Kring..kringg...
Pukul enam pukul enam
Suara alarm berdering nyaring.
Ara bangun lalu mengambil jam bekernya di atas nakas."Berisik! Gue udah bangun" ucap Ara kesal, ke jam Beker lalu menyembunyikan di bawah bantal.
Pagi ini Mood Ara kacau cerita yang ia baca di aplikasi wattpad tidak habis, ceritanya kegantung bikin penasaran di tambah ia memikirkan omongan pak Bambang yang menyuruhnya pindah kelas ke ips 1. Pasalnya ia sudah nyaman di kelas nya, ada Udin yang siap mencatat tugas tugas sekolah nya di saat ia mager walaupun harus di iming imingi traktiran saat istirahat dan Fatin sahabat satu satunya. Alasan pak Bambang memindahkan Ara ke ips 1 agar ia tidak tidur lagi di jam pelajaran karena anak anak ips 1 terkenal disiplin dan pintar jadi tidak ada alasan untuk Ara bermalas-malasan nyatanya tidak semudah itu menyadarkan Ara.
****
"Ara tungguin gue" teriak Fatin saat di koridor sekolah
Ara menoleh ke belakang menghentikan langkahnya menatap Fatin datar.
"cepetan"
"Hos..hos capek gue ngejar lo" ucap fatin setelah ia dihadapan Ara.
Fatin mengerjit bingung saat menatap Ara " muka lo kenapa madesu gitu?"
Ara menghela nafasnya kasar. " gara gara pak Bambang kita gak sekelas lagi, dia nyuruh gue pindah ke ips 1"
"What? Pasti ini gara gara elo yang always tidur di kelas kan?"
Ara mengangguk
"Gak papa mungkin ini yang terbaik biar lo gak tidur di kelas mulu"
"Fatin kok ngomong gitu" Ara cemberut
"Lah terus gue kudu ottokke ra"
"Lo sahabat gue kita pisah kelas loh Fatin, setidaknya lo marah marahin pak Bambang kek"
"Astaga Ara, kita cuman pisah kelas masih satu sekolah kalau istirahat kan kita bisa ketemu, kecuali kalau pak Bambang nge DO lo dari sekolah baru gue marah"
"Pokok nya tetep aja sebel, gak enak tau, saat lo udah nyaman malah di usik"
"Udah lonceng ayo ke kelas masing-masing, unek unek nya di simpan dulu". Fatin bergegas berjalan di ikuti Ara di samping nya.
"Bestie ips 1 di mana?" tanya Ara
"Sumpah?, lo udah 1 tahun sekolah di sini gak tau kelas ips 1?"
Ara mengangguk
Fatin menghela nafas ". di lantai 2 kelas pertama"
"Lantai 2? Yah mager naik tangga"
"Kurang kurangin malesnya, gue masuk kelas dulu". ucap Fatin setelah ia di depan pintu kelasnya lalu mencium pipi Ara dan bergegas masuk kelas.
Ara menyusuri koridor dan menaiki tangga menuju lantai dua mencari kelas ips 1, tepat di depan pintu ia menghentikan langkahnya dan mengetuk pintu karena di dalam kelas sudah ada guru yang mengajar.
" Masuk!" ucap Bu Ayu menyuruh Ara berdiri di sampingnya.
"Lah Ara, ngapain lo di sini salah kelas coy". ucap salah satu siswa
" Anak anak sekarang Ara akan menjadi siswi di kelas ini, pak Bambang menyuruhnya agar Ara lebih disiplin lagi, jadi kalian harus bantuin Ara"
"Ara silahkan duduk di sebelah Mateen" perintah Bu Ayu.
Ara tau siswa yang bernama Mateen, siapa sih yang tidak mengenal Mateen lelaki yang mempunyai wajah rupawan dan otak genius kali ini Mateen lah yang tidak mengenal Ara.
Mateen menatap Ara di samping nya yang tengah memperhatikan bu Ayu mengoceh. Ia baru tau gadis yang mempunyai rumor tukang tidur di sekolah mempunyai wajah cantik.
"Guru di depan bukan di samping" ucap Ara tanpa menoleh ke Mateen, ia tau Mateen tengah memperhatikan nya lewat ekor matanya.
Mateen terkesiap dan merutuki tingkahnya dan kembali memperhatikan Bu Ayu yang mengajar.
"Ibu tinggal sebentar kerjakan hal 128" ujar Bu Ayu
"iya Bu"
Saat yang lain sibuk mengerjakan tugas Ara mengeluarkan bantal leher dan menggalungkan di lehernya merebahkan kepalanya di atas meja dan tertidur.
Bu Ayu tergesa gesa masuk kelas " Mateen tolong kami perhatikan Ara jangan sampai dia tidur"
"Telat Bu dia udah tidur"
"Jewer kupingnya" perintah Bu Ayu
Mateen menjewer kuping Ara dengan keras tanpa rasa kasihan.
"Awsh sakit bego" Ara menatap mateen marah memukul lengan mateen agar terlepas dari kupingnya.
" Jangan tidur" ucap mateen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mateen & Ara
Teen FictionMateen regantara, lelaki nyaris sempurna bentuk fisik sempurna, tampan , tinggi dan tajir melintir, mempunyai otak genius dan unggul di bidang olahraga. Walaupun sifatnya dingin seperti es batu mateen sangat di kagumi banyak kaum hawa Einstein schoo...