Selamat pagi, siang,sore..
Happy reading..
Jangan lupa vote dan kementarnya yah.. :)☆Let Us To The Sky☆
Ini adalah minggu sore, setelah pulang beribadah di pagi hari. Aku selalu menghabiskan hariku dengan putri kecilku.
Aku mengayuh sepeda gunung kami dengan semangat menuju pegunungan yang di tumbuhi rerumputan luas tak jauh dari rumahku.
Dari sana kami selalu menghabiskan waktu melihat senja setiap minggu sore.
Katakanlah aku apa saja, karena yang aku pikirkan selama empat tahun ini hanya putri kecilku ini. Aku tidak ingin menikah dan aku juga tidak ingin keluargaku yang lama.
Hanya akan ada aku dan dia saja. Dan aku cukup beruntung karena selama ini putriku tidak menanyakan ibunya. Yah tidak ada yang menyinggungnya soal ibu selama ini dan aku harap itu selamanya.
Atau mungkin aku yang memang sudah bagaikan ibu baginya?
"Sugar.. tersenyum..
Cekrek..
Aku tertawa saat dia terkejut karena tiba-tiba aku mengambil fotonya saat dia sedang asik memetik bunga-bunga kecil.Rambutnya berterbangan dan beberapa kali dia menggerang marah karena itu.
Aku mengambil rerumputan dan mengikat rambut panjangnya dengan itu.Sungguh, aku merasa sedang berkencan di pengunungan dengan putri kecilku.
Kami tidak hanya berdua di sini. Walaupun tidak begitu ramai tapi selalu ada para remaja yang berkencan atau sekedar lari sore ke tempat ini.
"Hallo daddy jo. Long time no see."
"Eh.. via sudah lama kalian tidak kemari." Via, dia remaja 19 tahun yang sering ke sini bersama pacarnya. Begitulah mereka memanggilku, mereka memanggilku daddy jo.
Tidak peduli tua atau muda, di tempat ini mereka memanggilku daddy jo.Aku tidak tau kenapa, atau karena aku ayah muda? Ayolah..
Aku masih 24 tahun, mungkin karena itu. Haha.Aku bertemu mereka 1 tahun lalu. Dan saat itu mereka bertengkar hebat, dan tidak kusangka hanya karena perkataan asal-asalanku mereka berbaikan dan sepertinya semakin membaik.
"Wow..
Glend, kau terlihat semakin tampan dan dewasa saja." Ujarku. Memang glend kekasih via tampan dari sananya. Walaupun aku masih jauh lebih tampan. Haha."Kau terlalu banyak bercanda daddy jo." Ujarnya.
"Oh yah..
Kami ke sini, juga karena ingin mengundangmu. Minggu depan kami akan bertunangan, jika tampanmu mungkin kami sekarang sudah hancur." Ok. Mereka berlebihan menanggapi kejadian itu."Oh..
Bagus sekali. Aku pasti akan datang, tapi jika aku punya banyak waktu luang." Ujarku. Aku menerima surat undangan mewah dari tangan via.Dari penampilan mereka, mereka jelas anak konglomerat. Mereka selalu datang dengan motor atau mobil mewah.
"Kami akan sangat senang jika kau datang dengan princess kecil ini." Glend mengangkat tubuh kecil putriku dan menciuminya. Jolis tertawa kecil sembari memukuli wajah glend dengan pelan. Aku cemburu!
"Baiklah..
Aku akan datang dengan putriku." Glend menyerahkan jolis ketanganku dan aku menggendongnya. Setelah menciumi putri kecilku yang manis. Mereka berpamitan dan segera pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Us To The Sky
General FictionMenjadi seorang ayah adalah impian semua pria pada umumnya. Tapi menjadi seorang ayah tanpa adanya sosok seorang ibu untuk anak adalah sebuah mimpi buruk. Begitu juga dengan Aldebara Alaskha Stellan. Pria 24 tahun yang di penuhi dengan tragedi sulit...