02

15 3 1
                                    

Aileen dan Alvaro masih menjadi pusat perhatian disana dan pastinya ada yang bergosip ria.

" Kak, siapa sih tadi!? Nyebelin banget. Untung ga aku jambak rambutnya " Seru Aileen yang masih kesal dengan kejadian tersebut

" Nenek lampir " Jawab Alvaro

Aileen mengangguk mantap. "Pantes mirip. Oh iya kak! Kelasnya dimana deh " Tanya Aileen

" Kakak anterin aja, kelas kakak satu arah sama kelas kamu " Balas Alvaro

" Okay deh, oh iya jangan lupa bantuin daftar " Ucap Aileen

" Iya bawel "

" Kok ngatain?! "

" Bodo amat "

Aileen hanya mendengus kesal melihat tingkah kakaknya itu.

Kini mereka berdua sampai di kelas Aileen dan Alvaro kembali ke kelasnya.

Aileen pun memasuki kelas tersebut semua yang dikelas memerhatikan Aileen dengan tatapan...... mengejek.

" Anak baru ya? Kok jelek banget sih "

" Kayak gembel deh tu orang "

" Eh anak barunya Nerd?! Pasti miskin jadi gabisa ngerawat diri deh hahaha "

" Itu kan yang berantem sama Lisha trus digandeng sama Ka Alvaro "

" Ka Alvaro yang ganteng? Kegatelan banget sih "

" Sasaran empuk buat di bully nih "

" Bener banget "

Bisikan - bisikan itu yang Aileen dengar. Mau suara sekecil semut juga akan terdengar oleh Aileen, mereka tidak tahu kalau keluarganya mempunyai pendengaran yang sangat tajam setajam pisau mungkin?

Aileen tidak menghiraukan omongan mereka semua, walaupun dia ingin menjahit mulut mereka semua.

Aileen memilih duduk di paling belakang.

Brak!

Aileen terloncat kaget dengan pukulan meja tersebut.

" Heh Nerd! Jangan deket - deket sama Alvaro! Dia cuma punya gue hanya gue seorang yang boleh miliki dia. Jadi jangan keganjenan sama Alvaro! " Bentak gadis itu.
Iya, itu Lisha

" Tapi emang gue bakal ngasih restu? Enggak mungkin lah gila. Lagian mimpi apa gue kalo punya kakak ipar seorang nenek lampir, hih ngeri " Pikir Aileen

" Lo Tuli?! Atau bisu sih! Jawab " Ucap Lisha

" Maaf saya sibuk " Jawab Aileen lalu memasang headseat di telinganya dan memasang musik dengan volume yang keras agar tidak mendengar ocehan nenek lampir tersebut.

Lisha dibuat geram oleh tingkah Aileen. Lisha menarik rambut Aileen hingga membuat Aileen kesakitan pada kulit kepalanya.

" Aww, lepasin dong " Ringis Aileen

" Ga akan gue lepasin! Siapa suruh lo begitu sama gue! Jadi rasain " Balas Lisha

Murid - murid disana hanya menatap Aileen dengan tatapan mengejek tanpa ingin membantu Aileen.

" Lisha! Stop! Bisa ga sih lo jangan bikin keributan disini! "

" Kenapa sih lo ikut campur terus! " Balas Lisha

" Ya karena gue membela yang benar! Dan juga kalian semua, kenapa ga bantuin dia hah?! "

" Seorang nerd ngapain dibantuin? Dia cuma jadi sampah sekolah disini " Ucap Lisha santai

Aileen akhirnya melawan Lisha dengan mendorongnya hingga sedikit terdorong ke belakang dan membuat Lisha melepaskan cengkeramannya.

" Pergi lo sekarang! Jangan bikin keributan mulu! "

" Liat aja lo! Dan juga lo nerd! Urusan kita belum selesai! " Balas Lisha kepada gadis tersebut dan pergi meninggalkan kelas tersebut

" Baper banget sih kalian " Ucap salah satu siswa kepada Aileen

" Lo gapapa? Lisha emang suka gitu " Ucap gadis tersebut kepada Aileen

" Ah iya gapapa kok, terimakasih ya " Jawab Aileen

" Btw nama gue Aurora Emilions " Ujar Aurora

" I--iya nama gue Aileen .S. " Balas Aileen

Ia tidak ingin memberi tahu nama belakang nya, bisa - bisa identitas aslinya ketahuan.

" Aileen .S. doang? "S" nya apa? " Tanya Aurora

" Ehmm, maaf tapi gabisa ngasih tau " Jawab Aileen gugup

" Yaudah gapapa kalo gitu " Balasnya

Akhirnya Aurora duduk disebelah Aileen dan Aileen kini mempunyai seorang teman yang mungkin akan benar - benar tulus berteman dengannya.

Fake Nerd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang