Rania menceritakan semua nya kepada aurel tentang masalah yang dihadapi nya🥺

16 9 1
                                    

Akhirnya Dhea pergi membeli makanan lebih dahulu. Kami tidak jadi pergi bersama karena kejadian tadi. Aku tidak kembali ke asrama, aku tetap pergi membeli makanan yang aku inginkan karena aku sudah merasa kelaparan sejak tadi. Aku mencoba mebiarkan saja Dhea yang sedang marah karena aku tidak merasa bersalah, aku hanya mengingatkan bahwa yang dia lakukan itu salah walaupun pada akhirnya dia semakin marah kepadaku.
Setelah membeli makanan aku pun kembali ke asrama. Namun, aku tidak langsung kembali melainkan ke kamar Aurel. Sekarang tinggal Aurel yang bisa diajak untuk mengobrol karena yang lain sedang ada masalah sendiri sendiri. Kami akhirnya saling berbagi cerita di kamar Aurel.
" Aurel, aku mau cerita " Kataku kepada Aurel
" Cerita apa? " Sahut Aurel
Akhirnya aku pun menceritakan semua kejadian yang terjadi.
pada suatu ketika, Dhea salah paham dengan Rania. Dhea merasa tidak terima dengan apa yang dikatakan Rania. Rania terus menjelaskan kepada bahwa Dhea salah paham. Dhea tidak percaya, malah dia mencaci-maki Rania dengan kata-kata yang kasar. Mereka pun bertengkar hebat, hingga satu lorong asrama bingung dan bertanya-tanya, "Mengapa mereka bisa bertengkar hebat? Bukannya mereka sahabat?"
Setelah kejadian itu, mereka bermusuhan. Dhea tidak mau memanggil Rania, walaupun Rania berusaha memanggil dia. Sungguh aneh kalau melihat mereka bermusuhan.
Rel, kenapa mereka semua seperti itu yah? "Kataku kepada Aurel
" Seperti itu bagaimana? "Ujar Aurel
" Mereka semua sensitif cuma gara gara hal sepeleh seperti itu"
" Mungkin mereka lagi pusing sama tugas " Aurel mencoba membantah.
" Tapi itu sudah sering terjadi " Aku kembali melanjutkan topik.
" Sebenarnya aku juga merasakan seperti yang kamu rasakan Ran " Aurel mulai mengakui.
" Mungkin kita harus meminta maaf atau mengatakan apa yang kita rasakan secara langsung kepada mereka"
" Tenang saja, nanti mereka akan kembali seperti biasa lagi, tapi mungkin akan butuh waktu" Aurel mencoba menenangkan.
" Baiklah, kita tunggu saja apa yang akan terjadi selanjutnya" Aku lalu kembali ke kamarku sendiri.

Ketika Sahabat Berdusta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang