❝Ketika waktu berhasil membawaku pergi dari bayangmu, kenapa kau harus muncul kembali dihadapanku?❞
- Kivaya Anulika Byanca*✧ ───────── ✧*
"Eh Ki, lo dengerin gue ngomong gak sih?"
"Ah, oh, lo bilang apa tadi?" ucap Kivaya terkejut.
Jerra, teman Kivaya sejak sd itu berdecih tidak suka, "Ck, gini nih kalo kebanyakan bengong. Budek lo lama-lama. Mikirin apaan sih?"
"Enggak kok, nggak mikirin apa-apa." ucap Kivaya dengan senyum tipis, lalu kembali lagi ke lamunannya.
Bohong.
Kivaya sejak tadi melamun memikirkan pertemuannya dengan Dipta beberapa hari yang lalu. Bagaimana bisa pemuda itu menemukannya? Setelah selama ini? Mengapa harus hari itu?
Ah sudahlah, pusing juga lama-lama kalau dipikirkan lagi.
Kivaya menyadarkan dirinya lagi, matanya menatap sekeliling. Ah, dia lupa, hari ini adalah hari terakhir MOS yang artinya akan ada demo ekstra kulikuler yang diadakan oleh ECHS.
Semua siswa berbondong-bondong menuju tribun aula olahraga. Karna acara demo ekskul diadakan disana. Hanya Kivaya dan Jerra yang masih santai duduk-duduk di depan kelas gugus mereka.
"Elah, mager banget gue ikut ke aula." ucap Jerra sambil menghembuskan nafas keras dari mulutnya.
Kivaya menggangguk setuju dengan yang Jerra katakan, "Ya sama sih gue juga mager."
Kedua gadis itu tetap duduk di sana tak memperdulikan siswa-siswi yang yang bergegas menuju aula. Jerra yang menatap sekeliling dan Kivaya yang memainkan handphonenya dalam diam.
Jerra tiba-tiba menjerit tertahan dan menepuk-nepuk keras pundak Kivaya. Pandangan mata Jerra masih mengarah pada lorong di sebelah kanannya -dari arah lantai atas- terdapat beberapa pemuda yang baru saja menuruni tangga dengan memakai baju basket. Mata Jerra tak berkedip sama sekali, pegangan tangannya pada pundak Kivaya semakin erat, rasanya dia seperti memeras pundak Kivaya.
"Anjir, ngapain sih lo, Ra? Sakit tau, lepasin!" keluh Kivaya meringis kesakitan, tangannya berusaha melepaskan remasan tangan Jerra dipundaknya karna Jerra benar-benar meremas pundak kanannya.
"Ki! Ayo ke aula! Pliss lah, kenapa gak ada yang bilang sih kakel di ECHS tuh cogan-cogan." ucap Jerra tanpa menatap Kivaya, matanya tetap menatap pada kumpulan pemuda tadi. Sampai salah satunya sadar kalau sedang diperhatikan, baru lah Jerra mengalihkan matanya menahan malu karna tertangkap basah.
Jerra segera berdiri dan menarik lengan Kivaya untuk pergi ke aula, namun Kivaya tetap tak beranjak dari tempat duduknya.
"AYO KI!" ucap Jerra dengan menarik tangan Kivaya dengan keras sampai Kivaya berdiri dari tempat duduknya.
"Lo kenapa sih?" tanya Kivaya masih heran. Ia lalu menengok ke arah yang Jerra lihat tadi, ada satu pemuda yang dari tadi melihatnya, belum sempat memfokuskan matanya, Jerra sudah menggandeng tangannya dan membawanya pergi dari sana.
Dan pemuda tadi masih menatap lekat punggung Kivaya dari jauh.
Jerra dan Kivaya sampai di aula, dan yah seperti yang diperkirakan, semua tempat duduk di tribun sudah terisi penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Teen Fiction❝By, gimana perasaan lo ke gue sekarang?❞ ❝Gue gatau. Kalau lo? Gimana perasaan lo ke gue sekarang?❞