Di DB sudah diperingatkan untuk tidak menjadi siders di cerita ini. Maka dengan ini saya MENGUSIRsemua sidersyang telah membaca cerita FF di akun ini. Namun bila tetap memilih membaca tanpa ada itikad baik untuk melengkapi vomment. Silahkan pergi karena saya telah mengusir. Hanya siders yang tahu seberapa memalukannya wajah mereka saat berkaca karena tidak bisa diajak kerjasama untuk memberikan feedback atas perjuangan author dalam menulis cerita yang telah tersedia dengan gratis ini. Apa susahnya klik vote untuk rasa terimakasih? Pembaca tidak tahu terimakasih, silahkan klik keluar dari cerita ini.
×
Mari berkerjasama untuk kelanjutan ff ini. Terimakasih untuk semua uname yang telah mengerti kewajibannya di semua ff di akun ini.
×
Vote (wajib!) dulu sebelum membaca!
|•|
Terimakasih untuk semua readers yang telah memberikan vomment. This is for you.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#10
All Author POV
Dua minggu kemudian setelah Suzy dinyatakan koma.
Gadis itu terdiam di atas tempat tidur. Matanya memperhatikan sekitar-lalu beralih menatap telapak tangan serta jari jemari yang nampak asing baginya.
Dia mencoba mengerti dengan apa yang terjadi. Namun kebingunganlah yang ia dapat. Di wajahnya terpampang ekpresi cemas yang entah ia tidak tahu di akibatkan apa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
