PESTA MALAM TAHUN BARU

8.6K 423 40
                                    

Chenle tertawa pada rengekan Haechan diujung tenggorokannya, anak itu sangat mabuk untuk hanya sekedar sadar dengan apa yang dia lakukan. Haechan sudah tertawa dan menangis terlalu sering untuk sisa akhir tahun ini, lagi-lagi karena menangkap basah pacarnya selingkuh. Cerita lama. Haechan masih setolol itu.

Maksudnya- itu tidak apa-apa untuk memberikan maaf jika hanya sekali atau dua kali terjadi. Tapi, ini sudah terlalu sering.

"Lalu apa yang kamu lakukan?" Renjun bertanya, tangannya bergerak secara asal di wajah Haechan yang memerah. "Apa kamu langsung membuka pintu dan meneriaki mereka?"

Renjun tidak kalah mabuk. Sebenarnya, semua orang sudah dikuasai alkohol.

Haechan tertawa parau, dia menggeleng dengan lucu. "Tentu tidak!" Teriakannya membuat semua orang terkejut "Aku tidak melakukan apapun, aku menunggu mereka-"

"Apa?!" Jaemin menyela, wajah merengut tidak setuju. "Kamu menunggu- Apa?!"

"Aku menunggu mereka sampai selesai, sialan! Mark mendesah sangat keras, dia bilang kalau itu adalah sex terenak yang pernah dia lakukan" Haechan kembali mengisi gelasnya, hampir penuh, lalu menenggak itu sekali telan. "Dia juga berkata persis seperti itu saat melakukannya denganku, brengsek! Mark memang sialan!"

Chenle terkekeh. "Dia akan menangis lagi"

Benar saja, Haechan kembali terisak, Jeno dan Renjun mencoba menenangkannya. Sedang Jaemin sudah masa bodo.

"Kalau tahu dia akan terus seperti itu, lebih baik untuk berkencan dengan Renjun"

Renjun tertawa. "Mana sudi aku berpacaran denganmu"

Haechan cemberut, rengekannya semakin kencang, dia berusaha untuk meraup tubuh kecil Renjun kedalam pelukannya, tapi tentu saja Renjun berusaha menghindar dengan segala cara. Sampai akhirnya mereka jatuh terlelap, pengaruh alkohol memang berdampak luar biasa ditubuh mereka.

Jisung menarik Chenle untuk lebih dekat pada tubuhnya, memeluk pinggang ramping itu dengan posesif. "Aku tidak suka dengan apa yang kamu kenakan"

Chenle berdecih. "Kamu sudah protes tentang hal itu terlalu banyak"

"Kamu membuatku memakai jas dan celana bahan, sedangkan kamu bahkan tidak memakai celana!" Protes Jisung pada kekasihnya yang mulai terlihat kesal.

"Jisung!" Chenle melotot. "Aku pakai celana-"

"Terlalu pendek"

"Tapi aku masih pakai celana!"

"Aku seperti seseorang yang akan pergi ke pemakaman"

"Ini adalah hari milikmu, kamu akan berumur duapuluh dan aku mau kamu terlihat bagus untuk hari ini"

Jisung ingin kembali protes, tapi suara Jeno yang menyela membuat dia berhenti.

"Tidak ada yang bagus tentang menjadi duapuluh tahun. Tidak, kecuali tentang orangtuamu yang tidak lagi hawatir saat kamu bahkan tidak pulang ke rumah"

"Apa kalian sudah melakukan sex?"

Pertanyaan Jaemin hampir membuat jantung Chenle loncat dari tempatnya, dia sebisa mungkin tertawa dan tidak terlihat canggung "Memacari Jisung saja sudah sedikit membuatku takut, apa lagi sex? Apa polisi tidak akan tiba-tiba datang dan memasukan aku ke penjara karena melakukannya dengan anak dibawah umur?"

Tentang Chenle Dan JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang