Genap Satu Tahun.

21 3 0
                                    

Cerpen ini menggunakan prompt 8


8. Kenangan yang tidak pernah dapat dilupakan.


🍁🍁🍁


Tokyo, Maret 2019.

Aku memandangi pohon sakura yang ada didepan ku ini. Aku tidak peduli tatapan penasaran orang yang berlalu lalang. Aku juga tidak peduli kaki ku pegal karena telah lama berdiri.

Brukk

"Hey awas jangan ditengah jalan dong," seseorang menabrak badan ku. Dia menggunakan bahasa Jepang. Orang itu marah dan berteriak. Emang aku yang salah disini. Aku berjalan di tengah trotoar jalan. Aku tidak peduli pada orang itu. Dia mengumpattiku dan berjalan lagi. Sedangkan aku masih memandangi pohon itu tanpa menoleh ke orang tadi.

Aku memutuskan untuk duduk di bangku di bawah pohon sakura itu yang baru mekar. Kakiku yang daritadi tidak kugerakkan berbunyi saat aku akan menuju ke kursi itu.

"Raffi.." ucapku lirih seiring dengan mataku yang akan mengeluarkan cairan bening yang selama ini selalu ku keluarkan.

Mataku panas dan pandanganku mulai buram. Aku mulai menangis. Kenangan dengan nya terputar secara tiba-tiba seperti kaset. Aku menunduk kan kepala dan menutup mulutku agar tidak terlalu keras suara tangisanku.

"Rhea.." dia adalah seseorang yang selama ini menemani aku saat terpuruk. Dia memelukku didekapannya sangat erat hingga membuatku hangat. Tetapi aku masih menyukai pelukan dia. Tangan kekar nya mengusap kepalaku dengan halus.

"Ryan.." dialah nama suamiku.

"Tenanglah, Rhea. Dia sudah tenang di sana. Kamu harus terus mendoakannya, ya." Ucap Ryan halus. Dia masih memelukku dan mengelus rambut ku.

Kenangan aku dan Raffi terputar lagi. Disini lah, dibangku ini, di pohon sakura ini, menjadi saksi bisu kisah ku dengan dia. Raffi.

🍁🍁🍁

You Left Me In The SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang