"woaahh akhirnya selesai juga" ucap Irene yang langsung merebahkan diri di kasurnya, aku senang sekali bisa satu kamar dengan Irene, terlebih dia adalah teman pertamaku disini.
Kamar asrama kami ini sangat luas, terdapat balkon juga didepannya, sepertinya gedung asrama ini khusus untuk mahasiswa yang mendapat beasiswa saja, aku berjalan menuju balkon, mencoba memperhatikan sekeliling sambil menikmati udara.
"Irene! Kamu harus liat ini, pemandangannya benar benar menakjubkan" ucapku tak henti melihat pemandangan kampus dari balkon kami.
"Udara dingin diluar, kenapa kamu tidak menggunakan jaket hmm?" Ucap Irene menghampiriku.
"Lihat itu, kampus ini punya danau? Oh itu ituuu! Ada taman juga, luas sekali" aku tak henti hentinya terkesan dengan pemandangan dari balkon kamar kami, sedangkan Irene hanya mengangguk angguk sambil sesekali tertawa karena tingkahku ini.
Dari semua pemandangan ini, ada satu yang menarik perhatianku, ditaman dekat danau itu ada seorang pria sedang membaca buku dan menikmati kopi, ntah mengapa aku tertarik untuk mengenalinya, walau tidak terlalu jelas mukanya, tapi aku yakin ingin kenal dengannya.
"Hei apa kamu lapar? Ada restoran dekat sini, kamu harus coba makanan mereka karena benar benar enak, ayo kita kesana" ucap Irene membuyarkan lamunanku.
Memang benar, dari sejak aku datang ke kampus ini aku belum makan, dan aku juga harus punya energi untuk berbenah nanti, jadi aku memutuskan untuk ikut ke restoran yang Irene maksud.
Outfitku kali ini tidak terlalu mencolok, tapi juga tidak membosankan, cardigan coklat muda yang di padukan dengan celana jeans dan flatshoes berwarna pink muda, karna udara dingin aku menggunakan syal berwarna maroon pemberian dari Ed dulu serta tak lupa membawa tas jinjing kecil.
Berbeda dengan Irene yang menggunakan jaket bulu berwarna hijau muda, leggings hitam dengan strip putih disampingnya, sepatu kets hitam, dan tas selempang merahnya, aku tidak mempermasalahkan busana Irene, tapi aku rasa dia sangat berani menggunakan pakaian yang mencolok seperti itu.
Restoran yang akan kami datangi ternyata melewati taman yang aku lihat di balkon tadi, itu artinya aku ada kesempatan untuk melihat wajah pria tadi, tapi Tuhan belum mentakdirkan aku bertemu dengan dia, kursi yang tadinya diduduki pria itu sudah kosong, sudahlah mungkin aku bisa bertemu dengannya lagi nanti.
☕📚👦🏻
Akhirnya kami sampai ke restoran yang Irene maksud, tadi dia bilang makanan di restoran ini enak enak kan? Jelas enak, restoran ini seperti restoran bintang lima, benar benar mewah.
Kami tidak berdua, disini juga ada Suho dan 2 teman pria Suho.
"Ilana, apa tidak keberatan aku mengajak mereka?" Tanya Suho disela sela kegiatan makan kami.
"Oh tidak hehehe, tidak masalah kok" ucapku sambil tersenyum dan melanjutkan makan.
"Ini temanku namanya Ilana, dia dari Indonesia, dia juga teman sekamarku di asrama" ucap Irene memperkenalkanku, "Ilana, yang ini namanya Sehun, dan yang satu lagi namanya Chanyeol" aku hanya mengangguk angguk sambil membalas senyuman Sehun sedangkan yang satunya hanya fokus makan.
"Kamu dari Indonesia? Kenapa kamu memilih kuliah di Korea?" Tanya Sehun secara tiba tiba, itu membuatku sedikit kaget, jujur saja kedua teman Suho ini benar benar tampan, sungguh tampan.
"Ah anu.., aku memang menyukai musik, dan juga aku mendapat beasiswa disini, jadi apa salahnya aku menekuni apa yang aku suka kan?" Ucapku sedikit tertawa untuk menghilangkan rasa gugupku.
"Kamu benar! Aku setuju dengan itu! Oh iya, aku ingin mendengar tentang Indonesia, mau bercerita?" Ucap sehun, tentu saja dengan senang hati aku akan bercerita.
Dari percakapan kami ini aku jadi bisa menilai, kalau Sehun orangnya memang sedikit cerewet, dari setiap ceritaku dia pasti punya cerita yang hampir mirip, tanpa kami minta dia akan suka rela menceritakannya, sedangkan Suho dan Irene mereka tipe orang yang mendengar cerita sampai akhir dan bertanya jika ada yang mereka belum pahami, dan Chanyeol... Aku tidak begitu yakin, dari tadi dia hanya mengangguk sambil memperhatikan obrolan kami, dia sangat misterius.
Selesai makan kami berbincang sejenak, aku diam diam melihat isi dompetku, bukan tidak ada uang, hanya saja aku pikir aku harus mulai berhemat selama disini.
Tapi sepertinya Irene melihat apa yang aku lakukan, dia menahan tanganku sambil tersenyum dan menggeleng, dan Suho sepertinya tau apa yang Irene maksud.
"Hey it's okay Ilana, aku yang traktir" ucap Suho sambil tersenyum, awalnya aku menolak, karena tidak enak rasanya, tapi Suho dan Irene terus memaksa agar aku tidak usah membayar, yasudah mau bagaimana lagi, tapi suatu saat akupun harus mentraktir mereka.
"Sehun, mau antar aku membeli beberapa perabot? Aku butuh bantuan untuk mengangkat beberapa barang, Chanyeol tidak bisa ikut, dia bilang ada project yang sedang ia lakukan" Ucap Suho.
"Baiklah aku ikut denganmu"
"Boleh aku ikut?" Tanya Irene.
"Tapi nanti Ilana bagaimana hmm?" Ucap Suho sedikit ragu, aku tidak enak jadinya kalo Irene pulang denganku sedangkan dia ingin ikut dengan pacarnya.
"Ehh tidak masalah, aku bisa pulang sendiri kok" ucapku meyakinkan Irene.
"Umhh baiklah, sebentar lagi gelap, kamu bisa pulang dengan Chanyeol" ucap Suho, "Chan, tolong antar ilana ya?" Lanjut Suho sambil menepuk pundak Chanyeol, Chanyeol hanya mengangguk saja, sedangkan jantungku berdebar mau copot saja rasanya.
Aku dan Chanyeol berjalan ke parkiran motor, aku sedikit gugup jadi aku berjalan tidak jauh dibelakang Chanyeol.
"Chanyeol.., aku tidak bawa helm, apa tidak masalah?" Tanyaku saat teringat tadi aku datang kesini jalan kaki bersama Irene.
"Tenang, aku bawa helm cadangan kok" ucapnya sambil menoleh ke arahku sebentar.
Dan kamipun kembali ke asrama menggunakan motor Chanyeol, karna kami tidak terlalu dekat aku hanya mencubit sedikit jaketnya untuk berpegangan, sebenarnya ke asramaku itu dekat, tinggal menyebrang, melewati taman dan sampai, tapi karna di taman tidak di perbolehkan menggunakan kendaraan bermotor, jadi kami harus mengambil jalan yang lebih jauh.
Kami terhenti di lampu merah, malam di Seoul terasa dingin sekali, tapi kota ini masih sangat ramai dengan kendaraan dan pejalan kaki yang berlalu lalang.
"Ilana, boleh aku bertanya?" Tanya Chanyeol.
☕📚👦🏻
Hayohhh mau nanya apa tuh? Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER I MEET U | PARK CHANYEOL
Fanfiction[on going] ini adalah cerita tentang aku yang kembali percaya bahwa cinta itu memang ada, dan murni dari lubuk hati terdalam, bukan semata mata hanya karena nafsu.