitahu Doyoung bahwa dia sudah siap.

"Doyie!! Aku sudah siap"
08.57

"Iya sayang, aku sedang di jalan.
Tunggu aku"
08.58

Taeyong berlari lari kecil menuruni tangga rumahnya dan berpamitan dengan ibunya yang sedang berkutat di dapur. Dan keluar rumah untuk menunggu Doyoung. Tepat jam 09.00 Doyoung sudah sampai di rumah Taeyong dengan mobilnya. Taeyong langsung berlari ke mobil, dan memasuki mobil Doyoung.

  "Hai cantik" sapa Doyoung dengan senyum yang tidak jelasnya.

   "Hilangkan senyuman anehmu" Taeyong yang dibuat kesal oleh kekasihnya.

   "Galak sekali" Doyoung terkekeh, lalu mendekat ke Taeyong untuk memasang seatbelt nya. Dan.. mengecup bibir Taeyong. Taeyong hanya diam, membeku dan.. ya dia memerah.

Doyoung hanya mengusak rambut Taeyong dan lanjut mengemudi.

   "Tae.. aku akan membawamu ke suatu tempat aku yakin kamu akan menyukainya. Tapi aku ingin kamu menutup matamu"

   "Baiklah, kamu tidak sedang menculik ku kan?!"

   "Tentu saja iya.." Doyoung mencubit pipi gembul milik Taeyong "Ada ada saja pemikiranmu hmm"

    "Aku hanya bertanyaa hahahaha.. baiklah aku akan menutup mataku" Taeyong dengan segera menutup matanya.

Doyoung yang melihat kekasihnya sangat bahagia hanya dapat tersenyum kecut. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga senyum itu muncul di wajah tampannya.

Beberapa saat kemudian, mereka telah tiba di tempat tujuan mereka.

   "Tae, kita sudah sampai"

   "Benarkah?? Bolehkah aku membuka mataku??"       

   "Tidak sekarang sayang" Doyoung keluar dari mobilnya, membuka pintu mobil dan meraih tangan Taeyong.

   "Tetap tutup matamu, sampai aku perbolehkan untuk membukanya". Taeyong hanya mengangguk paham dengan perkataan Doyoung.

Doyoung masih menggenggam tangan kekasih tercintanya, dan menuntun Taeyong entah kemana. Sampai mereka duduk di sebuah kursi...
  
   "Buka matamu sayang". Mendengar perintah kekasihnya, Taeyong langsung membuka matanya.

Taeyong terkejut, sangat terkejut saat ia melihat taman yang begitu indah, dengan daun daun yang berguguran.

   "A-apa ini?"
  "Kamu suka hm?" Doyoung tersenyum melihat ekspresi Taeyong yang sangat lucu menurutnya.

   "Ini tamanku. Taman yang aku buat sendiri. Taman yang akan kutunjukkan kepada orang yang sangat kucintai"

   "Aku sangat menyukainya" Taeyong memeluk tubuh Doyoung dengan erat. "Terimakasih karena kamu sudah mencintai ku". Doyoung membalas pelukan Taeyong dengan tak kalah erat "Terimakasih juga karena kamu sudah menjadi bagian terbaik dalam hidupku". Doyoung melepaskan pelukannya dan menatap mata Taeyong dengan dalam.

   "Sayang, aku harus memberitahumu sesuatu"
"Apa itu?" Taeyong menjawab dengan mimik bingung. "Mulai besok aku tidak di Korea lagi..". Taeyong melotot kaget "Apa maksudmu?" "Aku akan pindah ke Amerika untuk beberapa tahun, ini permintaan ayahku agar aku meneruskan perusahaannya disana. Maafkan aku sayang" Mata indah yang sekelam malam itu meneteskan air mata yang sangat berharga, membuat pemiliknya terisak isak. Doyoung dengan sigap langsung mendekap kepala kekasihnya. Taeyong memukul mukul dada bidang milik Doyoung dengan kuat "Kenapa kamu tega ninggalin aku sendiri?!" Taeyong meraung raung di pelukan Doyoung. "Sayang, aku akan kembali" Doyoung menangkup pipi Taeyong dan mengusap air mata yang jatuh di pipinya. "Aku benci ketika aku melihatmu seperti ini, aku tidak mau di akhirat nanti aku disiksa karena telah membuat malaikat menangis" Taeyong hanya terdiam sambil terisak. "Besok aku akan berangkat jam 08.00 pagi. Jika kamu ingin datang, datanglah ke bandara" Taeyong mengangguk sambil mengusap air matanya "Aku ingin pulang"

Doyoung menggenggam tangan Taeyong dan membuka pintu mobil untuk kekasihnya. Diperjalan pulang mereka hanya berdiam. Taeyong juga sempat tertidur di perjalanan. Doyoung menghentikan mobilnya tepat didepan restaurant. Ia hendak membangunkan Taeyong yang tertidur pulas, tapi ia urungkan niatnya dan menatap wajah cantik itu sambil mengelus rambut hitam milik kekasihnya.



Doyoung's pov
"Aku juga tidak ingin pisah darimu, malaikatku. Tapi ancaman ayahku membuatku harus mengurus perusahaannya. Aku tidak ingin kamu terluka karenanya. Aku sangat mencintaimu, Lee Taeyong "



    Dan Doyoung turun dari mobil untuk membelikan makan siang untuk Taeyong. Saat ia balik, Taeyong masih tertidur dengan pulas "Capek banget ya sayang? Ditambah lagi kamu mendengar kabar buruk dariku" ujar Doyoung dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Taeyong.

Doyoung membangunkan Taeyong karena sudah sampai di rumahnya "Sayang, bangun. Kita sudah sampai" Doyoung mengusap pipi kekasihnya dengan lembut. Taeyong terbangun dan mengucek matanya "Oh sudah sampai. Berapa jam aku tertidur?" "3 jam. Kamu terlihat capek. Makan dan istirahat lah" Doyoung tersenyum dan memberikan makanan yang tadi ia beli. Taeyong mengambilnya "Iya, terimakasih makanannya, kamu juga istirahat, besok kan berangkat" "Iya sayang" Taeyong mengecup bibir Doyoung sekilas dan turun dari mobil "Hati hati ya sayang" Taeyong melambaikan tangannya ke Doyoung "Sip tuan putri. Aku pamit ya sayang" Taeyong hanya mengangguk dan jalan masuk kerumahnya.

TBC

Until We Meet Again (DOTAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang