Malam semakin gelap.Jarum jam sudah menunjuk angka sebelas.Tapi yang dilakukan Yeji sekarang hanya memandangi langit-langit kamarnya.
Diatas sana bagaikan bioskop yang sedang memutar kejadian sore tadi.Pertemuannya dengan Jungkook.Ia tidak menyangka hal seperti itu bisa memberikan dampak yang cukup besar padanya.
"Ternyata...yeodongsaeng-mu cantik juga Suho-ya."
Yeji membenamkan wajahnya.Rasanya pipinya sebentar lagi akan terbakar.Ia sangat yakin saat Jungkook memujinya tadi ia tampak seperti tomat merah dihadapan Jungkook.
"Aaah!benar-benar memalukan!"
Ujar Yeji dengan kesalSepertinya malam ini dia tidak akan tidur dengan nyenyak.
:
:
:
:
:
:
:
:
:"Yeji-ya!"
Yeji menegakkan kepalanya.Wajahnya tampak kusut karena tidurnya yang tidak nyenyak tadi malam.Ia sedang berusaha meredam amarahnya.Sudah berkali-kali mencoba tidur tapi ada saja yang mengganggunya.
"Aish,kenapa kau tidak bersemangat seperti ini?Kau tahu dari tadi Jimin terus mencarimu!"
Ujar Ryujin sambil mencubit gemas pipi tembam Yeji."Memangnya ada apa?"
Ryujin memutarkan bola matanya.
"Seperti tidak tahu Jimin saja!"
"Yeji-ya!"
Jimin muncul dengan senyum lebar yang membuat matanya tenggelam.Ryujin terkikik geli.Jimin memang seperti anak ayam.Kemanapun Yeji pergi pasti akan diikuti.
"Yeji...!"
Jimin mengandalkan jurus andalannya.Yang tak lain adalah mata anak anjing ditambah dengan suara yang dibuat semanja mungkin."Ah...wae?"
"Nanti pulang denganku ya?"
Ujar Jimin penuh harap.Yeji harus menghentikan Jimin.Karena mata sipit itu mulai berkedip imut.
"Haish...arraseo-arraseo.Berhenti melakukan hal menjijikkan seperti itu!Dasar bantet!"
"Mwo?kau panggil apa aku tadi?"
"Bantet...bantet,Park Jimin bantet!"
Yeji menjulurkan lidahnya menggoda Jimin."Kemari kau anak nakal!"
Jimin menggelitiki Yeji tanpa ampun.Namun segera berhenti saat Jung-ssaem masuk dengan rotan ditangannya.
Brakk
Rotan panjang itu mencium meja.Membuat kelas menjadi hening seketika.
"Sudah selesai?"
Tanya Jung-ssaem dengan nada dingin andalannya.Tidak ada yang berani menjawab.Seisi kelas menunduk.Menghindari mata elang wanita kepala tiga itu.
"Saya tidak akan berbasa-basi.Kalian tahu sendiri Park-ssaem dipindah tugaskan di sekolah lain.Karena itu hari ini saya akan memperkenalkan pengajar baru,pengganti Park-ssaem."
Jung-ssaem melihat kearah pintu sebentar.
"Silahkan masuk!"
Suara sepatu yang bersentuhan dengan lantai memenuhi ruangan.Namun yang didengar Yeji hanyalah detak jantungnya yang berdetak abnormal.
"Anyeonghaseyo,Jeon Jungkook imnida.Saya akan menggantikan Park-ssaem.Mohon kerjasamanya."
Jungkook membungkukkan badannya di akhir kalimat.
Yeji?Jangan tanyakan lagi keadaannya.Dia merasa sudah mati membeku ditempat sejak Jungkook masuk ke kelas.
"Waah...daebak!dia tampan sekali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scene//Jk's Story
Fanfiction"Kim Yeji,Jangan terlalu mencintaiku!nanti kamu menyesal." Ujar Jungkook dengan tatapan tajamnya. "Benarkah?kalau begitu mari kita lihat apakah itu benar-benar akan terjadi." Yeji mengucapkannya dengan penuh keyakinan dan senyum menantangnya