"Yeji,hari ini appa pulang terlambat.Kamu ingin menunggu dimana?"
Tanya Tn.Kim tanpa mengalihkan pandangan pada ikatan dasinya yang setengah jadi.Yeji yang sudah gemas beranjak dan mulai membantu appa-nya.
"Aku akan menunggu di apartment Suho oppa saja.Hari ini jadwalnya sedang kosong."
Yeji tersenyum puas dengan hasil kerjanya.Ia memejamkan matanya menikmati belaian lembut di puncak rambutnya.Yeji menyukai ini.Dan akan selalu begitu.
"Kalau begitu aku berangkat dulu,sampai jumpa appa!"
Yeji meninggalkan Tn.Kim yang masih berkutat dengan berkas-berkas ditangannya.
"Hati-hati!"
Yeji mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.Kemudian lari ke garasi mobil keluarga Kim.Disana sepeda putih kesayangannya sudah menunggu.
Seperti inilah kegiatannya setiap hari.Menaiki sepeda untuk pergi kesekolah yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya.
Beberapa kali appa-nya menawarkan Yeji untuk naik mobil.Tapi dia selalu beralasan bahwa hal sederhana seperti inilah yang membuat dia bahagia.Dan Tn.Kim tahu betul sifat keras kepala anak bungsunya itu.Ia mengizinkan Yeji asalkan dia tetap berhati-hati.
Yeji menikmati sapuan lembut angin pagi yang sejuk.Terlihat matahari belum sepenuhnya terbit.Pepohonan masih basah oleh embun.Dan yang terpenting adalah udara masih bersih.
Tanpa ia sadari seorang pria yang berseragam sama dengannya sedang mengamati dari kejauhan.Ia bersembunyi dibalik pohon sambil tertawa kecil.Lalu tiba-tiba..
"Waaa!!!"
Yeji yang terkejut dengan kehadiran pria yang menghadangnya,tidak mampu mempertahankan keseimbangan dan jatuh dengan sedikit keras di tepi jalan.
"Yeji-ya!"
Mata pria itu membola kaget dan spontan menghampiri Yeji yang sudah mengaduh kesakitan."YAA!!Park Jimin!neo micheoso?!"
Yeji menatap nyalang pria bermata sipit didepannya."Mianhae Yeji-ya,aku tidak bermaksud begitu."
Ujar Jimin sambil menggapai tangan Yeji untuk membantunya berdiri.Tak sengaja matanya menangkap setetes darah yang mengalir di lutut Yeji.
"Aigoo,aku benar-benar menyesal.Tunggu.."
Jimin mengambil plester yang kebetulan ada di tasnya.Ia meniupi luka di lutut Yeji sembari menempelkan plester bermotif dinosaurus dengan telaten.
"Apa sudah baikan?"
Tanya Jimin dengan senyuman secercah matahari.Yeji tersadar dari Lamunannya,lalu menganggukkan kepalanya.
'aduh...apasih yang ada dipikiranmu?!yaa!Kim Yeji,kau pasti sudah gila!'
Yeji bermonolog dengan dirinya sendiri tanpa menyadari tatapan heran dari Jimin.
Jimin melambaikan tangannya mencoba menyadarkan Yeji.
"Haloo...Kim Yeji,neo gwenchana?"
"Ah...gwenchanayo.Lain kali jangan mengagetkan aku lagi!apa kau ingin aku mati jantungan?"
Jimin mengerucutkan bibirnya,hingga membuat kedua belah pipinya menggembung.
"Tentu saja tidak.Kau masih terlalu muda untuk hal itu.Sebagai gantinya,aku akan memboncengmu sampai sekolah.Bagaimana?"
"Mmm...baiklah."
Jimin meletakkan tas punggungnya kedalam keranjang sepeda Yeji.
"Naiklah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scene//Jk's Story
Hayran Kurgu"Kim Yeji,Jangan terlalu mencintaiku!nanti kamu menyesal." Ujar Jungkook dengan tatapan tajamnya. "Benarkah?kalau begitu mari kita lihat apakah itu benar-benar akan terjadi." Yeji mengucapkannya dengan penuh keyakinan dan senyum menantangnya