Kita Dan Ego

61 11 1
                                    

Kita pernah sama-sama berjuang, tapi berujung jurang.

Kita pernah sama-sama bertahan, tapi bertahun kebersamaan tak dihiraukan.

Kita pernah sama-sama menaruh ingin agar bisa hidup di dalam cinta yang tak pernah redup, tapi sayangnya semesta tak bisa menunjukkan jalan pada hal-hal yang kita anggap sanggup. Hingga semuanya legam, menghitam, dan kita melepas genggam sebab hubungan menjuntai karam.

Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas gagalnya kita. Hanya saja saat itu aku menyadari satu hal; ego merasuk hingga membuat kita rusak. Kau ingin menang, aku lebih ingin menang. Kau marah, aku lebih marah. Tidak pernah ada yang benar-benar mengalah untuk sekadar meringankan masalah.

Ya, barangkali kita adalah sepasang yang gemar berdebat, yang sama-sama menginginkan tamat. Tanpa pernah menyadari akan ada kiamat jika di antara perasaan kita tidak ada yang selamat.

Benar-benar sepasang yang keras kepala. Sampai berani memulai pertengkaran sebagai ritual awal perpisahan, hingga bersedia menyeduh air mata masing-masing sebagai perayaan kehilangan.

Sepi, sepi, sepi, dan sepi.

Tak ada kata maaf saat langkah saling membelakangi, tak ada ragu saat perasaan perlahan dibawa raga.

Kau dan aku selesai dengan hati yang pura-pura abai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang