Disappear
BTS Fanfiction. Boyslove. Hurt/Comfort
Sugarcypher • 2020
!!! Warning : Harsh words & Acts of Violence
This story is purely Fan Fiction. Not related to real events. All characters belongs to their own agency !!!
.
.
.
Tahun 1989 Jimin pulang ke Busan. Pekerjaannya di Seoul sebagai wartawan surat kabar terlalu membawa banyak masalah dan keadaan ekonomi baru saja beranjak seiring makin bertambahnya berita-berita yang harus disampaikan pada khalayak. Jimin memutuskan rehat sejenak. Ia telah mengumpulkan cukup uang untuk digunakan selama dirinya tak bekerja dan memilih beristirahat di kampung halaman entah sampai kapan. Terakhir kali ia meninggalkan Busan saat baru saja lulus dari sekolah menengah akhir lantas hendak menghirup aroma ibukota sebab agaknya menjanjikan untuk bertahan hidup. Negara miskin yang kekurangan sumber daya alam ini ingin membangun kedudukan layak sebagai tempat tinggal selepas masa perang. Namun begitu nyatanya kondisi politik belum betul-betul dapat dipercaya seutuhnya. Provokasi masih mengecap di sana-sini turut mengundang berbagai prasangka perihal apa dan siapa yang tengah berkuasa. Negara belum stabil dan masih butuh pembenahan dalam jangka panjang. Belum lagi seorang jurnalis yang harus siap menanggung risiko pun bertanggung jawab atas segala berita yang diangkatnya.
Jimin ingin menghirup udara sejenak. Lepas dari beban yang mungkin saja akan lebih baik jika ditanggalkan untuk beberapa waktu ke depan. Ia memilih kampung halaman sendiri sebagai tujuan. Mungkin sekelebat angin laut atau riuh aktivitas pelabuhan akan menyegarkan pikiran dari pemandangan sesak ibukota yang saban hari Jimin rasakan pahit deritanya. Ia hanya ingin nuansa baru— atau nuansa lama yang dibawa kembali agar dapat dialami seperti dulu.
Timbul sekelebat perasaan rindu yang bersarang di benak saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah kelahiran. Saat Jimin tiba di Busan, matahari telah lenyap dan gelap malam menyelimuti sepanjang perjalanan ke rumah. Untuk beberapa kali ia hampir tak menyadari bahwa kondisi telah banyak berubah. Busan yang saat itu masih dipenuhi orang-orang berekonomi rendah dirasa cukup signifikan dalam pembangunan beberapa sektor. Jimin menikmati perjalanannya dengan melihat pemandangan kota dengan suasana hati bercampur aduk. Entah apa yang nanti dikatakan keluarganya saat kedatangan Jimin ternyata sama sekali tidak terduga. Jujur saja, Jimin jarang memberi kabar pada keluarga di Busan. Bukan lupa atau apa, hanya keadaan Jimin di Seoul pun tak sesuai harapan yang diidam-idamkan oleh keluarga. Daripada memberi kabar menyedihkan, ia lebih memilih tak berkabar sama sekali. Jimin hanya menunggu saat dimana ia bisa kembali dari perantauan dengan membawa titel penuh rasa bangga pada keluarga dan semua orang di kampungnya— namun agaknya itu hal yang mustahil dilakukan untuk saat ini.
Beberapa meter lagi rumah dengan nuansa Korea kental milik keluarga Jimin sudah terlihat. Namun entah kenapa sesuatu menarik perhatiannya sebelum ia ingin betul-betul pulang ke rumah. Sebuah toko penjual kaset terlihat tetap berdiri kokoh sejak terakhir kali Jimin kunjungi saat masih mengenakan seragam sekolah. Toko itu tak berada jauh dari rumahnya. Saat itu belum larut malam dan toko masih terlihat memasang papan 'buka' di depan pintu. Tanpa pikir panjang Jimin melangkahkan kaki ke sana.
Kring—!
Suara lonceng di depan pintu berbunyi keras saat Jimin masuk ke dalam toko. Ia menyapu pandang ke segala sudut yang dipenuhi rak berisi kaset-kaset serta sebuah musik lawas yang mengalun menggema ke penjuru toko. Tampak keadaan di dalam toko itu sama sekali tak berubah banyak. Mungkin hanya beberapa poster dan pajangan gambar yang diganti oleh pemilik. Jimin mengamati meja kasir yang lengang tak dijaga oleh siapa pun. Belum ada manusia yang terlihat di toko itu. Keadaan sepi bukan main. Lantas sebuah poster band musik yang tak asing terlihat menarik perhatiannya— Jimin memandang itu untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
disappear [minyoon]
Fanfictionsebab kau menghilang aku menderita. [ minyoon fanfiction. boyslove. short story. hurt comfort ] warning : harsh words & acts of violence. this story is purely fan fiction. not related to real events. all characters belongs to their own agency.