Menantu

23.2K 904 81
                                    

"ngahh...ah..mhh.. A-ayah..."

Kedua kaki Jenjangnya diangkat kebahu sambil terus mendorong lebih dalam penisnya masuk ke dalam lubang sempit itu.

Sang dominan menutup mata merasakan rematan yang begitu kuat pada batangnya.

"Ngahh....! " Bundalannya membengkak di dalam sana karena hentakan dari beberapa jam yang lalu terus mengenai tempat yang sama.

Dominannya membuka salah satu kaki jenjangnya untuk mengangkang lebar agar tak terlalu menjepit kesejatiannya,

"Ah... Sebentar lagi..."  Dominan itu kembali menghentak lebih keras dan cepat,

Kedua pipi tirusnya di apit oleh kedua  tangan halus pria manis itu, mengarahkan ke wajahnya, dominan itu menurut, melumat pelan bibir mungil yang telah membengkak itu walau pandangannya masih turun kebawah dan memusatkan rasa nikmat itu.

"S-sudah...S-Somi ah! Mau pulangh..emh.." Pria manis itu mendorong pelan dada bidang dominannya, bukannya menjauh sang dominan malah terus menciumi wajahnya dengan bermaksud membuat Pria manisnya terbuai.

Walau tindakan di bawah sana berbanding terbalik yang cukup bringas dan tak terkontrol.

"Ah...! P-pelan... Anghh.. A-ayah..!" Kedua tungkainya makin di buat mengangkang lebar, pria manis itu tak punya pilihan lain selain memeluk lehernya dengan erat sambil terus melumat bibir dominannya.

Merasa hentakan di bawa sudah gak bisa di kontrol, pria manis itu mengira dominannya mungkin akan sampai sebentar lagi.

Yang di lakukan ya hanya mendesah terus sambil terisak pelan,

"Ah...ah..ah! Ayah..." Dominannya menggeram buas, memasukkan kejantanannya dengan penuh dan menembak larva panasnya jauh ke dalam sana.

Hingga membuat submisif mau tidak mau ikut mengejang, merasakan cairannya keluar lagi yang entah keberapa kali.

Pria manis itu terengah-engah, melepas pelukan pada leher dominan, merasa nyaman bagaimana cairan panas dominannya menghangatkan perutnya.

Tak langsung mengeluarkan, pria dominan itu malah menjatuhkan diri di atas submisif-nya dengan kesejatiannya yang masih menancap begitu dalam.

"Ah.. lelahnya. Aku ingin tidur," Pria dominan itu hampir tertidur. Jika saja pria manisnya tak protes,

"Ayah... Ayah sudah berjanji akan menjemput Somi kan. " Sang dominan  bergumam malas, menutup mata lelah. Mengeratkan pelukan pada pinggang ramping itu.

"Sebentar..."

"Ayah~" dominannya mendengus kesal, bangkit melepaskan diri.

" Lelah sayang~"

Pria itu beranting telentang di sebelah pria manisnya,

"T-tapi kau sudah janji... Hiks," dominan itu membelalak, langsung duduk dengan tegap.

"Ayeaye sayangku~ Daddy pergi sekarang~" pria tampan itu melesat langsung memasuki kamar mandi setelah memberikan kecupan manis di perut Jungkook sayang, tak menghiraukan paus yang sudah lemas tergantung di tengah pusatnya

__________

Sementara itu, di tempat lain.

Di depan gerbang, seorang wanita berdiri dengan angkuhnya berwajah masam, sesekali mengecek arloji di tangannya dan mengumpat setelahnya.

Dia sudah menungggu setengah jam, dan tak ada tanda-tanda akan kehadiran suaminya.

Hingga sebuah mobil yang terasa familiar nampak di matanya.

•VKOOK STORY√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang