Xiao Zhan dibangunkan oleh sinar matahari yang menyusup melalui tirai. Dia menggeliat dan beranjak dari posisinya.
"Och.. Kepalaku sakit sekali. Mimpi apa yang aku alami semalam? Kejadiannya tampak begitu nyata." gumamnya.
Xiao Zhan menggosok matanya dan menarik tangannya ke atas. Dia lega semuanya hanya mimpi. Walaupun agak mengerikan, tapi Xiao Zhan yakin dia akan dengan cepat melupakannya jika dia sudah mendapatkan penawarnya, secangkir Café au lait di cafe langganannya. Membuka matanya, Xiao Zhan mearasa heran ketika mendapati dirinya ada di ruangan yang asing.
"Dimana ini?" Xiao Zhan melirik ke sekelilingnya, di kamar itu penuh dengan bungkusan-bungkusan kado bertebaran. Di lantai terlihat pakaian berserakan. Jika dilihat dari tatanan dan pernak-perniknya, kamar itu tampak seperti kamar seorang wanita. Kemudian pandangannya jatuh pada sesuatu yang perlahan mulai bergerak dari balik selimut di sampingnya.
"Ennghhh..." Sosok itu menggeliat sambil menyibak selimutnya. Mata Xiao Zhan membesar ketika dia melihat seorang laki-laki keluar dari balik selimut itu dan bertelanjang dada. Lelaki itu melirik ke arah Xiao Zhan dan tersenyum manis. "Selamat pagi, sayang. Mana ciuman selamat pagiku?"
"YAAAAAAA....!!!! Siapa kau? Kenapa kau tidak berpakaian??? Dan kenapa kau tidur di kasurku?"
"Aw, pagi ini kau bersemangat sekali, sayang. Kenapa kau marah-marah lagi? Bukankah kita sudah sepakat, setelah aku pulang dari Paris, aku akan membelikan apa pun yang kamu inginkan."
"Lelaki brengsek, kau pikir aku pria gay murahan yang bisa kau beli? Aku bisa beli apa pun yang kumau tanpa harus mengemis pada pria gay brengsek sepertimu." Xiao Zhan menunjuk ke arahnya dengan marah.
Lelaki itu terkekeh. "Gay??? Aku gay? Kau mabuk, sayang? Untuk apa aku berubah menjadi gay ketika ada wanita sexy dan cantik sepertimu yang selalu memberikan pelayanan terbaik untukku? Apa kau masih belum puas dengan permainan kemarin? Kalau begitu, mari kita lanjutkan ronde berikutnya."
Lelaki itu beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah Xiao Zhan... dalam keadaan benar-benar telanjang. Xiao Zhan membelalakkan matanya dan sontak mundur ke pinggir ranjang sampai akhirnya dia terjatuh.
"Och... " dia mengelus bokongnya, yang terasa sedikit lebih kenyal dan lebih bulat dari biasanya. Xiao Zhan juga merasa area bawahnya terasa agak dingin.
"Sayang, kau tidak apa-apa? Mana yang sakit? Sini, biar aku obati dengan bibirku." lelaki itu menggoda sambil mendekat lagi tetapi dengan cepat Xiao Zhan menendangnya dan bangkit.
"Ouch...tenagamu besar sekali, sayang." lelaki itu mengerang. Xiao Zhan yang panik segera berjalan mencari apa pun yang bisa dia raih untuk melindungi dirinya. Dia menatap ke arah meja rias tak jauh dari ranjang dan menemukan ada sebuah tongkat panjang dengan ujung berbulu di atas meja. Tanpa pikir panjang, Xiao Zhan segera berjalan meraihnya. Pada saat itulah, dia menatap bayangannya yang ada di cermin dan terpaku. Di dalam cermin tampak seorang wanita cantik dengan rambut panjang coklat lurus, memakai lingerie berwarna merah dengan belahan dada rendah yang memperlihatkan belahan dada sexy yang hampir menyembul keluar. Xiao Zhan meremas-remas dadanya dan kedua gundukan itu terasa kenyal di tangannya. Kemudian Xiao Zhan memandang ke area bawahnya yang tertutup lingerie. Xiao Zhan menelan ludah dalam-dalam. Dengan gemetar dia menyibak gaunnya perlahan, bibirnya bergetar, matanya makin membesar.
"KYAAAAAAAAAAAAA!!!" dia kembali histeris. "Ap.. Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku bertubuh wanita????" Xiao Zhan terlihat histeris.
"Sayang, kau benar-benar masih mabuk, ya?" lelaki itu tampak semakin keheranan melihat tingkah Xiao Zhan. "Apa aku terlalu kasar semalam sehingga dia lupa ingatan? Atau kita melakukannya terlalu banyak?"lelaki itu bergumam kepada dirinya sendiri sambil menatap Xiao Zhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong to Me
FanfictionXiao Zhan, pria berusia 29 tahun. Dia adalah pengacara arogan dan sangat antusias dengan pekerjaannya. Sedemikian rupa sehingga dia dianggap maniak oleh rekan kerjanya. Dia sangat berambisi dalam hidup, dia akan mengambil kasus apa saja asal mendata...