Kelas 11 IPS 3 sekarang ini sedang mengadakan rapat dadakan. Rapat yang membahas Merpati Cup yang akan diadakan setelah ujian semester ganjil. Merpati Cup adalah sebutan kegiatan classmeeting di SMA Merpati yang selalu diadakan setiap selesai ujian semester.
Suasana kelas yang hanya berisi 20 orang itu mendadak begitu serius, padahal biasanya kalau ada jam kosong seperti sekarang suasana kelas tidak pernah tenang seperti sekarang.
"Jadi siapa yang bakalan wakilin kelas kita buat main tenis meja?" tanya Gio selaku ketua kelas 11 IPS 3 kepada anggota-anggotanya yang membuat kedelapan belas siswa-siswi itu menoleh kesatu arah, Gemi.
Gemi yang sedang berusaha menahan kantuknya pun berusaha memahami maksud dari teman-teman sekelasnya.
"Gemi 'kan anak ekskul tenis." ujar Selena--salah satu teman sekelasnya.
"Jadi gimana, Gem? Lo mau, kan?" tanya Gio memastikan.
"Hah?" Gemi menatap Gio ngantuk, Gemi sama sekali gak ngerti!
Gio menghela napas berat, begitu pula teman-temannya yang lain. Apalagi mengingat bagaimana susahnya mereka membangunkan Gemi dari tidurnya. Setelah sadarpun Gemi malah meminta teman-temannya rapat tanpa dirinya atau Gemi di belakang saja dengerin mereka rapat sambil rebahan. Gemi memang benar-benar kaum rebahan sejati!
"Gem, nih gue ada klepon. Lo makan deh biar bisa nyambung ngomongnya." ujar Riana seraya memberikan klepon miliknya kepada Gemi. Gemi yang sedari tadi menahan kantuk langsung segar kembali. Jika tidur adalah surga, maka makanan adalah nyawanya.
"Jadi, Gemi, lo mau 'kan ngewakilin kelas kita buat lomba tenis meja?" tanya Gio lagi.
Sambil memakan klepon milik Riana, Gemi menganggukkan kepalanya paham yang membuat teman sekelasnya gemas. Pengen nabok aja rasanya.
Mereka telah menentukan siapa saja yang akan berlomba. Dimulai dari basket putra-putri, futsal, voli putri, dan tenis meja. Lalu kini mereka dibingungkan dengan siapa yang akan mewakili kelas mereka untuk lomba fashion show dipuncak acara Merpati Cup nanti.
"Gimana kalo Gemi aja?" usul Melati.
"Gue gak yakin," Danu si cowok manis berkulit sawo matang menggelengkan kepalanya lemas, plis deh ini Gemi loh, bisa-bisa dia fashion show sambil tidur.
"Gem, lo mau kan ikut fashion show buat wakilin kelas kita?" tanya Melati memelas.
Gemi yang sedang memakan brownis yang tadi diberi oleh Raina--yang juga si tukang makan-- menoleh ke arah Melati.
"Gue? Fashion show?" tanya Gemi setelah menelan habis brownis dimulutnya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya elo, mau 'kan, Gem?" tanya Melati lagi.
"Gak mau." geleng Gemi keras. Ya ampun, fashion show membuatnya mengingat tantenya yang sedari kecil sudah merecokinya untuk mengikuti berbagai macam lomba fashion show. Gemi bergidik ngeri. Tantenya yang sedari muda terobsesi menjadi model tapi tidak diberi izin oleh kakeknya, juga terobsesi ingin memiliki anak perempuan untuk bisa dijadikan model, sayangnya tantenya hanya memilik satu anak yang berjenis kelamin laki-laki. Dan karena Gemi adalah satu-satunya keponakannya yang berjenis kelamin perempuan, alhasil Gemi menjadi korban dari obsesi tantenya.
"Gue kasih brownis deh." janji Raina.
"Gak."
"Gue beliin bakso,"
"Gue beliin cilok,"
"Gue beliin nasi goreng,"
"Gue beliin pizza,"
Mereka tau Gemi tidak akan pernah bisa menolak makanan.
"Enggak." tegas Gemi.
"Lo maunya apa? Gue beliin, Gem." tanya Gio frustrasi.
"Klepon 5 kotak!" seru Gemi lalu tersenyum lebar. Ternyata klepon enak juga.
"Oke." sanggup Gio tesenyum lega. Akhirnya.
"Karena semuanya udah dapet tugas, rapatnya gue tutup sampe sini aja. Ada yang belum paham?" Gio melihat ke semua anggotanya, memastikan mereka semua paham.
"Terus gue pake baju apa nanti?" tanya Gemi.
"Itu biar jadi urusan kita, Gem. Lo tau lenggak-lenggok aja di panggung." ujar Melati senang.
"Eh ngomong-ngomong soal baju, kelas kita ga ada seragam khusus gitu? Biar beda dari kelas lainnya." tanya Bayu.
"Eh iya, bener juga lo, Bay." sambar Dika.
"Soal seragam biar gue yang urus." ujar bos distro, Danu.
Setelah menentukan warna abu-abu untuk seragam Merpati Cup mereka, rapatpun dibubarkan. Sementara siswa lain kembali untuk menggosip, bermain, nonton, Gemi memilih kembali ke peraduannya, belakang kelas yang telah terbentang selimut tebal. Gemi kembali untuk rebahan. Hidup rebahan!
--
Orion bersama kedua temannya, berjalan menuju kelas 11 IPS 3, tempat dimana salah satu temannya berada. Ini adalah kali pertama Orion dan teman-temannya mendatangi kelas 11 IPS3, karena selama ini mereka selalu dilarang untuk memasuki kelas tersebut.
"Woi Malika kedelai hitam yang dibesarkan seperti anak sendiri, lo kenapa di kelas mulu? Pingitan lo?" seru Aldi, salah satu teman Orion begitu memasuki kelas 11 IPS 3.
Seruan Aldi membuat seluruh pasang mata di kelas itu melihat ke arah pintu kelas. Orion dan kawan-kawan, siapa yang tidak mengenal mereka? Kumpulan cowok-cowok ganteng Merpati.
Orion menghampiri seorang yang disebut Malika oleh Aldi tadi.
"Nu, ngapain di kelas mulu, sih?" tanya Raffy yang juga mengikuti Orion.
Danu. Orang yang Aldi sebut Malika tadi adalah Danu. Danu mendelik kesal ke arah Aldi yang saat ini sedang merayu teman sekelasnya.
"Gue tadi ada rapat kelas," jawab Danu, "Lo pada ngapain sih kesini? Kan udah gue bilang jangan pernah datengin gue ke kelas." sungut Danu.
"Gue masih penasaran deh, lo kenapa gak pengen banget kita kesini?" tanya Raffy.
"Ya jangan aja. Lo pada kan cowok kardus semua. Gak rela gue temen-temen gue lo kardusin semua."
Raffy yang mendengar itu memutar matanya. Danu dan keposesifannya terhadap teman-teman ceweknya.
Orion mengabaikan perdebatan Raffy dan Danu. Matanya tidak sengaja menatap seseorang yang sedang tertidur tepat dibelakang kursi Danu. Dengan beralaskan selimut abu-abu dan menutupi kakinya dengan sebuah kain bali, nampak begitu tenang dalam tidurnya tidak peduli suasana kelas yang begitu ribut. Mengerutkan dahinya, Orion menggelengkan kepalanya. "Cewek sinting." gumamnya yang didengar Danu.
Danu yang mengetahui Orion sedang mengatai Gemi pun tak tinggal diam. Heh enak saja Orion mengatai Putri Tidurnya IPS 3.
"Sembarangan aja kalo ngomong. Udah ayok keluar." Danu berdiri lalu mendorong kedua temannya keluar kelas tak lupa menarik teman gilanya yang sedang merayu Diva di dekat pintu kelas.
--Tolong tandai typo dan bahasa-bahasa asing yang gak diitalic!
Dari aku yang lagi belajar menyalurkan kehaluanku dalam tulisan.
Terima kasih sudah dibaca🍰🍰🍰

KAMU SEDANG MEMBACA
Kilau Gemintang
Teen FictionNamanya Kilau Gemintang, murid pindahan di sekolah swasta ternama di Jakarta. Cewek cantik yang sayangnya pemalas. Yang dengan seenaknya dihari ketiganya bersekolah membawa selimut juga kain bali di sekolah. Bagi Gemi tidur adalah surga. Dimanapun d...